Tabanan Tambah Tempat Isolasi Terpusat
Pasien yang dinyatakan positif dan mengalami gejala OTG - GR dijemput untuk melaksanakan isolasi terpusat.
TABANAN, NusaBali
Satgas Covid-19 Kabupaten Tabanan terus berupaya untuk menurunkan angka kasus Covid-19 di Tabanan. Karena wilayah ini kini masih berstatus zona merah. Upaya yang dimaksimalkan, antara lain dengan menambah tempat isolasi terpusat (isoter) bagi pasien Covid-19 berstatus orang tanpa gejala dan bergejala ringan (OTG-GR).
Pemkab Tabanan menambah tempat isolasi dengan menyewa hotel di luar Tabanan. Bahkan pasien yang dinyatakan positif dan mengalami gejala OTG - GR dijemput untuk melaksanakan isolasi terpusat.
Untuk diketahui, Tabanan sudah menyiapkan tempat isolasi terpusat, yakni Mes Diklat Kwarda Pramuka Bali di Banjar Kelaci, Desa Marga Dauh Puri, Kecamatan Marga. Wisma PLN di Desa Candikuning, Kecamatan Baturiti. Selanjutnya, menyewa kamar hotel di luar Tabanan.
Sekretaris Gugus Tugas Tabanan sekaligus Sekda Tabanan I Gede Susila, menjelaskan penanganan pasien Covid-19 di Tabanan sudah dimaksimalkan. Utamanya untuk penanganan pasien OTG-GR yang dijemput untuk melaksanakan isolasi terpusat. "Komandonya ada di Pak Dandim 1619/Tabanan," ujarnya, Minggu (15/8).
Kata dia, Pemkab Tabanan kini terus mengupayakan penambahan isolasi terpusat. Sehingga penerapan isolasi bisa lebih optimal. "Dari empat lokasi tersebut, isoter (isolasi terpusat) di Poltrada dan hotel di luar Tabanan lebih diprioritaskan. Sementara sebagai antisipasi, bila kebutuhan ruang isoter tidak mencukupi, maka Mes Diklat Kwarda Pramuka Bali dan Wisma PLN akan dimanfaatkan," bebernya.
Menurut Gede Susila, kesiapan bed di Asrama Poltrada Bali dan dan hotel yang disewa di luar Tabanan, sudah disediakan maksimal. Di Poltrada disediakan 280 bed dan per 15 Juli, tersisa 155 bed. Di hotel yang di luar Tabanan disediakan 200 bed dan tersisa 193 bed. "Kalau di Wisma atau Mes Pramuka kapasitasnya 32 bed dan Wisma PLN antara 24 sampai 26 bed," jelasnya.
Dengan kondisi tersebut, untuk memaksimalkan isolasi terpusat, sehari sebelumnya atau Sabtu (14/8) lalu digelar rapat koordinasi yang melibatkan unsur TNI dan Polri. Rapat di ruang pertemuan lantai tiga Kantor Bupati Tabanan itu dipimpin langsung oleh Sekda Susila. Dari unsur TNI dihadiri Dandim 1619 Tabanan Letkol Inf Ferry Adianto dan Kapolres Tabanan AKBP Renefly Dian Candra.
Rapat tersebut membahas optimalisasi isoter. Menyusul hasil evaluasi oleh Pemerintah Pusat yang dipimpin Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan, diketahui kasus terkonfirmasi positif Covid-19 secara umum di Bali belum menurun. Sehingga PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) masih perlu mendapatkan pengawasan dan pengendalian dari pusat. Karena itu, rapat tersebut juga meminta peran serta Majelis Desa Adat dan Forum Perbekel untuk mengarahkan warga yang terkonfirmasi positif untuk menjalani isoter. "Kemudian melaksanakan testing dan tracing bersama. Apabila ada kendala dikoordinasikan dengan TNI dan Polri," kata Susila.
