Penerima KIP Berdasarkan Dapodik
Sebelumnya penerima KIP gunakan data Kemensos, sehingga penyalurannya lamban dan ada anak tak sekolah masuk data KIP.
PGRI Bali: Lebih Akurat dan Penyaluran Lebih Cepat
DENPASAR, NusaBali
Wakil Ketua Umum Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Provinsi Bali, I Wayan Dhania mendukung penuh langkah Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Muhadjir Effendy yang akan menggunakan data pokok pendidikan (Dapodik) sebagai basis penyaluran Kartu Indonesia Pintar (KIP) tahun 2018.
Dhania saat ditemui di Denpasar, Minggu (8/1) menilai langkah ini lebih efektif dan tepat. Sebab data siswa kurang mampu langsung tersedia di sekolah masing-masing, sehingga penyalurannya lebih cepat.
"Kami mendukung sekali kebijakan dari Kemendikbud, karena jika KIP sudah disalurkan dengan menggunakan Dapodik, maka penyaluran akan lebih cepat karena data sudah ada di sekolah-sekolah," katanya.
Berbeda dengan sebelumnya, lanjut Dhania, saat Kemendikbud menggunakan data dari Kementerian Sosial (Kemensos) sebagai basis penyaluran KIP yang menyebabkan keterlambatan penyaluran, karena data dari Kemensos berdasarkan jumlah rumah tangga miskin yang berisi anak tidak sekolah. Sebelumnya, Kemendikbud menargetkan penerima KIP tahun 2017 sebanyak 16,48 juta. KIP tersebut akan berjejaring secara data dengan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) dan Program Keluarga Harapan (PKH). Sedangkan untuk KIP Plus, Kemendikbud akan melakukan ujicoba di 44 kabupaten/kota se Indonesia.
Keunggulan KIP Plus, menurut Kemendikbud bisa digunakan sebagai alat pembayaran transaksi di beberapa toko yang telah bekerjasama dengan pemerintah. Selain itu, pemegang KIP Plus langsung mendapatkan dan menggunakan dana tanpa harus difasilitasi sekolah. "Ketika KIP itu sudah dipegang oleh siswa akan lebih mudah dipergunakan, karena dengan KIP itu tentunya siswa hanya cukup membawa kartu saja untuk membeli peralatan sekolah ke toko yang sudah bekerjasama dengan pemerintah," jelas Dhania.
Secara total, tahun 2017 jumlah penerima manfaat Program Indonesia Pintar (PIP) sebanyak 16,4 juta, terdiri dari 9,5 juta siswa SD, 4 juta siswa SMP, 1,2 juta siswa SMA dan 1,6 juta siswa SMK. * cr63
Komentar