Rutan Negara Kembangkan Hidroponik

Invonasi ini untuk peningkatan keahlian warga binaan. Setelah berhasil mengembangkan pertanian dengan cara konvensional, kini Rutan Kelas II B Negara mengembangkan pertanian berbasis hidroponik. Minggu (8/8), Kepala Rutan Negara Bambang Hendra Setyawan, didampingi Kepala Seksi Pelayanan Tahanan Rutan Negara I Nyoman Tulus, mengatakan penyediaan lahan hidroponik dalam rutan, menjadi salah satu upaya memberikan skill (keterampilan) warga binaan. Upaya ini sesuai dengan salah satu dari 10 prinsip pemasyarakatan. Khususnya prinsip mengayomi dan memberi bekal hidup agar mereka dapat menjalankan perannya sebagai warga masyarakat yang baik dan berguna.

Bambang menjelaskan, pertanian dengan teknik hidroponik ini dipilih, juga sekalian meningkatkan skill warga binaan yang sebelumnya telah sukses menanam berbagai sayuran dengan cara konvensional. Berbagai sayur yang ditanam cara konvensional itu, ada berupa jagung, kacang panjang, tomat, dan lainnya.  “Sekarang kita tingkatkan ke hidroponik. Teknik hidroponik ini, juga memiliki kelebihan. Tidak perlu lahan yang terlalu luas,” ujar Bambang.

Mengawali pengembangan hidroponik ini, kata Bambang, ditanam kangkung pada lahan hidroponik seluas 2,5 meter x 7 meter yang ditempatkan di atas kolam ikan patin. Kelompok kerja (pokja) hidroponik ini, sementara dikelola oleh 4 orang warga binaan yang sebelumnya ditentukan melalui sidang Tim Pengamat Pemasyarakatan.

Dengan dikawali dan dipantau secara langsung oleh pembina pengelola kemandirian Rutan Negara, Bambang mengatakan, warga binaan dapat bebas meningkatkan keterampilan di bidang hidroponik ini. Dengan keterampilan itu, bisa menjadi bekal hidup dan nilai tambah saat kembali ke masyarakat. *ode