nusabali

KBM Terancam Pecah di Pilgub Bali

  • www.nusabali.com-kbm-terancam-pecah-di-pilgub-bali

Sudikerta menyebutkan langkah Demokrat menggodok paket calon berjuluk Tantra adalah dinamika politik di masing-masing partai

Gulirkan Paket Berbeda, Sama-sama Bidik Rai Mantra Jadi Cawagub

DENPASAR, NusaBali
Kongsi Partai Demokrat dan Partai Golkar dalam Koalisi Bali Mandara (KBM) bisa terpecah. Hal ini menyusul Partai Demokrat Provinsi Bali dan Partai Golkar Provinsi Bali saat ini sama-sama menggulirkan paket Calon Gubernur-Calon Wakil Gubernur (Cagub-Cawagub) sendiri-sendiri. Demokrat dan Golkar sama-sama membidik Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra sebagai Cawagub.

Informasi yang dihimpun NusaBali, Kamis (5/1) siang perkembangan terbaru Demokrat menggulirkan dan akan melakukan survei terhadap paket I Made Mudarta-IB Rai Dharmawijaya Mantra (Tantra). Sementara Golkar berusaha menggulirkan paket I Ketut Sudikerta-IB Rai Dharmawijaya Mantra (Kerta-Mantra). Hal inilah yang diprediksi akan memantik perpecahan kongsi KBM di Pilgub Bali 2018. “Bisa pecah Koalisi Bali Mandaranya. Semuanya menarik Rai Mantra di posisi Calon Wakil Gubernur Bali,” ujar sumber NusaBali, kemarin.

Ketua DPD I Golkar Bali, I Ketut Sudikerta yang dihubungi NusaBali di sela-sela kegiatan roadshow mewakili Gubernur Bali menemui masyarakat, Kamis siang mengatakan untuk saat ini Golkar Bali telah memastikan mengusung dirinya sebagai Cagub. “Wakilnya sesuai dengan yang saya tangkap dari aspirasi kader di bawah adalah Paket Sudikerta–Rai Mantra. Namanya Kerta-Dharma,” ujar Sudikerta.

Namun demikian Sudikerta mengatakan kalau di Demokrat juga muncul Mudarta-Rai Mantra (Tantra) juga tidak masalah. “Baguslah kalau masing-masing jalan. Tetapi saya yakin KBM nanti tidak pecah. Namanya juga proses dan belum mengerucut. Yang jelas Golkar dan Demokrat itu pasti bersama dalam KBM di Pilgub 2018,” tegas politisi asal Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, Badung ini.

Sudikerta menyebutkan langkah Demokrat menggodok paket calon berjuluk Tantra adalah dinamika politik di masing-masing partai. Sudikerta juga menyebutkan di PDIP yang memunculkan paket I Wayan Koster-Tjokorda Oka Ardhana Sukawati sebagai bakal Cagub-Cawagub adalah dinamika yang berkembang. “Ketua Partai adalah simbol. Jadi wajarlah ada proses dan ketua partai sebagai kader diusulkan. Di PDIP juga belum final itu. Semuanya masih bisa terjadi. Di Golkar paket Sudikerta-Rai Mantra juga akan disurvei,” tegas Sudikerta.

Sementara Ketua Komisi Pemenangan Pemilu DPD Demokrat Bali, Gede Ngurah Wididana secara terpisah mengatakan munculnya paket Tantra adalah aspirasi kader partai dan melihat situasi yang berkembang. “Kami punya mekanisme di Demokrat. Ada aspirasi ditampung. Nanti aspirasi ini kita uji dalam survei internal,” kata pria yang akrab disapa Pak Oles ini.

Pak Oles menegaskan untuk saat ini wadah Koalisi Bali Mandara yang menjadi pengusung Cagub-Cawagub Made Mangku Pastika-I Ketut Sudikerta di Pilgub 2013 masih eksis. Komunikasi Golkar dan Demokrat juga masih jalan. Apalagi sekarang sama-sama mendukung paket calon bupati-calon wakil bupati di Pilkada Buleleng, yakni paket  Dewa Nyoman Sukrawan-Gede Dharmawijaya (Surya). “Kalau proses penggodokan cagub-cawagub untuk Pilgub Bali 2018 mungkin masing-masing dulu. Nanti pastilah akan berkoalisi. Mengerucutnya gimana, kita lihat nanti,” tegas mantan Ketua DPD Hanura Bali ini. * nat

Komentar