Haji Bambang Minta Calon BPK RI Berinovasi
JAKARTA, NusaBali
Senator dari daerah pemilihan (Dapil) Bali, Haji Bambang Santoso meminta para calon Anggota BPK RI memiliki inovasi dalam menjalankan tugasnya.
Haji Bambang menyampaikan hal tersebut saat hari kedua uji kelayakan dan kepatutan Anggota BPK RI periode 2021-2026 secara fisik dan virtual, Rabu (11/8).
"Presentasi yang disampaikan memang menarik, tapi saya ingin mengetahui bagaimana para calon Anggota BPK RI membangun inovasi dan kolaboratif dalam kondisi extraordinary saat ini," ujar Haji Bambang. Menurut pria kelahiran 1 Desember 1969 ini, memang sangat mudah membangun organisasi.
Namun sangat sulit membangun sebuah tim. Untuk itu, memerlukan pikiran-pikiran out of the box sehingga bisa tercipta sebuah inovasi. "Itu belum saya lihat dari kemarin sampai hari ini di uji kelayakan dan kepatutan," ucap Haji Bambang.
Menurut Haji Bambang, semua yang dipaparkan oleh calon Anggota BPK RI masih normatif. Dia ingin para calon anggota punya pikiran-pikiran lebih cerdas saat mengikuti uji kelayakan dan kepatutan, karena kelak pekerjaan mereka berat. Plus harus membangun sebuah tim. "Ini sesungguhnya yang menjadi tantangan tersendiri," tegas pria yang duduk di Komite IV DPD RI ini. Pernyataan Haji Bambang mendapat tanggapan dari salah satu calon Anggota BPK RI Nelson Humiras Halomoan. Nelson menyatakan, memang saat ini dibutuhkan inovasi oleh BPK dalam melakukan pemeriksaan laporan keuangan.
Sebab, sekarang tidak bisa secara langsung melakukan pemeriksaan ke daerah-daerah lantaran kondisi masih pandemi Covid-19. "Dari sana saya katakan kepada teman-teman, coba kita kembangkan inovasi-inovasi pemeriksaan. Jika penting sekali, baru datang ke lapangan," jelas Nelson. Oleh karena itu, pemeriksaan dilakukan di kantor melalui E-Audit. "Dengan E-Audit, kami menyerap data-data yang diperlukan untuk pemeriksaan," imbuh Nelson. Bagi Nelson, inovasi bisa dilakukan bila membuka kesempatan. Namun, adakalanya secara birokrat terdapat sekat antara pimpinan dengan bawahan.
Padahal, sekat tersebut dapat menghambat inovasi. Nelson percaya inovasi harus dari grass roots, karena mereka yang mengetahui kondisi di lapangan. "Jika kita buka kesempatan seluas-luasnya, kita bisa dapat banyak inovasi yang berasal dari grassroots," papar Nelson. *k22
Komentar