30 Persen Warga Positif Covid-19 Tak Ber-KTP Denpasar
DENPASAR, NusaBali
Kasus positif Covid-19 di Kota Denpasar hingga kini masih tinggi. Rata-rata per harinya masih tiga digit atau ratusan kasus.
Dari data yang terhimpun, warga yang positif Covid-19 itu sebanyak 30 persennya bukan penduduk ber-KTP Denpasar, namun tinggal di wilayah Kota Denpasar.
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kota Denpasar, I Dewa Gede Rai, Rabu (11/8) mengatakan penyumbang kasus positif bukan hanya penduduk yang ber-KTP Denpasar. Akan tetapi banyak juga yang ber-KTP luar Denpasar. Dewa Rai menyebut, 30 persen hingga 38 persen kasus positif harian disumbang oleh penduduk ber-KTP non Denpasar.
“Kasus di Denpasar memang masih tinggi, namun mereka tidak semua penduduk ber-KTP Denpasar,” kata Dewa Rai.
Dewa Rai mengatakan, tingginya kasus ini juga tidak terlepas dari posisi Kota Denpasar sebagai pusat pemerintahan, maupun perekonomian di Bali. Sehingga Denpasar menjadi kota heterogen dan banyak warga luar Denpasar bahkan luar Bali yang beraktivitas di Denpasar.
“Walaupun mereka tidak ber-KTP Denpasar, Pemkot tetap memberikan pelayanan dan tidak membeda-bedakan mereka. Kami tetap berikan pelayanan, fasilitasi tempat isolasi terpusat maupun berikan konsumsi bagi yang isolasi mandiri,” ujarnya.
Dewa Rai menyebut, hingga saat ini masih banyak orang tanpa gejala-gejala ringan (OTG-GR) yang melakukan isolasi mandiri. “Di Denpasar sendiri masih lebih dari 1.000-an OTG-GR yang melakukan isolasi mandiri, tapi itu untuk kasus yang lama, yang 5 harian,” ungkap Dewa Rai. Namun menurutnya, mereka tetap difasilitasi konsumsi dua kali sehari dari Pemkot Denpasar yang disalurkan melalui Satgas Gotong Royong Banjar. Sementara itu, untuk kasus baru, Dewa Rai mengatakan pihaknya langsung melakukan isolasi terpusat. “Yang baru-baru terkonfirmasi positif langsung kami lakukan isolasi terpusat dan kami pisahkan dari komunitasnya agar tidak terjadi penularan,” tandasnya. *mis
1
Komentar