nusabali

Puri Klungkung Usung Tjok Agung ke Pilkada

  • www.nusabali.com-puri-klungkung-usung-tjok-agung-ke-pilkada

Dalam temu wirasa keluarga besar Puri Agung Klungkung dan para manca, Senin kemarin, Tjokorda Gde Agung dipersilakan berproses di PDIP

Keluarga Puri Segera Bentuk Relawan dan Posko Pemenangan


SEMARAPURA, NusaBali
Keluarga besar Puri Agung Klungkung sepakat usung Tjokorda Gde Agung maju tarung ke Pilkada Klungkung 2018. Tjokorda Gde Agung yang mantan Wakil Bupati Klungkung 2008-2013 dan Bupati Klungkung 2013, akan maju ke Pilkada 2018 dengan naik kendaraan politik PDIP.

Kesepakatan untuk usung Tjokorda Gde Agung sebagai wakil tunggal kelarga besar Puri Agung Klungkung untuk maju ke Pilkada 2018 ini diambil melalui temu wisara Puri Agung Klungkung bersama para manca (keluarga) puri lainnya se-Kabupaten Klungkung di bencingah Puri Agung Klungkung di Kota Semarapura, Senin (2/1) pagi. Dalam temu wirasa tersebut, Ketua DPC PDIP Klungkung, AA Gde Anom, juga ikut hadir.

Sedangkan para tokoh Puri Agung Klungkung yang hadir dalam temu wirasa kemarin, antara lain, Tjokorda Gde Ngurah, Tjokorda Bagus Oka, Tjokorda Gde Anom, dan Tjokorda Gde Agung sendiri. Tjokorda Gde Ngurah merupakan politisi senior Golkar yang mantan Bupati Klungkung 1998-2003 dan anggota DPRD Bali 2009-2014. Sedangkan Tjokorda Bagus Oka adalah mantan Calon Bupati Klungkung yang diusung Golkar-Demokrat-PKPB-PKPI di Pilkada 2013 lalu.

Tjokorda Gde Anom yang memimpin jalannya temu wirasa kemarin pagi, mengatakan aspirasi sejumlah komponen masyarakat Gumi Serombotan menghendaki agar Puri Agung Klungkung mengusung satu nama ke Pilkada Klungkung 2018. Dari aspirasi tersebut, Puri Agung Klungkung pun ambil sikap untuk mengusung Tjokorda Gde Agung maju tarung ke Pilkada Klungkung 2018.

“Akhirnya disepakati Tjokorda Gde Agung disiapkan sebagai Bakal Calon Bupati Klungkung ke Pilkada 2018,” ujar Tjok Gde Anom. Tokoh Puri Semarabawa (bagian Puri Agung Klungkung) ini menyebutkan, di samping memang tidak ada nama lain yang muncul dari internal puri, Tjok Gde Agung juga merupakan seorang fungsionaris DPD PDIP Bali. Bahkan, kata Tjok Anom, Tjok Gde Agung sudah mendapat restu dari panglingsir Puri Agung Klungkung, Ida Dalam Semaraputra, untuk maju ke Pilkada 2018.

Setelah disepakati sebagai wakil tunggal Puri Agung Klungkung untuk maju ke Pilkada 2018, Tjok Gde Agung selaku kader Banteng selanjutnya dipersilakan keluarga puri untuk mengikuti proses di internal PDIP. “Yang jelas, kami sudah memunculkan satu nama. Nanti tetap diserahkan sesuai mekanisme di partai,” ujar tokoh Puri Agung Klungkung lainnya, Tjokorda Indra Putra. Keluarga besar Puri Agung Klungkung rencananya segera akan membentuk relawan dan posko pemenangan Tjok Gde Agung.

Sementara, Tjok Gde Agung mengaku siap menerima amanah keluarga besar Puri Agung Klungkung dan masyarakat Gumi Serombotan untuk maju ke Pilkada 2018. Wakil Sekretaris DPD PDIP Bali 2015-2020 ini pun siap menerima penugasan dari partai. “Saya siap maju di Pilkada Klungkung,” tegas Tjok Gde Agung yang juga hadir dalam temu wirasa kemarin.

Tjok Gde Agung sendiri merupakan tokoh Puri Agung Klungkung terakhir yang jadi penguasa di Kabupaten Klungkung. Awalnya, dia menjadi Wakil Bupati Klungkung 2008-2013 yang diusung PDIP, sebagai pasangan dari Bupati Wayan Candra. Kemudian Tjok Gde Agung sempat beberapa bulan naik menjadi Bupati Klungkung, karena sang kepala daerah Wayan Candra pilih mundur menjelang masa tugasnya berakhir, karena konsentrasi maju ke Pileg 2014.

Tokoh Puri Agung Klungkung terakhir sebelumnya yang menjadi Bupati Klungkung dengan masa jabatan normal adalah Tjokorda Gde Ngurah. Kader Beringin yang mantan Ketua DPD II Golkar Klungkung di era Orde Baru ini menjabat sebagai Bupati Klungkung 1998-2003. Sejak 2003, kepemimpinan Klungkung beralih ke Wayan Candra yang diusung PDIP.

Dalam Pilkada Klungkung 2008, ada dua tokoh dari Puri Agung Klungkung yang ikut bertarung. Pertama, Tjokorda Raka Putra yang maju sebagai Calon Bupati Klungkung dari jalur Independen, bertandem dengan I Ketut Gunaksa. Di luar dugaan, dia nyaris terpilih, karena berhasil tembus sebagai runner-up, namun diungguli Wayan Tjandra-Tjokorda Gde Agung dari PDIP dengan suara tipis. Kedua, Tjok Gde Agung sendiri, yang menjadi tandem dari Wayan Candra dan keluar sebagai pemenang Pilkada 2008.

Sedangkan dalam Pilkada Klungkung 2013, kembali ada dua tokoh Puring Agung Klungkung yang maju tarung dengan naik kendaraan parpol berbeda. Pertama, Tjokorda Bagus Oka yang maju jadi Calon Bupati Klungkung yang diusung Golkar-Demokrat-PKPB-PKPI, berpasangan dengan IB Bagus Adnyana. Dia finish sebagai runner-up, diungguli Nyoman Suwirta-Made Kasta dari Gerindra. Kedua, Tjok Raka Putra, yang jadi Calon Bupati     Klungkung dari Hanura, berpasangan dengan Putu Tuka Winawan. Dia harus puas finish di posisi juru kunci (keempat).

Sementara itu, Ketua DPC PDIP Klungkung AA Gde Anom mengapresiasi keputusan keluarga besar Puri Agung Klungkung bersama manca puri lainnya yang sepakat usung Tjok Gde Agung ke Pilkada 2018. Gung Anom menyebutkan, mekanisme partai nanti tetap jalan, sehingga akan ada proses penjaringan dan penyaringan Bakal Calon Bupati Klungkung di internal PDIP.

“Siapa pun yang mendaftar ke PDIP, namanya akan dibawa ke DPP PDIP untuk di-mintakan rekomendasi. Dan, siapa pun yang mendapat rekomendasi dari DPP PDIP sebagai Calon Bupati Klungkung, akan disosialisasikan kepada struktur partai melalui Rakercabsus,” jelas Gung Anom yang mantan Calon Bupati Klungkung dari PDIP di Pilkada Klungkung 2013. * wa,nar

Komentar