Sementara itu, Dandim 1619/Tabanan Letkol Inf Ferry Adianto mengatakan, TNI dan Polri siap melaksanakan kebijakan terkait pengendalian wabah Covid-19. Khususnya, aparat akan mendorong warga terkonfirmasi positif untuk melakukan isoter. Karena itu, pihaknya juga meminta dukungan aparat desa, baik dinas maupun adat. Dia juga mengharapkan ada pendataan yang valid dan bersifat up to date terhadap kasus ini. *des
Pemkab Tabanan menambah tempat isolasi dengan menyewa hotel di luar Tabanan. Bahkan pasien yang dinyatakan positif dan mengalami gejala OTG - GR dijemput untuk melaksanakan isolasi terpusat.
Untuk diketahui, Tabanan sudah menyiapkan tempat isolasi terpusat, yakni Mes Diklat Kwarda Pramuka Bali di Banjar Kelaci, Desa Marga Dauh Puri, Kecamatan Marga. Wisma PLN di Desa Candikuning, Kecamatan Baturiti. Selanjutnya, menyewa kamar hotel di luar Tabanan.
Sekretaris Gugus Tugas Tabanan sekaligus Sekda Tabanan I Gede Susila, menjelaskan penanganan pasien Covid-19 di Tabanan sudah dimaksimalkan. Utamanya untuk penanganan pasien OTG-GR yang dijemput untuk melaksanakan isolasi terpusat. "Komandonya ada di Pak Dandim 1619/Tabanan," ujarnya, Minggu (15/8).
Kata dia, Pemkab Tabanan kini terus mengupayakan penambahan isolasi terpusat. Sehingga penerapan isolasi bisa lebih optimal. "Dari empat lokasi tersebut, isoter (isolasi terpusat) di Poltrada dan hotel di luar Tabanan lebih diprioritaskan. Sementara sebagai antisipasi, bila kebutuhan ruang isoter tidak mencukupi, maka Mes Diklat Kwarda Pramuka Bali dan Wisma PLN akan dimanfaatkan," bebernya.
Menurut Gede Susila, kesiapan bed di Asrama Poltrada Bali dan dan hotel yang disewa di luar Tabanan, sudah disediakan maksimal. Di Poltrada disediakan 280 bed dan per 15 Juli, tersisa 155 bed. Di hotel yang di luar Tabanan disediakan 200 bed dan tersisa 193 bed. "Kalau di Wisma atau Mes Pramuka kapasitasnya 32 bed dan Wisma PLN antara 24 sampai 26 bed," jelasnya.
Dengan kondisi tersebut, untuk memaksimalkan isolasi terpusat, sehari sebelumnya atau Sabtu (14/8) lalu digelar rapat koordinasi yang melibatkan unsur TNI dan Polri. Rapat di ruang pertemuan lantai tiga Kantor Bupati Tabanan itu dipimpin langsung oleh Sekda Susila. Dari unsur TNI dihadiri Dandim 1619 Tabanan Letkol Inf Ferry Adianto dan Kapolres Tabanan AKBP Renefly Dian Candra.
Rapat tersebut membahas optimalisasi isoter. Menyusul hasil evaluasi oleh Pemerintah Pusat yang dipimpin Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan, diketahui kasus terkonfirmasi positif Covid-19 secara umum di Bali belum menurun. Sehingga PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) masih perlu mendapatkan pengawasan dan pengendalian dari pusat. Karena itu, rapat tersebut juga meminta peran serta Majelis Desa Adat dan Forum Perbekel untuk mengarahkan warga yang terkonfirmasi positif untuk menjalani isoter. "Kemudian melaksanakan testing dan tracing bersama. Apabila ada kendala dikoordinasikan dengan TNI dan Polri," kata Susila.
Sementara itu, Dandim 1619/Tabanan Letkol Inf Ferry Adianto mengatakan, TNI dan Polri siap melaksanakan kebijakan terkait pengendalian wabah Covid-19. Khususnya, aparat akan mendorong warga terkonfirmasi positif untuk melakukan isoter. Karena itu, pihaknya juga meminta dukungan aparat desa, baik dinas maupun adat. Dia juga mengharapkan ada pendataan yang valid dan bersifat up to date terhadap kasus ini. *des
Komentar