PHDI Pusat Kini Miliki Gedung Representatif di Jakarta
Diplaspas Hari Ini, Habiskan Dana Rp 7,5 Miliar
JAKARTA, NusaBali
Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Pusat akhirnya memiliki gedung representatif di usianya yang menginjak 62 tahun di Jalan Anggrek Neli Murni Blok A Nomor 3 Slipi, Jakarta Barat, Jakarta.
Gedung cukup megah itu berlantai empat dibangun di atas lahan seluas kurang lebih 220 meter persegi dengan menghabiskan dana sebesar Rp 7,5 miliar. Tak hanya PHDI, sejumlah organisasi bernapaskan Hindu lainnya juga akan berkantor bersama di gedung tersebut.
Ketua Panitia Pembangunan Gedung PHDI Pusat, Ir Wayan Samudra Gina Antara mengungkapkan pembangunan dilakukan sejak 20 Oktober 2019 lalu dengan menghabiskan dana Rp7,5 miliar. "Pertimbangan kami membangun gedung, karena PHDI Pusat waktu itu berusia 60 tahun belum memiliki gedung memadai. Kami berinisiatif membangun gedung, karena jika tidak sekarang, kapan lagi. Kemudian saya ditunjuk menjadi Ketua Panitia Pembangunan Gedung," jelas pria yang akrab disapa Wayan Gigin ini saat dihubungi NusaBali, Sabtu (21/8) malam.
Sebagai Ketua Panitia, Wayan Gigin segera merancang rencana. Dia mencari kontraktor yang benar-benar ingin ngayah dalam pembangunan gedung, karena PHDI tidak memiliki dana besar. Dari sekian kontraktor, Wayan Gigin menemukan salah satu umat yang bersedia menjadi kontraktor pembangunan gedung, yaitu Ketut Ari Putra. Dia juga yang merencanakan bentuk gedung PHDI Pusat ini.
"Jadi, kami tidak menggunakan arsitek. Kami mencari kontraktor yang mau tulus dan iklas membantu. Namun tidak merugikan yang bersangkutan," jelas Wayan Gigin. Selanjutnya Wayan Gigin menggalang pendanaan, karena pembangunan dirancang membutuhkan dana sebesar Rp10 miliar. Proposal dia ajukan ke sejumlah instansi. Hasilnya, dia mendapatkan bantuan dari Ditjen Bimas Hindu Kementerian Agama RI sebesar Rp4,3 miliar.
Saat peletakan batu pertama (ngeruwak), suami dari Luh Santi Ratna Ayu ini mengundang sejumlah tokoh umat, seperti Dirjen Bimas Hindu yang saat itu dijabat I Ketut Widnya, Koordinator Staf Khusus Presiden RI AAGN Ari Dwipayana, Danjen Kopassus Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa, sejumlah mantan Ketua PHDI Pusat seperti Mayjen TNI (Purn) Sang Nyoman Suwisma dan Made Gede Erata serta beberapa semeton Hindu di Jakarta.
Sambil berjalan, Wayan Gigin melakukan penggalian dana secara swadaya. Parisada di 34 provinsi serta umat Hindu di seluruh nusantara ikut berpartisipasi. Bahkan, ada yang menyumbang material seperti semen dan keramik sehingga biaya dapat ditekan menjadi Rp7,5 miliar. Ketika pandemi Covid-19, pembangunan tetap berlangsung.
Sebab pembangunan ditargetkan rampung sebelum Mahasabha PHDI berlangsung pada Oktober 2021 nanti. Kini gedung sudah selesai dan akan diresmikan bertepatan dengan Purnamaning Ketiga pada Redite Kliwon Watugunung, Minggu (22/8) hari ini. Berhubung masih dalam kondisi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), peresmian digelar dengan menerapkan protokol kesehatan (Prokes).
Jumlah tamu yang hadir di peresmian dibatasi hanya 60 orang. Namun, umat Hindu maupun PHDI di 34 provinsi dapat menyaksikan secara virtual. Berdasarkan rencana, peresmikan diawali dengan upacara melaspas dan ngenteg linggih terlebih dahulu pada pukul 06.00-10.00 WIB.
Lalu pukul 10.00 WIB peresmian dilakukan oleh Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas alias Gus Yaqut. Acara dihadiri juga Dirjen Bimas Hindu Kemenag RI Tri Handoko Seto, Koordinator Staf Khusus Presiden RI AAGN Ari Dwipayana, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Ketua PHDI Pusat Mayjen TNI (Purn) Wisnu Bawa Tenaya dan beberapa umat. Nantinya gedung PHDI Pusat tidak hanya digunakan oleh PHDI, tapi juga oleh ormas Hindu lainnya, yakni Wanita Hindu Dharma Indonesia (WHDI), Peradah Indonesia, Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (KMHDI), Prajaniti Hindu Indonesia, Ikatan Cendekiawan Hindu Indonesia (ICHI), Pinandita Sanggraha Nasantara (PSN) dan organisasi Hindu lainnya. Gedung PHDI Pusat memiliki basement dengan empat lantai.
Basement digunakan sebagai tempat parkir yang dapat memuat tujuh kendaraan mobil. Lantai satu dipergunakan sebagai recepsionist, ruangan Ketua Umum, Sekretaris Umum dan staf parisada. Lantai dua diperuntukan bagi organisasi Hindu lainnya dan Badan Dharma Dana Nasional (BDDN).
Lantai tiga dipergunakan sebagai ruang meeting yang dapat menampung 30 orang serta ada tempat untuk pinandita dan walaka. Sementara lantai empat merupakan tempat terbuka. Di sana ada Padmasana setinggi 5 meter. Di ruang terbuka lantai empat ini dapat menampung sekitar 100 orang.
Fasilitas gedung dilengkapi furniture baru dan peralatan IT baru, seperti komputer. Wayan Gigin yang menjabat Ketua Bidang Ekonomi dan Kesejahteraan Umat PHDI Pusat ini mengaku bersyukur gedung PHDI Pusat pembangunannya rampung di tahun 2021 ini. Bahkan, sebelum kepengurusan PHDI Pusat masa bakti 2016-2021 selesai masa bhaktinya.
"Akhirnya di usia 62 tahun, PHDI Pusat punya gedung representatif. Semoga gedung ini dapat dimanfaatkan dengan baik oleh pengurus selanjutnya untuk melayani umat," papar pria kelahiran Jakarta, 24 November 1964 ini. *k22
Komentar