nusabali

Mulai Lawar Gurita, Kopi Celuluk, Hingga Nasi Tekor

  • www.nusabali.com-mulai-lawar-gurita-kopi-celuluk-hingga-nasi-tekor

Jalan-jalan ke Denpasar Festival (Denfest) ke-9 tak lengkap jika belum mencicipi sajian kuliner.

Kuliner Denpasar Festival yang Unik dan Menarik


DENPASAR, NusaBali
Tak hanya mengedepankan kuliner tradisional, ajang akhir tahun ini juga menampilkan sajian kuliner yang unik dan menarik. Tiga yang memiliki ciri khas yaitu Lawar Gurita, Kopi Celuluk, dan Nasi Tekor. Tak saja menarik dari sisi penamaan, sajian kuliner ini nyatanya memang menarik dan ‘menantang’ untuk dicoba.

Sebut saja Lawar Gurita, yang diperkenalkan sejak 4 tahun silam oleh Putu Agus Adi Putra alias Nang Etonk. Munculnya lawar gurita diakui pria usia 35 tahun ini karena bosan dengan lawar babi dan lawar sapi. Berawal dari coba-coba, ternyata kini bisa jadi salah satu kuliner favorit. Dalam kesehariannya, Nang Etonk, warga Banjar Wangaya Kelod ini membuka warungnya di Jalan Pulau Batam II nomor 3, Denpasar. Bisa dikatakan, lawar gurita ini hanya ada satu di Denpasar.

Per porsi, pengunjung akan dimanjakan dengan sajian full seafood. Mulai dari lawar gurita, cumi suna cekuh, sate tuna, kerupuk kulit tuna, dan kuah kepiting. "Per porsi kami patok harga Rp 25 ribu," ujarnya yang sudah 3 kali ikut Denfes ini.

Salah satu stand yang juga menarik perhatian pencinta kopi yakni stand dari UKM Dinas Pertanian Kota Denpasar. Stand ini menawarkan ‘Kopi Celuluk’ alias ‘Kopi cepat luluhkan kantuk’. “Kopi Celuluk merupakan kopi asli Bali campuran dari kopi robusta dan arabika, yang menawarkan rasa segar untuk pencinta kopi Bali,” demikian disampaikan UKM Dinas Pertanian Kota Denpasar, Gede Mudarsa .

‘Kopi Celuluk’ ini juga disebut cocok untuk menyama braya yang bisa bersaing dengan kopi di warung-warung. Mudarsa juga memberi penawaran untuk konsumen yang suka menyama braya seperti ngaben, perkawinan dan lain-lain akan diberi diskon. Selain itu juga setiap Kajeng Kliwon juga ada diskon khusus untuk para konsumen Denfest ke-9. “Jangan mengaku pencinta kopi kalo belum mencoba Kopi Celuluk ala Denfest,” ujar Mudarsa.

Nah, jika pengunjung ingin melihat sekaligus merasakan makan menggunakan tekor bisa datang ke stand kuliner milik Nyoman Darta.

Tidak hanya menikmati kuliner Nasi Tekor, pembeli juga dapat penjelasan pemilik terkait kisah tekor yang digunakan untuk tempat makan yang digunakan zaman dulu.  Dengan mengeluarkan kocek Rp 20 ribu pengunjung Denfest dapat menikmati Nasi Tekor dengan berbagai macam menu khas Bali  yang dinikamati dalam satu porsi yakni nasi, kacang, lawar ayam penyon biyu batu, ayam bakar sera lemo, ayam bakar sisit sambal matal, sayur  dan kuah gerang asem menggunakan kau yang terbuat dari batok kelapa.

Disela-sela melayani pembeli Nyoman Darta mengatakan, Nasi Tekor ini merupakan kisah masyarakat Bali zaman dulu yang hidup mencari makan di pasar. Dengan mengikuti Denpasar Festival maka masyarakat akan mengenal atau merasakan makan menggunakan tekor atau daun pisang yang berbentuk segitiga ini. * nv

Komentar