Sehari, 4 Pasien Meninggal Akibat Covid-19
Warga yang sempat kontak erat dengan pasien positif Covid-19 agar melapor sehingga bisa dilakukan tes.
BANGLI, NusaBali
Sebanyak empat pasien Covid-19 meninggal dalam perawatan di rumah sakit, Kamis (19/8). Sementara pada Rabu (18/8), satu pasien juga meninggal terkonfirmasi positif corona. Kelima pasien meninggal ini belum mendapatkan vaksin saat masih sehat. Akumulasi kematian sebanyak 175 kasus. Humas Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kabupaten Bangli, I Wayan Dirgayusa, mengingatkan masyarakat tidak campah (meremehkan) pandemi Covid-19.
Wayan Dirgayusa menyampaikan, 5 pasien positif Covid-19 sebelumnya mendapatkan perawatan di rumah sakit berbeda. Sebanyak 4 pasien di RSU Bangli dan 1 pasien di RS Famili Husada Gianyar. Pasien laki-laki usia 96 tahun asal Desa Susut, Kecamatan Susut Bangli meninggal pada Rabu (18/8). Sementara pasien perempuan berusia 65 tahun asal Desa Demulih, pasien laki-laki berusia 78 tahun asal Desa Demulih, pasien laki-laki 47 tahun asal Batur Selatan, dan laki-laki usia 62 tahun asal Kelurahan Bebalang meninggal, Kamis kemarin.
Menurut Wayan Dirgayusa yang juga Kadis Komunikasi Informatika dan Persandian Bangli ini, pasien yang meninggal ini belum ada yang divaksin Covid-19. Kemungkinan saat vaksinasi, kondisi kesehatan mereka tidak bagus. Wayan Dirgayusa mengatakan, lonjakan kasus positif dan angka kematian terus bertambah. “Kami mewanti-wanti agar tidak berkerumun. Protokol kesehatan agar diperketat kembali,” tegas pejabat asal Desa Demulih Kecamatan Susut ini. Warga diingatkan tidak campah dengan situasi pandemi. Warga yang sempat kontak erat dengan pasien positif Covid-19 agar melapor sehingga bisa dilakukan tes. “Jangan sampai menutup diri karena bisa menyebarkan kasus lebih luas lagi,” ungkap mantan Camat Kintamani ini.
Wayan Dirgayusa mengatakan, dalam penanganan pandemi Covid-19 tidak hanya bisa mengandalkan pemerintah saja, namun perlu kesadaran semua pihak. Upaya menekan jumlah kasus dengan melaksanakan protokol kesehatan. Jika merasa tidak enak badan segera memeriksakan diri. Membatasi kegiatan di luar rumah dan tidak berkerumun. Disampaikan, per Kamis (19/8) Bangli menambah 62 kasus positif Covid-19. Akumulasi positif sebanyak 4.236 kasus, masih dirawat sebanyak 566 orang. Sembuh sebanyak 3495 orang. Akumulasi kematian sebanyak 175 kasus. *esa
Wayan Dirgayusa menyampaikan, 5 pasien positif Covid-19 sebelumnya mendapatkan perawatan di rumah sakit berbeda. Sebanyak 4 pasien di RSU Bangli dan 1 pasien di RS Famili Husada Gianyar. Pasien laki-laki usia 96 tahun asal Desa Susut, Kecamatan Susut Bangli meninggal pada Rabu (18/8). Sementara pasien perempuan berusia 65 tahun asal Desa Demulih, pasien laki-laki berusia 78 tahun asal Desa Demulih, pasien laki-laki 47 tahun asal Batur Selatan, dan laki-laki usia 62 tahun asal Kelurahan Bebalang meninggal, Kamis kemarin.
Menurut Wayan Dirgayusa yang juga Kadis Komunikasi Informatika dan Persandian Bangli ini, pasien yang meninggal ini belum ada yang divaksin Covid-19. Kemungkinan saat vaksinasi, kondisi kesehatan mereka tidak bagus. Wayan Dirgayusa mengatakan, lonjakan kasus positif dan angka kematian terus bertambah. “Kami mewanti-wanti agar tidak berkerumun. Protokol kesehatan agar diperketat kembali,” tegas pejabat asal Desa Demulih Kecamatan Susut ini. Warga diingatkan tidak campah dengan situasi pandemi. Warga yang sempat kontak erat dengan pasien positif Covid-19 agar melapor sehingga bisa dilakukan tes. “Jangan sampai menutup diri karena bisa menyebarkan kasus lebih luas lagi,” ungkap mantan Camat Kintamani ini.
Wayan Dirgayusa mengatakan, dalam penanganan pandemi Covid-19 tidak hanya bisa mengandalkan pemerintah saja, namun perlu kesadaran semua pihak. Upaya menekan jumlah kasus dengan melaksanakan protokol kesehatan. Jika merasa tidak enak badan segera memeriksakan diri. Membatasi kegiatan di luar rumah dan tidak berkerumun. Disampaikan, per Kamis (19/8) Bangli menambah 62 kasus positif Covid-19. Akumulasi positif sebanyak 4.236 kasus, masih dirawat sebanyak 566 orang. Sembuh sebanyak 3495 orang. Akumulasi kematian sebanyak 175 kasus. *esa
Komentar