Pengunjung Kabur Lihat Petugas Pakai APD
Petugas Gabungan Sidak Tempat Nongkrong di Singaraja
SINGARAJA, NusaBali
Tim Cakra Nanggala gabungan dari TNI AD, Sat Pol PP Buleleng, BPBD Buleleng, dan Dinas Perhubungan Buleleng sidak sejumlah tempat nongkrong di seputar Kota Singaraja, Sabtu (7/8) malam.
Tim Cakra Nanggaka yang juga melibatkan petugas swaber dari Kodim 1609/Buleleng ini bergerak melakukan tracing dan testing malam itu. Sejumlah pengunjung pun lari tunggang langgang saat melihat ke-datangan petugas menggunakan alat pelindung diri (APD) lengkap.
Dalam sidak malam itu, ada 19 orang pengunjung tempat nongkrong di Singaraja yang menjadi sasaran rapid test antigen secara acak oleh petugas gabungan. Mereka, antara lain, didatangi petugas di kedai kopi kawasan Jalan Udayana Singaraha, kedai kopi di Kelurahan Banyuasri (Kecamatan Buleleng), dan kawasan Pantai Penimbangan di Desa Baktiseraga (Kecamatan Buleleng).
Dati Ops Kodim 1609/Buleleng, Pelda Made Sukartika, mengatakan gerakan rapid test antigen secara acak di tempat nongkrong ini dilakukan sebagai langkah antisipasi penyebaran Covid-19 di tempat umum. “Ini adalah langkah antisipasi penularan Covid-19 di tempat umum melalui tracing dan langsung dilakukan testing secara acak,” jelas Pelda Sukartika.
Dalam sidak malam itu, Tim Cakra Nanggala juga menggiring dua pengendara motor yang melintas di Jalan Udayana Singaraja. Mereka terpaksa di-rapid test antigen, karena ditemukan tidak memakai masker dan tak mengenakan helm. Selain itu, mereka juga menggeber gas motornya yang berknalpot brong dengan keras, karena sedang terpengaruh alkohol.
“Mereka tetap kami berikan pembinaan dan penertiban, untuk mencegah penyebaran Covid-19 yang kasusnya masih tinggi di Buleleng. Kedua pengendara itu juga kami berikan masker. Sedangkan dari rapid test antigen mereka, hasilnya negatif,” papar Pelda Sukartika.
Sementara, seorang pengunjung kedai kopi di Jalan Udayana Singaraja, dr Sugita Darmawan Kartika, 26, mengakui rapid test antigen secara acak di tempat umum ini sangat efektif untuk pencegahan penularan Covid-19. Dokter yang notabene penyintas Covid-19 ini menilai rapid test antigen terjadwal secara rutin perlu dilakukan pemerintah, untuk mendeteksi dini kemungkinan penyebaran virus.
“Kalau untuk individu, ini kan bagus buat mengetahui kondisi kesehatan kita sendiri. Karena Covid-19 varian Delta lebih cepat penularannya, bahkan yang sudah vaksin dua kali juga bisa terpapar,” kata dr Sugita yang kesehariannya bertugas di RS Kertha Usada Singaraja.
Sementara itu, kedatangan Tim Cakra Nanggala ke Pantai Penimbangan kawasan Desa Baktiseraga, Sabtu malam, membuat pengunjung kedai kopi berhamburan. Banyak pengunjung lari tunggang langgang, karena ketakutan saat melihat petugas swaber lengkap dengan APD.
“Panik juga sih tadi (Sabtu malam, Red), karena pas lagi nongkrong, tiba-tiba ada petugas banyak pakai APD pula. Saya sudah sering di-swab, rapid test juga. Tapi, rapit test antigen langsung di tempat nongkrong pertama kali ya di sini,” tutur Vania, salah seorang pengunjung di Pantai Penimbangan yang malam itu di-trapid test antigen acak oleh petugas gabungan. *k23
Komentar