Tag: Weda
Yang Mulia! Gunakan waktumu untuk melihat atma dalam segala suasana di mana-mana, sadari dirimu sebagai non dual atma dan nikmati kebahagiaan sejatimu sendiri.
Napas keluar dengan suara sa dan napas masuk dengan suara ha. Demikianlah individu empiris senantiasa melantunkan mantra hamsah ini.
Seizin guru, murid pergi setelah mendengarkan kata-katanya dan bersujud penuh kasih dan hormat.
Hanya satu sesungguhnya musuh itu, yakni kebodohan. Tidak ada yang menyamai pengaruh kebodohan itu. Orang yang dicengkeram kebodohan akan melakukan perbuatan buruk.
Seperti anak panah yang telah dilepas menuju target, karmaphala yang telah berjalan sebelum hadirnya pengetahuan tidak bisa dihilangkan oleh pengetahuan itu tanpa memberikan hasil.
Kapan pun pikiran merasa puas (tanpa agitasi), berkonsentrasilah pada itu. Dalam banyak kasus, sifat alami dari kebahagiaan tertinggi akan memanifestasikan dirinya sendiri.
Tindakan adalah untuk memurnikaan pikiran, tidak untuk memperoleh (mengetahui) kebenaran. Pengetahuan akan kebenaran hanya berhubungan dengan penyelidikan, bahkan tidak setitik pun pengetahuan yang didapat dari berjuta-juta tindakan.
Siva berkata: dengar wahai dewi! Aku katakan padamu, semua rintangan yang menghalangi di jalan Yoga. Guna meraih emansipasi, kenikmatan (bhoga) adalah rintangan yang terbesar.
Beragam Purusa ditentukan oleh karena peruntukan individu atas kelahiran, kematian, dan instrument tindakan dan kognisi; atas ketidaksimultanan aktivitas; dan atas berbagai modifikasi yang disebabkan oleh tri guna.
Dari siksaan yang disebabkan oleh tiga jenis derita, muncul keinginan (inquiry) mencari alat atau cara dalam mengakhirinya. Jika dikatakan demikian, maka inquiry itu tidak berguna sepanjang cara atau alat terlihat (visible means) eksis. Jawaban kita: tidak demikian, karena (dalam visible means) tidak ada kepastian dan keabadian.
Pikiran yang dikacaukan oleh keinginan dan kenikmatan sebagaimana juga pikiran menikmati nikmatnya ‘trance’ mesti dibawa ke dalam disiplin sempurna dengan membangunkannya melalui saluran yang tepat. Kondisi trance maupun agitasi keinginan sama-sama berbahaya.
Ruang di dalam sebuah pot bukanlah efek lengkap dan bukan pula salah satu bagian dari ruang yang menyelimuti semua. Dengan cara yang sama jiva individu (individual self) tidak bersumber dari dan tidak juga sebagai bagian dari Diri Tertinggi (Supreme Self).
Ini adalah kesimpulan pasti filsafat Vedanta bahwa atman, bersinar dari dalam dirinya sendiri, melalui kekuatan delusinya sendiri (maya) mengimajinasikan di dalam Dirinya sendiri oleh Dirinya sendiri seluruh objek, dan pengalaman individunya baik di dunia luar maupun dunia dalam. Dia sendiri adalah yang mengetahui (knower) dari objek-objek yang diciptakan.
OBJEK yang berbeda-beda dikognisi di dalam mimpi adalah ilusi, karena semuanya itu dipersepsi eksis. Dengan alasan yang sama objek yang dilihat saat jaga juga dinyatakan sebagai ilusi. Baik saat mimpi maupun jaga sifat objek tetap sama. Yang berbeda hanyalah keterbatasan ruang dalam ranah mimpi. Objek mimpi hanya dilihat di dalam badan.
Aku sujud pada yoga asparsa yang diajarkan, yang menjanjikan kebahagiaan bagi semua, yang kondusif bagi kesejahteraan semua, yang mengatasi semua perselisihan, yang terbebas dari permusuhan dan kontradiksi.
Ide pluralitas tentang Atman dinyatakan oleh mereka yang bodoh, pendekatan mereka menutupi hal yang tak terkondisi. Di mana kemudian penghancuran dari selubung sifat murni Atman?
Semua makhluk yang eksis di muka bumi lahir dari makanan. Mereka, setelahnya, hidup oleh makanan; selanjutnya, mereka pada akhirnya kembali kepadanya dan menyatu menjadi makanan.
Setelah akhir pembelajarn Veda, guru berpesan kepada para murid: bicara kebenaran, lakukan kewajiban, jangan mengelak dari belajar Veda, jangan memotong garis keturunan, memberi daksina kepada guru sesuai keinginannya. Jangan pernah melenceng dari kebenaran, jangan lepas dari kewajiban, jangan mengabaikan kesejahteraan sendiri, jangan mengabaikan kemakmuran sendiri, jangan mengabaikan belajar dan menyebarkan Veda.
Dia merupakan Veda itu sendiri, wujud-Nya merepresentaskan Veda, esensinya adalah kulminasi Veda (Vedanta), sujud kepada-Nya. Dia yang Esensi transendentalnya bebas dari baik dan buruk, namun wujud-Nya tetap bersinar dengan segala kemuliaan, sujud kepada-Nya.
Makanan adalah Brahman karena dari makanan semua makhluk lahir; oleh makanan (ketika lahir) mereka hidup, dan saat berangkat, ia menjadi makanan.
Topik Pilihan
-
Karangasem 19 May 2024 5 Parpol Jajaki Koalisi
-
-
-
Denpasar 18 May 2024 Menko Luhut Pimpin TFG Pengamanan WWF
-
-
Jembrana 17 May 2024 Mang Boy Juga Gasak 7 Ekor Sapi di Tabanan
-
-
-
Berita Foto
Kontribusi UMKM terhadap PDB
Potensi Ekspor Ikan Hias di Indonesia
Pelatihan Industri Sandang
Nusa Ning Nusa
Virtual Influencer, Pemasaran, dan Konsumsi
PERKEMBANGAN internet dan media sosial, antara lain, pemengaruh virtual (virtual influencer) akan semakin memengaruhi konsumsi masyarakat.