nusabali

Xenia Tergelincir dan Nyangkut di Pohon

  • www.nusabali.com-xenia-tergelincir-dan-nyangkut-di-pohon

Sebelum terjadi kecelakaan, pepohonan di tepi jalan seolah terlihat bagai bangunan.

Kecelakaan di Jalur Angker Desa Bila - Tamblang

SINGARAJA, NusaBali
Beruntung enam penumpang termasuk satu balita selamat dari kecelakaan maut.Sebuah mobil Daihatsu Xenia, DK 1922 UL, menggegerkan warga jalur Singaraja-Kintamani, tepatnya di perbatasan Desa Bila dengan Desa Tamblang, Kecamatan Kubutambahan Buleleng pada Selasa (3/1) pagi kemarin. Mobil yang masih mengkilat itu terjun ke kali dan nyangkut di sebuah pohon mangga setelah mengalami kecelakaan tunggal, pada Senin (2/1) malam pukul 23.00 Wita.

Beruntung satu keluarga penumpang mobil asal Desa Petemon, Kecamatan Seririt, Buleleng itu  selamat dari maut itu. Kejadian tersebut berawal saat pengemudi Eva, 28, keluarganya datang dari sembahyang di sebuah Pura di Gianyar. Setelah persembahyangan usai, mereka pun langsung pulang ke Singaraja, melewati jalur Kintamani, Buleleng.

Kendaraan tersebut pun melaju perlahan dari arah Selatan menuju Utara, karena situasi saat itu usai hujan. Tepat di perbatasan Desa Bila dan Desa Tamblang, terdengar suara letusan hebat dari arah belakang mobil. Salah satu penumpang yang hanya menyebut namanya Koming, sempat menduga bahwa ban belakang mobilnya yang pecah.

Setelah terdengar suara itu, mobil yang dikemudikan oleh anaknya langsung oleng ke kiri, dan nyaris membentur pohon besar. Situasi tersebut pun membuat enam penumpang mobil termasuk satu balita ketakutan dan panik. Koming pun mengaku saat itu langsung menyuruh anaknya untuk membanting stir ke kanan, karena melihat jalan saat itu sedang sepi.

Namun setelah membanting stir, situasi tidaklah membaik, namun malah membuat mobil itu tergelincir dan terjun ke pinggir kali dengan kedalaman lima meter. Beruntung ada sebuah pohon mangga yang ada di pinggir kali dan membuat mobil terhenti, dengan kondisi ringsek, kaca depan kanan pecah, dan kepala mobil menghadap ke atas.

“Kami sempat teriak minta tolong, tetapi situasi saat itu sangat sepi, setelah beberapa lama, baru ada sejumlah pemuda menolong kami,” ungkapnya saat ditemui di lokasi. Sebelumnya pihaknya pun mengaku sempat merasakan firasat buruk sebelum kejadian naas menimpanya. Dan pada malam kejadian ibu Koming sempat melihat lokasi tersebut terdapat banyak bangunan, namun pada kenyataannya, hanya semak belukar di atas kebun mangga milik desa pakraman Bila.

Di sisi lain, ternyata keangkeran lokasi kecelakaan tersebut sudah dikenal oleh masyarakat setempat. Bahkan dari sejumlah tokoh masyarakat pun membenarkan hal tersebut. Sebelumnya tercatat banyak kecelakaan lalu lintas yang didominasi kecelakaan tunggal terjadi di lokasi yang sama. Bahkan ada yang sampai meregang nyawa.

Seperti yang dituturkan Jero Mangku  Wayan Sukanta, 44, warga Desa Tamblang menuturkan Jalan lurus dan sedikit menurun sekira 500 meter itu memang terkenal angker. Banyak warga yang menuturkan melihat hal-hal magis di lokasi tersebut. Pria yang sehari-hari bekerja sebagai tukang ojek itu pun pernah melihat seekor ular yang berukuran sangar besar melintas tepat di hadapannya. Sontak ia pun berhenti, pagi itu dirinya berniat membeli bensin ke SPBU yang terletak di Desa Kubutambahan.

"Sekitar pukul 05.00 Wita. Tiba-tiba tiyang melihat seekor ular sebesar pohon kelapa. Kepalanya sudah di utara jalan, tiyang berhenti menunggu ekornya biar bisa lewat," jelasnya.

Hal tersebut juga dibenarkan oleh Kelian Desa Pakraman Bila Tua, Nyoman Hermawan. Bahkan kejadian aneh juga pernah dialaminya sendiri. Saat ia tengah melintas dari arah desa Tamblang menuju desa Bila, tepat di perbatasan desa tiba-tiba saja tempat itu gelap. Ia baru tersadar ketika memasuki setra Desa Tamblang yang terletak hanya 100 meter dari perbatasan desa tersebut.

“Saat itu tiyang dari pasar Tamblang hendak pulang ke Bila. Melewati perbatasan desa sudah tak ingat apa-apa, ketika sadar tiyang sudah berada diatas pangkungan dekat kuburan Desa Tamblang. Ngeri jika mengingat kejadian tersebut,” kata dia.

Hal senada juga diungkapkan Kepala Desa Bila, I Ketut Citarja Yudiarta, yang dikonfirmasi terpisah. Ia pun tak menampik kerawanan di jalan tersebut. Sebelum kecelakaan tunggal itu terjadi, pada siang harinya juga telah terjadi kecelakaan yang melibatkan pengendara sepeda motor dengan sebuah mobil Suzuki Swift yang jaraknya cukup berdekatan. Dan hingga kini tepat tersebut pun masih menjadi misteri. Percaya tidak percaya, masyarakat yang melintas di jalur itu diharapkan selalu waspada dan hati-hati.

Sementara itu Kapolsek Kubutambahan, AKP Komang Sura Mariantika, Selasa (3/1) kemarin mengatakan  lalu-lintas kembali normal pada siang hai setelah mobil diderek. “Semua korban selamat dan tidak ada yang luka-luka,” ungkap dia. *k23

Komentar