nusabali

Dapat Kado Tahun Baru sebagai 'Kepala Sekolah Hebat Nasional'

  • www.nusabali.com-dapat-kado-tahun-baru-sebagai-kepala-sekolah-hebat-nasional

Salah satu program untuk wujudkan output berkarakter yang dijalankan SMKN 1 Singaraja di bawah kepemimpinan Nengah Suteja adalah kelola Koperasi sekolah tanpa kasir, yang otomatis menguji kejujuran siswa

Drs I Nengah Suteja MPd, Guru Matematika yang Jadi Kasek SMKN 1 Singaraja


SINGARAJA, NusaBali
Tahun baru 2017 benar-benar menjadi momentum amat membahagiakan bagi Kepala Sekolah (Kasek) SMK Negeri 1 Singaraja, Buleleng, Drs I Nengah Suteja MPd, 55. Pasalnya, guru Matematika berusia 55 tahun ini mendapat kado istimewa  berupa penghargaan sebagai ‘Kepala Sekolah Hebat Tingkat Nasional 2016’.

Penghargaan sebagai ‘Kepala Sekolah Hebat Tingkat Nasional 2016’ untuk Nengah Suteja tersebut dianugerahkan oleh Dinjen Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dalam seremoni di Malang, Jawa Timur, 17 Desember 2016 lalu. Dia mendapat penghargaan bergengsi tersebut bersama 24 Kasek SMK lainnya dari berbagai kawasan di Indonesia. Mereka menyisihkan 13.000 Kasek SMK se-Indonesia.

Menurut Nengah Suteja, anugerah sebagai ‘Kepala Sekolah Hebat Tingkat Nasional 2016’ ini diperoleh melalui proses seleksi yang cukup panjang. Awalnya, seluruh kepala sekolah SMK se Indonesia memang mengirimkan satu portopolio terkait pendidikan dan pembelajaran di sekolah masing-masing. Nengah Suteja sendiri pilih mengangkat tema ‘Memberikan Makna Lebih pada Kasih dan Cinta’.

“Jadi, dalam proses pembelajaran, bagaimana anak didik kami setelah tamat dapat memiliki karakter yang berlandaskan kasih dan cinta, yang di dalamnya terpaut banyak sikap, seperti kejujuran yang sangat diperlukan dalam dunia kerja,” ungkap Nengah Suteja saat ditemui NusaBali di ruang kerjanya di SMKN 1 Singaraja, Sabtu, 31 Desember 2016 lalu.

Tema ‘Memberikan Makna Lebih pada Kasih dan Cinta’ tersebut ternyata mengantarkan Nengah Suteja dapat anugerah sebagai ‘Kepala Sekolah Hebat Tingkat Nasional 2016’ dari Kemendikbud. Pihak panitia dari Kemendikbud bukan hanya minta portopolio dari Nengah Suteja.

Sebelumnya, panitia juga telah melakukan seleksi dan pengawasan khusus kepada seluruh sekolah. Termasuk mendata penghargaan apa saja yang pernah didapatkan baik siswa, guru, pegawai, maupun kepala sekolah bersangkutan. Khusus SMKN 1 Singaraja, sebelumnya telah mendapatkan beberapa penghargaan, berkat segudang prestasi yang diraih anak didiknya di sejumlah lomba.

“Prestasi yang dibukukan SMKN 1 Singaraja selama ini juga menjadi pertimbangan dewan juri yang terdiri dari sejumlah Rektor Universitas ternama di Indonesia,” jelas pendidik asal Desa Bunutin, Kecamatan Kintamani, Bangli kelahiran Singaraja, 28 Mei 1962 ini.

Nengah Suteja menceritakan, saat ini pihaknya sedang dihadapkan pada tantangan besar untuk mempertanggungjawaban gelar sebagai sebagai ‘Kepala Sekolah Hebat Tingkat Nasional 2016’ tersebut. Namun, sejumlah program untuk mewujudkan output berkarakter saat ini sudah berjalan di SMKN 1 Singaraja di bawah pimpinan Nengah Suteja.

“Salah satunya, dengan pengelolaan Koperasi sekolah tanpa kasir yang otomatis menguji kejujuran siswa,” papar ayah 4 anak dari pernikahannya dengan LN Nyiman Karsi Idawati ini.

Menurut Nengah Suteja, para siswa yang ingin berbelanja di Koperasi sekolah cukup mengambil barang, lalu membayar dan ambil kembalian jika ada. Semuanya dilakukan sendiri. Selain itu, juga disediakan ‘kotak kejujuran’ untuk menampung barang-barang siswa dan warga sekolah lainnya yang sempat hilang. Siswa dan warga sekolah yang menemukan barang terebut, cukup menaruhnya di ‘kotak kejujuran’ yang nantinya dapat diambil kembali oleh mereka yang merasa kehilangan.

“Kami akan terus menjalankan program ini (Koperasi tanpa kasir dan bikin kotak kejujuran, Red) untuk mencetak lulusan yang benar-benar mempunyai karakter saat disipkan terjun langsung ke dunia kerja,” tandas Nengah Suteja, guru jebolan S2 Manajemen Pendidikan Undiksha Singaraja yang mengidolakan sosok Mahatma Gandhi dan Gus Dur. * k23

Komentar