Ayu Saraswati Ajak Semua Insan Pariwisata Bekerjasama
Bisa Menjadi Perekat Asita Bali yang Sempat Terbelah
DENPASAR, NusaBali.com – Menyeruak menjadi kandidat Ketua DPD Asosiasi Perjalanan Wisata (Asita) Bali, Putu Ayu Astiti Saraswati (42) menyatakan siap mengemban kepercayaan dari para pelaku pariwisata seandainya diberi kepercayaaan memimpin pada periode 2021-2026.
“Tujuan awal saya ikut dalam pemilihan Ketua Asita Bali adalah untuk memberi kontribusi bagi perkembangan Bali, khususnya di bidang pariwisata,” kata Ayu Saraswati, Jumat (20/8/2021).
Sebagaimana diketahui, Asita Bali akan menggelar pemilihan ketua pasca dua kubu yang sebelumnya terpecah menjadi dua dengan lahirnya Asita 1971, berhasil ‘didamaikan’ Gubernur Bali I Wayan Koster pada bulan Maret 2021 lalu. Dan kedua organisasi pariwisata sama-sama legowo untuk memilih ketua baru dan bersatu kembali
Sebelumnya dualisme mencuat dengan adanya dua organisasi dengan ketua berbeda. Komang Takuaki Banuartha (46) menjadi Ketua DPD Asita Bali 2020-2025, sedangkan Putu Winastra (49) menjadi Ketua DPD Asita 1971 Bali. Satu kandidat lainnya adalah I Ketut Jaman (57) yang sebelumnya adalah Ketua Dewan Pertimbangan Tata Krama (Depeta) Asita 1971 Bali. Tiga nama ini pun kembali mengikuti kontestasi penyatuan Asita Bali dalam Musda yang akan dilangsungkan di Denpasar pada Rabu (25/8/2021).
Ayu Saraswati pun menegaskan siap bekerjasama dengan semua pihak dan merangkul seluruh pelaku pariwisata Bali, demi kebangkitan perekonomian Bali yang menjadikan pariwisata sebagai tulang punggung.
“Saya ingin memberikan sumbangsih pemikiran dan juga waktu terhadap lembaga yang menjadi tulang punggung bagi pemulihan ekonomi Bali ini,” kata Ayu Saraswati yang pernah tercatat sebagai Wakil Bendahara kepengurusan DPP Asita 2009-2014.
Sebagaimana diketahui Ayu Saraswati yang menjadi CEO Toya Yatra Travel memulai usaha biro perjalanan wisata pada 2008. Sepak terjangnya di level nasional juga memberi pengalaman berorganisasi di bidang kepariwisataan, khususnya biro perjalanan atau travel agent.
Sebagai satu-satunya kandidat perempuan dan usia paling muda, Ayu Saraswati pun mengajak semua pendukungnya untuk bekerja sama, terutama dalam rangka mewujudkan program Asitaone sebagai program andalannya.
“Tidak ada pilihan lain selain menyatukan tekad dan komitmen demi dapat mewujudkan Asita yang bersatu serta fokus membangun kepariwisataan Bali,” tegas sosok yang kini menduduki Bidang Hubungan Kelembagaan PHRI (Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia) Kabupaten Bangli ini.
Adapun Asitaone yang dimaksud adalah sebuah sistem aplikasi yang berisikan database anggota Asita Bali. Dalam database tersebut semua anggota Asita Bali dimasukkan, termasuk travel agent kecil-kecil.
“Mereka yang kecil-kecil ini kan kesusahan membangun infrastruktur digital, karena modalnya sangat besar. Beda dengan travel agent besar mereka bisa membuat sendiri. Nah di Asitaone ini coba kita masukkan,” tutur Ayu Saraswati.
Dengan keberadaan Asitaone ini, semua database dengan mudah dikumpulkan. Menurut alumnus Monash University Melbourne, Australia ini, era sekarang adalah era adaptif serta database. Keberadaan data sangat mutlak diperlukan untuk pengambilan keputusan yang membutuhkan kecepatan.
“Dalam Asitaone, data ini akan lebih mudah dikumpulkan sehingga ketika ada kebutuhan seperti penanganan krisis seperti sekarang bisa dilakukan dengan cepat,” tutup Ayu Saraswati. *mao
Komentar