nusabali

Guide Asing Nakal Beroperasi Bali, Dampak Kebijakan Bebas Visa

  • www.nusabali.com-guide-asing-nakal-beroperasi-bali-dampak-kebijakan-bebas-visa

Kebijakan bebas visa yang dimaksudkan mendongkrak wisatawan mancanegara ke Indonesia berimbas masuknya turis ‘tak berkualitas’ dan munculnya guide asing

DENPASAR, NusaBali

Kebijakan bebas visa  yang berlaku untuk wisatawan mancanegara dari 169 negara mulai meresahkan. Selain kedatangan wisman yang ‘tidak berkualitas’, kini kemunculan guide asing di Bali pun dinilai meresahkan. “Guide asing ini merugikan pramuwisata lokal,” kata Kadis Pariwisata Bali, AA Gede Yuniartha Putra, Senin (2/1).

Menurutnya selain mendatangkan tamu yang tak berkualitas, kebijakan bebas visa oleh pemerintah ternyata juga menguntungkan bagi guide asing nakal beroperasi di Bali.

Oleh karena itu, pihak terkait diminta agar segera memberantas para guide asing tersebut karena tidak memiliki lisensi, bahkan di antara guide itu, terutama dari China,  berlaku curang. “Ini yang harus diberantas karena dia datang sudah bawa tamu ke Bali. Guide asing ini bahkan langsung mengemudikan mobilnya. Dia juga berlagak seperti tamu kalau ada razia,” ujarnya.

Mengetahui hal itu, pihaknya  akan segera bertemu dengan Kanwil Hukum dan HAM untuk berkoordinasi terkait guide tersebut. “Saya sering melihat langsung. Saya juga banyak mendapat laporan terutama guide China di Restoran Akame, Benoa dan juga di mall Benoa,” ungkapnya.Bahkan ia juga berani memastikan bahwa yang ia temukan merupakan guide China karena yang bersangkutan menggerakkan banyak orang saat masuk mobil. Sayangnya, Agung Yuniarta mengatakan pihaknya tidak punya kewenangan untuk menangkap dan melakukan timdakan kepada guide ilegal tersebut karena ada pihak terkait yang dapat menangani guide ilegal. “Ya seperti cara-caranya guide yang mengajak tamunya. Saya sudah laporkan ke pihak Satpol PP. Saya sempat sarankan kalau menangkap guide seperti ini jangan pakai seragam biar bisa menangkap tangan langsung. Kalau petugas pakai seragam, mereka pasti sudah berkelit dan pura-pura jadi tamu,” ujarnya.

Untuk itu, pihaknya juga meminta kepada petugas jika menangkap tangan guide ini agar segera dideportasi. Namun demikian, Agung Yiniartha mengapresiasi petugas Satpol PP Bali yang sudah beberapakali menangkap guide asing kendati belum semuanya. “Mereka sudah jelas-jelas tak punya lisensi. Yang punya lisensi kan orang kita. Jadi ini sudah sangat merugikan guide lokal yang jelas-jelas resmi dan berlisensi. Baru-baru ini ada 20 guide asing yang illegal itu ditangkap. Mereka kebanyakan dari China. Mereka juga sudah dideportasi,” katanya.

Untuk menekan adanya guide asing illegal yang menyerbu Pulau Dewata, Gung Yuniartha  juga meminta Satpol PP Provinsi Bali agar tetap berkoordinasi dengan Satpol PP Kabupaten/Kota. Pihaknya juga sempat menyinggung bebas visa ini memang dimanfaatkan para guide asing sehingga menjadi bumerang bagi pramuwisata lokal. “Yang lebih tahu wilayah kan yang di kabupaten itu. Jadi koordinasi ini tetap penting,” ujarnya.

Selaini itu pihaknya juga kerap mewarning guide asing jika terus melakukan kegiatan menjadi guide tanpa lisensi maka akan diancam denda  sebesar Rp 50 juta. “Tak hanya itu, bebas visa ini juga dimanfaatkan wisatawan yang tidak berkualitas. Seperti ada pengemis asing yang sudah 13 kali datang ke Bali. Ada juga tamu yang membunuh polisi. Nah, bagaimana caranya bisa menyaring tamu yang nakal seperti ini biar tidak merugikan pariwisata Bali,” imbuhnya.

Tak hanya itu, Yuniarta juga meminta pemerintah kabupaten/kota untuk mencatat vila, baik di masing-masing kabupaten/kota. “Coba cek pasti banyak yang dimiliki orang asing tapi atasnama orang kita (Indonesia, red). Mereka kadang menjual vila tersebut kepada tamu asing biasanya dari negaranya. Kalau ke Bali mereka nginap di vilanya itu. Mereka yang jemput, ngajak makan dan ngajak keliling Bali,” tandasnya. *cr63

Komentar