Insentif Rp 100.000/Bulan Macet Sejak Januari
Relawan Taruna Siaga Bencana Merana
Ketika ditugaskan menjaga pasien terpapar Covid-19, tenaga Tagana sangat rentan terpapar virus mematikan itu.
GIANYAR, NusaBali
Relawan Taruna Siaga Bencana (Tagana) Gianyar belakangan ini aktif bertindak untuk kesiapsiagaan penanganan bencana di Kabupaten Gianyar. Terutama karena pandemi, Tagana aktif melakukan penyemprotan disinfektan organik Eco Enzim (EE) ke desa-desa.
Sejatinya Tagana dapat dana tali asih atau insentif setiap bulan. Nominalnya juga sangat kecil, hanya Rp 100.000. Mirisnya, dana ini belum cair sejak Januari hingga Agustus 2021 ini. Kabid Perlindungan Sosial dan Bencana, Dinas Sosial Gianyar Heni Sriwahju, saat dikonfirmasi Rabu (11/8), membenarkan insentif petugas Tagana untuk tahun 2021, belum cair. "Insentif kepada Tagana tidak besar, itu namanya tali asih, nominalnya per bulan hanya Rp 100.000. Memang belum cair," jelas Heni Sriwahju.
Namun, Heni memastikan dana tali asih tersebut sedang diproses. "Insentif Tagana untuk Januari sampai Maret 2021 sudah diamprahkan," jelasnya. Dia mengakui, dana tali asih ini kecil. Namun Tagana sendiri adalah relawan yang membantu pemerintah dalam hal penanggulangan bencana di bawah Kementerian Sosial RI. "Yang terdaftar sesuai SK sebanyak 59, namun yang aktif hanya 35 anggota," jelasnya.
Kata Heni, Tagana didirikan tahun 2004 silam, tenaganya diturunkan untuk penanggulangan bencana. Seperti pernah membantu evakuasi bencana erupsi Gunung Agung, turun membantu dalam bantuan penyaluran bantuan kepada bencana alam. "Pada saat pandemi Covid-19, tenaga Tagana turun untuk membantu menjaga pasien yang terpapar Covid-19 di beberapa hotel tempat isolasi," tambah Heni.
Heni mengakui, ketika ditugaskan menjaga pasien terpapar Covid-19, tenaga Tagana sangat rentan terpapar vitus yang mematikan itu. Namun, syukur sampai saat ini belum ada Tagana yang terpapar. ‘’Tapi, kami tetap was-was juga," jelasnya.
Saat ini, karena tenaga Tagana tidak lagi menjaga pasien isolasi mandiri dan kejadian bencana relatif berkurang, maka Tagana diperbantukan melakukan penyemprotan disinfektan ke pelbagai tempat. "Tagana ini sudah diturunkan beberapa kali ikut penyemprotan EE, berikutnya nanti di Desa Batubulan, Kecamatan Sukawati," jelasnya. *nvi
Sejatinya Tagana dapat dana tali asih atau insentif setiap bulan. Nominalnya juga sangat kecil, hanya Rp 100.000. Mirisnya, dana ini belum cair sejak Januari hingga Agustus 2021 ini. Kabid Perlindungan Sosial dan Bencana, Dinas Sosial Gianyar Heni Sriwahju, saat dikonfirmasi Rabu (11/8), membenarkan insentif petugas Tagana untuk tahun 2021, belum cair. "Insentif kepada Tagana tidak besar, itu namanya tali asih, nominalnya per bulan hanya Rp 100.000. Memang belum cair," jelas Heni Sriwahju.
Namun, Heni memastikan dana tali asih tersebut sedang diproses. "Insentif Tagana untuk Januari sampai Maret 2021 sudah diamprahkan," jelasnya. Dia mengakui, dana tali asih ini kecil. Namun Tagana sendiri adalah relawan yang membantu pemerintah dalam hal penanggulangan bencana di bawah Kementerian Sosial RI. "Yang terdaftar sesuai SK sebanyak 59, namun yang aktif hanya 35 anggota," jelasnya.
Kata Heni, Tagana didirikan tahun 2004 silam, tenaganya diturunkan untuk penanggulangan bencana. Seperti pernah membantu evakuasi bencana erupsi Gunung Agung, turun membantu dalam bantuan penyaluran bantuan kepada bencana alam. "Pada saat pandemi Covid-19, tenaga Tagana turun untuk membantu menjaga pasien yang terpapar Covid-19 di beberapa hotel tempat isolasi," tambah Heni.
Heni mengakui, ketika ditugaskan menjaga pasien terpapar Covid-19, tenaga Tagana sangat rentan terpapar vitus yang mematikan itu. Namun, syukur sampai saat ini belum ada Tagana yang terpapar. ‘’Tapi, kami tetap was-was juga," jelasnya.
Saat ini, karena tenaga Tagana tidak lagi menjaga pasien isolasi mandiri dan kejadian bencana relatif berkurang, maka Tagana diperbantukan melakukan penyemprotan disinfektan ke pelbagai tempat. "Tagana ini sudah diturunkan beberapa kali ikut penyemprotan EE, berikutnya nanti di Desa Batubulan, Kecamatan Sukawati," jelasnya. *nvi
Komentar