Sehari 500 Orang Dipindahkan ke Isoter
Selama 10 hari terakhir ada 12.000-an orang terkonfirmasi Covid-19 di Bali dan dari jumlah tersebut 4.000-an orang sudah melakukan Isoter.
DENPASAR, NusaBali
Upaya menekan laju penyebaran Covid-19 lewat tracing dan Isolasi Terpusat (Isoter) gencar dilakukan. Langkah ini dinilai efektif di samping penerapan protokol kesehatan (Prokes) yang ketat. Terbukti selama 10 hari melakukan pengetatan tracing dan isolasi terpusat laju penyebaran Covid-19 di Bali mulai melandai.
Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Maruli Simanjuntak kepada wartawan, Senin (23/8) mengungkapkan selama 10 hari terakhir ada 12.000-an orang terkonfirmasi Covid-19. Dari jumlah tersebut 4.000-an sudah melakukan Isoter. Sebanyak 2.000-an lainnya isolasi di rumah sakit. Sisanya masih melakukan isolasi mandiri (Isoman).
Pangdam Mayjen Maruli mengaku pihaknya gencar lakukan pemindahan pasien yang saat ini sedang menjalani isolasi mandiri (Isoman) agar bisa dirawat di tempat Isoter. Bahkan personelnya bersama instansi lainnya melakukan pemindahan 400-500 orang pasien sehari.
"Sampai kemarin (Minggu) kurang lebih sudah 4.000 orang diisolasi terpusat. Selama 10 hari belakangan kami melakukan tracing dan Isoter yang maksimal," ungkap Pangdam. Mantan Danpaspampres ini mengaku sebelum adanya pengetatan pasien Isoter hanya 600-an orang. Setelah dilakukan evaluasi dan sepakat untuk melakukan Isoter pasien Isoman lalu dipindahkan tiap hari.
Diharapkan dalam waktu dekat para pasien yang masih melakukan Isoman segera dipindahkan semua ke tempat Isoter. Menurut Pangdam Mayjen Maruli langkah ini cukup efektif. Melihat kondisi yang ada saat ini jenderal bintang dua di pundak ini mengatakan masih harus dilakukan PPKM lanjutan. Karena kasus yang terjadi setiap hari tergolong tinggi. Di negara lain juga masih tinggi.
"Di Amerika sehari bisa puluhan ribu yang terkonfirmasi positif. Sampai saat ini belum ada solusi yang betul. Solusi yang tepat saat ini adalah PPKM. Ini untuk menghindari mobilitas masyarakat yang tinggi," ungkapnya. Selain langkah-langkah tersebut pemerintah bersama para pengusaha memberikan bantuan sosial. Dari pemerintah ada berbagai bentuk bantuan sosial. Ada yang dalam bentuk uang dan ada pula yang dalam bentuk paket sembako.
Kodam IX/Udayana sendiri ungkap Mayjen Maruli sudah beberapa kali dipercaya untuk menyalurkan bantuan sembako. Setelah sebelumnya menyalurkan beras 150 ton beras dari Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi. Selanjutnya dipercaya menyalurkan 50 ton beras dari Shopee. Kemarin Kodam IX/Udayana dipercaya oleh Perhimpunan Indonesia Tionghoa (Inti) Bali.
Dari Inti Bali Kodam IX/Udayana menyalurkan 50 ton beras. Beras tersebut akan dibagi di setiap kodim. Beras tersebut dipaketkan dalam ukuran 5 kilogram dibagikan kepada masyarakat yang benar-benar membutuhkan. Kodam IX/Udayana punya Babinsa yang tahu persis kondisi di desa binaan masing-masing dan setiap penerima mendapatkan 5 kilogram beras.
"Beras ini dibagikan di seluruh kodim di Bali. Yang diprioritaskan adalah Badung dan Denpasar. Di Bali ini banyak sekali yang kehilangan pekerjaan. Kegiatan sosial terus dilakukan untuk membantu masyarkat," tandas Pangdam. *pol
Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Maruli Simanjuntak kepada wartawan, Senin (23/8) mengungkapkan selama 10 hari terakhir ada 12.000-an orang terkonfirmasi Covid-19. Dari jumlah tersebut 4.000-an sudah melakukan Isoter. Sebanyak 2.000-an lainnya isolasi di rumah sakit. Sisanya masih melakukan isolasi mandiri (Isoman).
Pangdam Mayjen Maruli mengaku pihaknya gencar lakukan pemindahan pasien yang saat ini sedang menjalani isolasi mandiri (Isoman) agar bisa dirawat di tempat Isoter. Bahkan personelnya bersama instansi lainnya melakukan pemindahan 400-500 orang pasien sehari.
"Sampai kemarin (Minggu) kurang lebih sudah 4.000 orang diisolasi terpusat. Selama 10 hari belakangan kami melakukan tracing dan Isoter yang maksimal," ungkap Pangdam. Mantan Danpaspampres ini mengaku sebelum adanya pengetatan pasien Isoter hanya 600-an orang. Setelah dilakukan evaluasi dan sepakat untuk melakukan Isoter pasien Isoman lalu dipindahkan tiap hari.
Diharapkan dalam waktu dekat para pasien yang masih melakukan Isoman segera dipindahkan semua ke tempat Isoter. Menurut Pangdam Mayjen Maruli langkah ini cukup efektif. Melihat kondisi yang ada saat ini jenderal bintang dua di pundak ini mengatakan masih harus dilakukan PPKM lanjutan. Karena kasus yang terjadi setiap hari tergolong tinggi. Di negara lain juga masih tinggi.
"Di Amerika sehari bisa puluhan ribu yang terkonfirmasi positif. Sampai saat ini belum ada solusi yang betul. Solusi yang tepat saat ini adalah PPKM. Ini untuk menghindari mobilitas masyarakat yang tinggi," ungkapnya. Selain langkah-langkah tersebut pemerintah bersama para pengusaha memberikan bantuan sosial. Dari pemerintah ada berbagai bentuk bantuan sosial. Ada yang dalam bentuk uang dan ada pula yang dalam bentuk paket sembako.
Kodam IX/Udayana sendiri ungkap Mayjen Maruli sudah beberapa kali dipercaya untuk menyalurkan bantuan sembako. Setelah sebelumnya menyalurkan beras 150 ton beras dari Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi. Selanjutnya dipercaya menyalurkan 50 ton beras dari Shopee. Kemarin Kodam IX/Udayana dipercaya oleh Perhimpunan Indonesia Tionghoa (Inti) Bali.
Dari Inti Bali Kodam IX/Udayana menyalurkan 50 ton beras. Beras tersebut akan dibagi di setiap kodim. Beras tersebut dipaketkan dalam ukuran 5 kilogram dibagikan kepada masyarakat yang benar-benar membutuhkan. Kodam IX/Udayana punya Babinsa yang tahu persis kondisi di desa binaan masing-masing dan setiap penerima mendapatkan 5 kilogram beras.
"Beras ini dibagikan di seluruh kodim di Bali. Yang diprioritaskan adalah Badung dan Denpasar. Di Bali ini banyak sekali yang kehilangan pekerjaan. Kegiatan sosial terus dilakukan untuk membantu masyarkat," tandas Pangdam. *pol
Komentar