Internal Gerindra Bali Memanas karena Masalah Usulan 7 Calon Ketua DPD
DENPASAR, NusaBali
Internal Gerindra sedikit memanas menyusul pengusulan 7 nama kader elite ke DPP Gerindra sebagai calon Ketua DPD Gerindra Bali, untuk mengisi kekosongan poasca meninggalnya Ida Bagus Putu Sukarta.
Situasi memanas buka karena persaingan kandidat, namun pengusulan nama-nama calon Ketua DPD Gerindra Bali itu dipertanyakan lantaran tidak sesuai mekanisme.
Adalah Ketua DPC Gerindra Buleleng, Jro Nyoman Ray Yusha, yang mempertanyakan pengusulan 7 nama calon Ketua DPD Gerindra Bali tersebut, Rabu (11/8). Menurut Ray Yusha, pengusulan 7 nama calon ketua oleh DPD Gerindra Bali ke DPP Gerindra itu bukanlah keputusan rapat DPD Gerindra Bali.
Ray Yusha menyebutkan, kalau untuk penunjukan Ketua DPD Gerindra Provinsi, tidak ada mekanisme pengusulan dari bawah. Tetapi, menunggu keputusan dari pusat (DPP Gerindra) alias top down. "Saya sudah cek ke Fraksi Gerindra DPRD Bali dan Sekretaris DPD Gerindra Bali Pak Wayan Wiratmaja. Nggak ada keputusan resmi soal pengusulan 7 nama calon Ketua DPD Gerindra Bali. Yang ada itu penu-njukan dari DPP Gerindra," ujar Ray Yusha kepada NusaBali di Denpasar, Rabu kemarin.
Ray Yusha bahkan mengatakan keterangan Ketua Bidang Organisasi, Kaderisasi, dan Keanggotaan (OKK) DPD Gerindra Bali, I Made Gede Ray Misno, tidak valid. "Siapa yang diajak rapat? Nggak ada itu hasil rapat DPD Gerindra Bali untuk pengusulan 7 nama. Kapan rapatnya? Itu namanya maunya sendiri Ray Misno. Tanya fakta yang sebenarnya kepada Sekretaris DPD Gerindra (Wayan Wiratmaja, Red), baru jelas," sodok politisi asal Desa Tajun, Kecamatan Kubutambahan, Buleleng yang juga anggota Komisi III DPRD Bali 2019-2024 ini.
Menurut Ray Yusha, Ray Misno tidak ada membeber kriteria Calon Ketua DPD Gerindra di media. "Apa kriteria kalau mengusulkan nama? Disebut elite? Elite yang mana dia maksud?" kritik Ray Yusha, yang notabene mantan Kepala Balai Wilayah Sungai Bali Penida Kementerian Pekerjaan Umum.
Pernyataan Ray Yusha ini malah didukung oleh Sekretaris DPD Gerindra Bali, I Wayan Wiratmaja. Saat dikonfirmasi NusaBali, Rabu sore, Wiratmaja menyebutkan pengurus DPD Gerindra Bali memang sempat menggelar rapat, 10 Juli 2021 lalu. Hasil rapat saat itu adalah mengusulkan nama-nama calon Pelaksana Harian (Plh) Ketua DPD Gerindra Bali.
"Yang diputuskan adalah mengisi Pelaksana Harian Ketua DPD Gerindra Bali, karena kursi sedang kosong ditinggalkan almarhum Ida Bagus Putu Sukarta," beber politisi Gerindra asal Desa Tegallinggah, Kecamatan Penebel, Tabanan ini.
Kalau usulan calon Ketua DPD Gerindra Bali definitif? "Kalau itu kan DPP Gerindra yang akan menunjuk. Sesuai dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Partai, untuk Ketua DPD Gerincfra itu adalah penunjukan secara top down," tegas Wiratmaja.
