Rubber Boat Terhadang Ombak Ganas, Drone Dikerahkan dalam Pencarian Korban Pantai Pering
GIANYAR, NusaBali.com – Menghadapi ombak yang kurang bersahabat dan tidak memungkinkannya rubber boat dioperasikan, pencarian korban tenggelam di Pantai Pering Blahbatuh Gianyar I Made Sadra (65) memanfaatkan drone.
Sebanyak tiga unit drone sudah dioperasikan sejak Kamis (12/8/2021). Namun hingga Jumat (13/8/2021) petang, upaya pencarian yang dilakukan oleh Tim SAR Gabungan belum membuahkan hasil. “Selain melakukan pencarian dengan cara penyisiran bibir pantai, pencarian juga dioptimalkan dengan bantuan kamera drone,” kata Kasi Operasi dan Siaga Pencarian dan Pertolongan Basarnas Bali AA Ketut Alit Supartana, seizin pimpinan, Jumat (13/8/2021) petang.
Adapun tiga drone yang bergerak sejak pagi adalah dari Trantib Sukawati (I Made Dwita) dan dua drone dari komunitas fotograper. Drone ini terbang di atas perairan hingga Pantai Masceti dan Pantai Ketewel.
Sayang belum ada tangkapan gambar yang menunjukkan posisi korban I Made Sadra. Tim SAR sendiri untuk kali kedua gagal menurunkan rubber boat.
“Terlihat ombak dan angin sedang tidak bersahabat, sehingga tidak memungkinkan untuk menurunkan rubber boat,” ujar Supartana.
Adapun tim SAR gabungan yang bertugas melakukan pencarian, yakni 9 orang petugas dari Basarnas Bali, 4 orang dari Sabhara Polda Bali, 6 orang dari BPBD Gianyar, 9 orang Balawista BPBD Gianyar, dan 6 orang Polair. “Semua personel menyebar ke arah Timur hingga Pantai Masceti, dan ke arah Barat hingga Pantai Saba,” ungkap Supartana.
Lebih lanjut Supartana pun mengungkapkan, bahwa tim SAR gabungan telah berkoordinasi dengan para nelayan yang ada di sepanjang Pantai Gianyar. “Sudah kami arahkan agar para nelayan, apabila melihat sosok jenazah agar segera melaporkan kepada petugas, dan kami pun sudah membagikan sejumlah nomor telepon dari tim SAR gabungan kepada nelayan, untuk memudahkan berkoordinasi,” tambahnya.
Supartana pun mengatakan jika kondisi ombak besar dan angin kencang akan masih terjadi pada esok hari, sesuai dengan prediksi dari BMKG yang mengatakan bahwa ombak pantai pecah di luar setinggi 2 meter. “Selanjutnya pencarian akan memaksimalkan proses pemantauan sekitar pantai, melihat semak-semak maupun sesuatu yang terhempas dari laut, guna mengecek keberadaan korban,” tegasnya.
Terakhir Supartana mengimbau kepada masyarakat, agar tetap berhati-hati beraktivitas di Pantai, terutama pada pantai yang memiliki pertemuan air sungai dengan air laut. “Karena alam susah diprediksi, tidak ada yang mengetahui kapan akan terjadi ombak besar, maka dari itu masyarakat harus tetap waspada guna menghindari hal yang tidak diinginkan,” tutupnya.
Sebagaimana diberitakan, I Made Sadra yang seorang petani di Desa Pering tenggelam saat mandi di Pantai Pering pada Senin siang.
Pencarian petani asal Banjar Sema ini sudah dilakukan sejak Senin siang, dan saksi sempat melihat orang tergulung ombak berketinggian 1,5 meter. Namun jaraknya masih sekitar 10 meteran, saksi tidak bisa menyelamatkan korban. *rma
1
Komentar