Keterisian Pasien di RS Swasta Nyaris Penuh
Perawatan Pasien Covid-19 di Gianyar
RS swasta memang tidak menambah tempat tidur pasien. Berbeda dengan RS milik pemerintah selalu menambah ruang isolasi.
GIANYAR, NusaBali
Bed Occupancy Rate (BOR) atau tingkat keterisian tempat tidur, pasien Covid-19 pada rumah sakit swasta di Gianyar, nyaris penuh. Berdasarkan data dihimpun, BOR untuk perawatan pasien tersebut telah terisi rata-rata 80 persen.
Namun dua rumah sakit pemerintah yakni RSUD Sanjiwani kapasitas 111, terisi 73 sama atau 65,8 persen. RSUD Payangan kapasitas 32, terisi 17 atau 53,1 persen.
Sedangkan di RS swasta, yakni RS Ari Canti di Desa Mas, Kecamatan Ubud, kapasitas 50 terisi 43 persentase 86 persen. RS Ganesha di Desa Celuk, Kecamatan Sukawati,
kapasitas 35 terisi 34, persentase 97,1 persen. RS Kasih Ibu di Desa Saba, Kecamatan Blahbatuh, kapasitas 28 terisi 27 persentase 96 persen. Dua RS swasta lain dengan kapasitas penuh yakni RS Premagana di Desa Batubulan, Kecamatan Sukawati, kapasitas 16 terisi 16 atau 100 persen. RS Family Husada di Kelurahan/Kecamatan Gianyar, kapasitas 38 terisi 38 atau 100 persen.
Plt Dinas Kesehatan Kabupaten Gianyar dr Ida Komang Upeksa, ketika dikonfirmasi Minggu (8/8), mengatakan kendati keterisian seluruh rumah sakit telah mencapai 80 persen, namun penanganan masih terkendali. Hanya saja distribusi tabung oksigen yang dilakukan oleh BNPB belum sesuai harapan. "Penanganan kami terkendali, hanya tabung oksigen masih yang ditangani oleh BNPB jumlah yang datang tidak sesuai kebutuhan kami," ungkapnya.
Upeksa yang juga Direktur RSUD Sanjiwani Gianyar mengatakan, khususnya di RSUD Sanjiwani dan Payangan (keduanya milik Pemkab Gianyar), menerapkan sistem rolling untuk para nakes. "Jika kewalahan di UGD, kami rolling dengan nakes rawat inap. Begitu juga sebaliknya, kami perbantukan. Karena memang saat ini fokus untuk pasien isolasi," jelasnya.
Terkait penuhnya BOR RS swasta, Upeksa mengatakan tidak menampik hal itu terjadi. Karena RS swasta memang tidak menambah tempat tidur pasien. Berbeda dengan RS milik pemerintah selalu menambah ruang isolasi. "Berbeda dengan kami, selalu melakukan penambahan-penambahan, kalau penuh kami tambah. Sementara bila RS swasta penuh, mereka akan merujuk ke kami," jelasnya.*nvi
Namun dua rumah sakit pemerintah yakni RSUD Sanjiwani kapasitas 111, terisi 73 sama atau 65,8 persen. RSUD Payangan kapasitas 32, terisi 17 atau 53,1 persen.
Sedangkan di RS swasta, yakni RS Ari Canti di Desa Mas, Kecamatan Ubud, kapasitas 50 terisi 43 persentase 86 persen. RS Ganesha di Desa Celuk, Kecamatan Sukawati,
kapasitas 35 terisi 34, persentase 97,1 persen. RS Kasih Ibu di Desa Saba, Kecamatan Blahbatuh, kapasitas 28 terisi 27 persentase 96 persen. Dua RS swasta lain dengan kapasitas penuh yakni RS Premagana di Desa Batubulan, Kecamatan Sukawati, kapasitas 16 terisi 16 atau 100 persen. RS Family Husada di Kelurahan/Kecamatan Gianyar, kapasitas 38 terisi 38 atau 100 persen.
Plt Dinas Kesehatan Kabupaten Gianyar dr Ida Komang Upeksa, ketika dikonfirmasi Minggu (8/8), mengatakan kendati keterisian seluruh rumah sakit telah mencapai 80 persen, namun penanganan masih terkendali. Hanya saja distribusi tabung oksigen yang dilakukan oleh BNPB belum sesuai harapan. "Penanganan kami terkendali, hanya tabung oksigen masih yang ditangani oleh BNPB jumlah yang datang tidak sesuai kebutuhan kami," ungkapnya.
Upeksa yang juga Direktur RSUD Sanjiwani Gianyar mengatakan, khususnya di RSUD Sanjiwani dan Payangan (keduanya milik Pemkab Gianyar), menerapkan sistem rolling untuk para nakes. "Jika kewalahan di UGD, kami rolling dengan nakes rawat inap. Begitu juga sebaliknya, kami perbantukan. Karena memang saat ini fokus untuk pasien isolasi," jelasnya.
Terkait penuhnya BOR RS swasta, Upeksa mengatakan tidak menampik hal itu terjadi. Karena RS swasta memang tidak menambah tempat tidur pasien. Berbeda dengan RS milik pemerintah selalu menambah ruang isolasi. "Berbeda dengan kami, selalu melakukan penambahan-penambahan, kalau penuh kami tambah. Sementara bila RS swasta penuh, mereka akan merujuk ke kami," jelasnya.*nvi
1
Komentar