Sementara itu, Ketua Bidang OKK DPD Gerindra Bali, Ray Misno, mengatakan tudingan Ray Yusha adalah hal wajar. Pasalnya, Ray Yusha memang tidak dilibatkan dalam rapat DPD Gerindra Bali. "Ray Yusha nggak tahu ada rapat DPD Gerindra. Jadi, wajar saja dia bicara begitu. Dan, namanya memang tidak diusulkan jadi Ketua DPD Gerindra Bali," ujar Ray Misno secara terpisah di Denpasar, Rabu kemarin.
Menurut Ray Misno, usulan 7 nama kandidat Ketua DPD Gerindra Bali ke DPP Gerindra adalah hasil rapat DPD Gerindra Bali, yang merupakan proses organisasi secara resmi. "Nanti saya perlihatkan ke dia (Ray Yusa, Red), biar dia tahu. Ada itu hasil rapatnya," tegas mantan Ketua KPU Denpasar ini.
Ray Misno mengatakan, usulan pengisian Ketua DPD Gerindra Bali definitif ini sangat mendesak untuk menghadapi proses politik Pemilu 2024 mendatang. Masalahnya, kalau kursi DPD Gerindra Bali tidak terisi, bisa berpengaruh terhadap konsolidasi atau re-organisasi di DPC Gerindra Kabupaten/Kota dan kepengurusan partai di bawahnya.
"Ada DPC Gerindra yang belum tuntas konsolidasi. Karena menyangkut kepentingan verifikasi parpol, maka konsolidasi internal sudah harus tuntas dari DPD Gerindra, DPC Gerindra, sampai tingkatan desa pada September 2021 mencdatang. Sehingga nanti awal tahun 2022 sudah siap menghadapi verifikasi parpol," papar Ray Misno.
DPD Gerindra Bali sendiri mengusulkan 7 nama kantindat Ketua DPD Gerindra ke DPP Gerindra, untuk menggantikan IB Putu Sukarta yang meninggal mendadak, 1 Juli 2021 lalu. Mereka masing-masinmg I Nyoman Suyasa, I Made Mulyawan Arya alias De Gadjah, I Ketut Gede Nugrahita Pendit, I Ketut Juliarta, I Wayan Wiratmaja, I Made Gede Ray Misno, dan I Nengah Sukama.
Nyoman Suyasa adalah politisi asal Desa Pertima, Kecamatan Karangasem yang kini menjabat Ketua DPC Gerindra Karangasem dan sekaligus Wakil Ketua DPRD Bali dari Fraksi Gerindra. Sedangkan De Gadjah adalah politisi asal Desa Tegal Kerta, Kecamatan Denpasar Barat yang saat ini menjabat Ketua DPC Gerindra Denpasar dan sekaligus Wakil Ketua DPRD Denpasar dari Fraksi Gerindra.
Kemudian, Ketut Gede Nugrahita Pendit adalah politisi asal Desa/Kecamatan Baturiti, Tabanan yang kini menjabat Bendahara DPD Gerindra Bali dan duduk di Fraksi Gerindra DPRD Bali Dapil Tabanan. Sementara Ketut Juliarta adalah politisi asal Desa Gunaksa, Kecamatan Dawan, Klungkung yang saat ini menjabat Ketua Fraksi Gerindra DPRD Bali.
Sebaliknya, Made Gede Ray Misno adalah mantan Ketua KPU Denpasar yang kini menjabat sebagai Ketua Bidang OKK DPD Gerindra Bali. Selanjutnya, Wayan Wiratmaja adalah politisi asal Desa Tegallinggah, Kecamatan Penebel, Tabanan yang kini menjabat Sekretaris DPD Gerindra Bali. Terakhir, Nengah Sukama adalah tokoh pencak silat asal Desa Batuengsel, Kecamatan Baturiti, Tabanan.
Menurut Ray Misno, 7 nama yang diusulkan sebagai kandidat Ketua DPD Gerindra Bali, termasuk dirinya, adalah kader partai yang ber-sumber dari kepengurusan provinsi, pimpinan kabupaten/kota, dan pemegang mandat alias deklarator Gerindra di Bali. "Tujuh nama itu sudah kita usulkan ke pusat. Tunggu keputusan DPP Gerindra saja," ujar Ray Misno di Denpasar, Selasa (3/8) lalu. *nat
1
Komentar