Alumni SMA PGRI Klungkung, Reuni Sambil Lepas Tukik di Pantai Watu Klotok
SEMARAPURA, NusaBali.com - Alumni SMA PGRI Klungkung angkatan tahun 1995 menggelar temu kangen sembari melakukan kegiatan peduli lingkungan.
Bersama dengan Kelompok Pelestari Penyu Watu Klotok (KPPWK) dan juga didampingi oleh Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bali, perwakilan alumni yang berjumlah belasan melakukan pelepasliaran 150 ekor tukik penyu lekang (Lepidochelys olivacea) pada Minggu (8/8/2021) pagi, di Pantai Watu Klotok, Desa Tojan, Klungkung.
“Kami alumni SMA PGRI Klungkung tahun angkatan 1995 mengadakan temu kangen dan sekaligus pelepasan tukik,” ujar Eddy Candra, Ketua Alumni SMA PGRI Klungkung angkatan 1995 di sela acara.
Menurut Eddy selama hampir 26 tahun, alumni SMA PGRI Klungkung belum pernah mengadakan reuni dan dalam kesempatan ini dipilih kegiatan pelepasliaran tukik dikarenakan pihaknya ingin ikut dalam melestarikan lingkungan, utamanya di wilayah Klungkung.
Ia pun berharap kegiatan alumni tidak berhenti sampai di sini, melainkan berlanjut dengan kegiatan-kegiatan positif lainnya. Untuk itu pihaknya sudah merencanakan melakukan kegiatan bersih-bersih pantai pada kegiatan berikutnya.
Sementara Ketua Kelompok Pelestari Penyu Watu Klotok (KPPWK), I Wayan Gede Suiwibawa, mengatakan pihaknya selalu siap menjadi sukarelawan dalam melestarikan penyu yang ada di Pantai Watu Klotok, meski ada tantangan dalam melaksanakannya. “Kendala kami cuma satu yaitu masalah biaya pakannya,” terang Suiwibawa yang juga merupakan alumni SMA PGRI Klungkung angkatan 1995.
Untuk biaya pakan penyu, lanjut Suiwibawa, selama ini menggunakan iuran sukarela dari anggota KPPWK. Untuk itu pihaknya berharap segenap pihak, termasuk Pemerintah Provinsi Bali ataupun Pemerintah Kabupaten Klungkung dapat mendukung ketersediaan pakan penyu yang ada di Penangkaran Penyu Watu Klotok. Pihaknya, dengan seizin pihak terkait, juga telah memasang kotak donasi untuk menambah biaya pembelian pakan penyu.
Pada kesempatan yang sama Kepala Seksi Wilayah II BKSDA Bali, Sulistyo Widodo, mengatakan pelepasan tukik di Pantai Watu Klotok akan dilakukan secara berkala, mengingat ada sejumlah 1.200 ekor yang saat ini sudah siap dilepaskan termasuk yang dilepas pada hari ini. Bahkan ujarnya beberapa telur penyu yang diselamatkan ada yang belum menetas.
“Tukik tidak boleh terlalu lama di penampungan, sehingga pada saat dia menetas harus segera dilepaskan. Karena pada saat dia terlalu lama di penampungan nanti kemampuan dia untuk mencari makanan di alam bisa terganggu, karena terbiasa diberi makan manusia,” ungkap Sulistyo.
Atas nama BKSDA Bali, Sulistyo memberikan apresiasi terhadap apa yang telah dilakukan oleh KPPWK. Meski baru berdiri tahun lalu, kelompok pelestari penyu telah banyak berperan dalam misi penyelamatan berbagai jenis satwa penyu yang ada di sekitaran Pantai watu Klotok.
“Marilah kita jaga habitat dari penyu itu sendiri di sepanjang pantai di Klungkung khususnya dan Bali, mudah-mudahan ini menjadi langkah terbaik kita untuk menyelamatkan penyu,” tandas Sulistyo. *adi
1
Komentar