Guru SMP di Klungkung Nekat Minum Racun Serangga
Korban Tenggak Baygon di Dalam Mobil Saat Perjalanan ke Sekolah
SEMARAPURA, NusaBali
Seorang guru PNS di SMPN 1 Banjarangkan, Klungkung, I Putu Sucahya, 57, nekat mencoba bunuh diri dengan cara menenggak racun serangga jenis Baygon, Senin (23/8) pagi.
Aksi nekat itu justru dilakukan di dalam mobilnya saat perjalanan dari rumahnya ke sekolah. Beruntung, guru Agama berusia 57 tahun ini se-lamat dari maut. Informasi di lapangan, kejadian ini bermula saat korban Putu Sucahya berangkat dari rumahnya di Lingkungan Bendul, Kelurahan Semarapura Tengah, Kecamatan Klungkung menuju sekolah tempatnya mengajar dengan nyetir mobil, Senin pagi sekitar pukul 07.30 Wita. Saat melintas di areal Goa Jepang kawasan Desa/Kecamatan Banjarangkan, korban tiba-tiba menepikan mobilnya, lalu menenggak racun serangga.
Tak ada yang tahu pasti peristiwa tragis ini. Yang jelas, korban Putu Sucahya ditemukan sudah lemas di dalam mobilnya yang parkir di areal Goa Jepang, Senin pagi sekitar pukul 09.30 Wita atau berselang 2 jam pasca berangkat dari rumah.
Peristiwa ini terungkap setelah istri korban, Ni Wayan Suarniti, 55, menelepon suaminya untuk sekadar menanyakan posisi ada di mana. Nyoman Suarniti menelepon, karena sejak awal sudah curiga dengan gerak-gerik suaminya ini. Konon, korban Putu Sucahya gerak-geriknya mencurigakan sejak Minggu (22/8) malam. Kala itu, korban bilang kepada sng istri bahwa dia akan meninggalkan semuanya.
Begitulah, setelah jaringan telepon dari istrinya tersambung, korban Putu Sucahya mengaku sudah balik dari sekolah dan telah sampai di areal Goa Jepang. Namun, sang istri kaget karena korban Putu Sucahya mengaku sudah minum racun serangga jenis Baygon.
Mendengar hal tersebut, istrinya langsung menyusul korban ke TKP di areal Goa Jepang. Suarniti mendapati suaminya sudah dalam kondisi lemas seraya bersandar di jok mobil. Saat itu, mobilnya dalam keadaan terparkir dengan puntu terkunci.
Setelah digedor-gedor, pintu mobil akhirnya dibuka korban. Namun, saat itu kondisi korban sudah lemas, sehingga sang istri menghubungi petugas ambulans. Selanjutnya, guru SMPN 1 Banjarangkan ini dilarikan ke RS Graha Bhakti Medika di Desa Negari, Kecamatan Banjarangkan.
Kapolsek Banjarangkan, AKP Nikolaus Sina Ruing, mengatakan setelah beberapa lama ditangani di RS Graha Bhakti Medika, korban Putu Sucahya sadarkan diri dan kondisinya membaik. Guru yang nekat tenggak racun serangga ini pun sudah dibolehkan pulang dari rumah sakit.
AKP Nikolaus mengatakan, belum diketahui pasti apa motif di balik aksi nekat korban Putu Sucahya berusaha bunuh diri. Namun, berdasarkan keterangan istrinya, korban sempat bicara ingin meninggalkan semuanya. "Masih kami dalami untuk motifnya," terang AKP Nikolaus.
Dikonfirmasi terpisah di Semarapura, Senin sore, Kepala Dinas Pendidikan Klungkung, I Ketut Sujana, mengatakan korban Putu Sucahya sudah membaik, bahkan telah diizinkan pulang dari rymah sakit. "Ini saya baru datang dari rumahnya (di Jalan Ki Hajar Dewantara Semarapura kawasam Kelurahan Semarapura Tengah, Red). Yang bersangkutan sudah sehat,” jelas Sujana.
Terkait motif percobaan bunuh diri guru SMPN 1 Banjarangkan ini, menurut Sujana, diduga karena korban merasa kurang dapat perhatian di rumahnya. “Laki-laki sudah tua kan biasa begitu," tandas Sujana.
Untuk itu, Sujana kemarin juga sempat memotivasi istri korban, Wayan Suarniti, untuk memberikan perhatian lebih kepada suaminya. Jika ada persoalan, agar dikomunikasikan dengan baik. Terlebih, mereka sudah dikaruniai 4 orang anak dari pernikahannya.
Mengenai informasi yang beredar bahwa korban Putu Sucahya terbebani karena sistem pembelajaran dalam jaringan (daring), menurut Sujana, tidak ada seperti itu. "Kalau dibilang terbebani karena pembelajaran online, kan banyak jadinya guru seperti itu. Jika Gaptek, banyak cara menyikapinya," tegas Sujana.
Sujana menyebutkan, dari bincang-bincang di rumahnya kemarin, korban Putu Sucahya sudah mengajukan pensiun dini. Dinas Pendidikan Klungkung dan pihak sekolah pun siap memfasilitasi usulan pensiun dini tersebut, mengingat secara persyaratan hal itu sudah terpenuhi. "Tinggal 3 tahun lagi yang bersangkutan (korban Putu Sucahya) akan pensiun. Karena mengajukan pensiun dini, ya akan kita bantu," janji Sujana.
Sementara itu, Kepala Sekolah (Kasek) SMPN 1 Banjarangkan, I Nengah Suradnya, mengatakan korban Putu Sucahya dikenal sebagai sosok guru yang ceria dan senang bercanda di sekolah. Menurut Suradnya, selain menjadi Guru Agama Hindu, korban juga seorang pelatih kidung macepat di sekolahnya.
Suradnya menyebutkan, selama ini Putu Sucahya sudah menjalankan tugas seperti biasa di sekolah. Termasuk selama hampir 1,5 tahun menjalankan sitem pembelajaran daring kepada siswa SMPN 1 Banjarangkat, karena pandemi Covid-19 sejak Maret 2020.
"Pembelajaran dengan sistem daring di sekolah sudah berjalan lancar. Termasuk beliau (korban Putu Sucahya) selama ini sudah melaksanakan tugas dengan baik dalam pembelajaran sistem daring tersebut," katanya. *wan
Komentar