Dipertanyakan, Tayangan PPKM di Videotron
Warga sekitar mengharapkan pengelola videotron harus orang cekatan, kreatif, dan cerdas, dalam menyuguhkan materi video.
GIANYAR, NusaBali
Sejumlah warga menilai videotron Pemkab Gianyar bernilai Rp 1.688.396.072 atau Rp 1,6 miliar lebih di selatan Taman Kota Gianyar, makin mubazir. Karena materi tayangannya dominan kegiatan pemerintahan hingga cenderung membosankan. Warga mempertanyakan fasilitas mewah ini tak tampak serius menyosialisasikan penerapan prokes (protokol kesehatan), serangkaian Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 3-4 hingga lanjutan.
‘’Seharusnya, Pemkab Gianyar memanfaatkan layar video ini secara baik dan tepat. Ya, untuk sosialisasi dan imbauan terkait PPKM pencegahan pandemi. Apalagi PPKM ini berlanjut. Kok, isinya kebanyakan acara pemerintahan begitu. Membosankan,’’ ujar warga di sekitar lokasi yang enggan ditulis namanya, Selasa (10/8).
Warga sekitar mengharapkan pengelola videotron harus orang cekatan, kreatif, dan cerdas, dalam menyuguhkan materi video. Dengan itu, materi tayangannya akan lebih bermanfaat baik oleh pemerintah dan masyarakat. Misal, bagaimana sebaiknya masyarakat agar tabah menghadapi pandemi hingga tak merasa tertekan. Bisa pula, materi tentang keluarga bertemakan ‘orangtua sebagai guru di masa pandemi’, dan tema-tema lain. Tak kalah mendesak, sosialisasi tentang ketaatan PPKM untuk masyarakat.
Warga juga masih merasakan videotron ukuran 12 meter x 6 meter ini dipasang pada lokasi yang salah. Karena posisinya berlawanan dari pandangan pengendara di jalan setempat. ‘’Lokasinya ngalikadin (terhalang) oleh pandangan. Karena pengendara datang sama-sama satu arah dari belakang videotron, baik yang dari timur dan selatan,’’ jelasnya.
Saat dikonfirmasi, Selasa kemarin, Bupati Gianyar I Made ‘Agus’ Mahayastra menyatakan setuju agar videotron ini lebih sering menayangkan materi-materi bermanfaat untuk masyarakat. Antara lain, materi berkaitan dengan sosialisasi PPKM dan informasi penting lainnya. ‘’Untuk PPKM, kami harus siapkan dulu videonya. Kalau sudah siap, langsung kami tayangkan,’’ jelas bupati yang Ketua DPC PDIP Gianyar ini. Bupati minta agar hal ini juga ditanya kepada Kabag Umum Setda Gianyar Gusti Bagus Adi Widya Utama alis Bem.
Saat dihubungi, Bem mengaku sebenarnya videotron ini sudah pernah menayangkan materi-materi tentang pencegahan pandemi. Melalui WA, dia memperlihatkan beberapa video dimaksud. Namun dia mengakui materi-materi itu terlalu sederhana hingga kurang mengena. ‘’Nanti, kami akan buatkan video-video yang lebih bagus lagi,’’ ujar pejabat asal Desa Keramas, Kecamatan Blahbatuh, Gianyar ini.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi Gianyar AA Gde Suryadiputra mengaku akan berkoordinasi dengan bidang yang menangani fasilitas itu. Kata dia, penilaian tentang tayangan video ini membosankan adalah relatif. Dia menyebut tayangan video saat ini sesuai Perbup tentang Pengelolaan Videotron milik Pemkab. Isinya, 50 persen non komersil berupa info layanan masyarakat, materinya dari masing-masing OPD. 50 persen lagi materiil komersil berupa iklan dari penyewa. ‘’Selama ini, biaya operasional dan pemeliharaan dari kami, hanya pembayaran rekening listrik, karena masih dalam garansi,’’ ujarnya. Sebagaimana diketahui, videotron ini dilaunching Bupati Mahayastra, Minggu (8/12/2019). *lsa
‘’Seharusnya, Pemkab Gianyar memanfaatkan layar video ini secara baik dan tepat. Ya, untuk sosialisasi dan imbauan terkait PPKM pencegahan pandemi. Apalagi PPKM ini berlanjut. Kok, isinya kebanyakan acara pemerintahan begitu. Membosankan,’’ ujar warga di sekitar lokasi yang enggan ditulis namanya, Selasa (10/8).
Warga sekitar mengharapkan pengelola videotron harus orang cekatan, kreatif, dan cerdas, dalam menyuguhkan materi video. Dengan itu, materi tayangannya akan lebih bermanfaat baik oleh pemerintah dan masyarakat. Misal, bagaimana sebaiknya masyarakat agar tabah menghadapi pandemi hingga tak merasa tertekan. Bisa pula, materi tentang keluarga bertemakan ‘orangtua sebagai guru di masa pandemi’, dan tema-tema lain. Tak kalah mendesak, sosialisasi tentang ketaatan PPKM untuk masyarakat.
Warga juga masih merasakan videotron ukuran 12 meter x 6 meter ini dipasang pada lokasi yang salah. Karena posisinya berlawanan dari pandangan pengendara di jalan setempat. ‘’Lokasinya ngalikadin (terhalang) oleh pandangan. Karena pengendara datang sama-sama satu arah dari belakang videotron, baik yang dari timur dan selatan,’’ jelasnya.
Saat dikonfirmasi, Selasa kemarin, Bupati Gianyar I Made ‘Agus’ Mahayastra menyatakan setuju agar videotron ini lebih sering menayangkan materi-materi bermanfaat untuk masyarakat. Antara lain, materi berkaitan dengan sosialisasi PPKM dan informasi penting lainnya. ‘’Untuk PPKM, kami harus siapkan dulu videonya. Kalau sudah siap, langsung kami tayangkan,’’ jelas bupati yang Ketua DPC PDIP Gianyar ini. Bupati minta agar hal ini juga ditanya kepada Kabag Umum Setda Gianyar Gusti Bagus Adi Widya Utama alis Bem.
Saat dihubungi, Bem mengaku sebenarnya videotron ini sudah pernah menayangkan materi-materi tentang pencegahan pandemi. Melalui WA, dia memperlihatkan beberapa video dimaksud. Namun dia mengakui materi-materi itu terlalu sederhana hingga kurang mengena. ‘’Nanti, kami akan buatkan video-video yang lebih bagus lagi,’’ ujar pejabat asal Desa Keramas, Kecamatan Blahbatuh, Gianyar ini.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi Gianyar AA Gde Suryadiputra mengaku akan berkoordinasi dengan bidang yang menangani fasilitas itu. Kata dia, penilaian tentang tayangan video ini membosankan adalah relatif. Dia menyebut tayangan video saat ini sesuai Perbup tentang Pengelolaan Videotron milik Pemkab. Isinya, 50 persen non komersil berupa info layanan masyarakat, materinya dari masing-masing OPD. 50 persen lagi materiil komersil berupa iklan dari penyewa. ‘’Selama ini, biaya operasional dan pemeliharaan dari kami, hanya pembayaran rekening listrik, karena masih dalam garansi,’’ ujarnya. Sebagaimana diketahui, videotron ini dilaunching Bupati Mahayastra, Minggu (8/12/2019). *lsa
1
Komentar