Keterisian Bed RS Mulai Turun
Kasus Covid-19 Ada Tanda-tanda Melandai
Data Dinas Kesehatan, BOR per Senin (23/8), turun sekitar 19,6 persen dibandingkan tanggal yang sama pada Juli 2021.
GIANYAR, NusaBali
Kasus konfirmasi Covid-19 di Gianyar mulai menunjukkan tanda-tanda melandai. Salah satunya, dapat dilihat dari persentase bed occupancy ratio (BOR) atau keterisian tempat tidur pasien pada sejumlah rumah sakit di Gianyar, mulai turun.
Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gianyar dr Ida Komang Upeksa mengatakan penurunan jumlah pasien Covid-19 masuk rumah sakit, tak lepas dari kebijakan isoter (isolasi terpusat) yang digalakkan Satgas Penanggulangan Covid-19. "Karena sebelum ada isoter, isolasi pasien Covid-19 secara mandiri, rentan menimbulkan klaster keluarga," ujarnya, Senin (23/8).
Berdasarkan data Dinas Kesehatan, BOR per Senin (23/8), turun sekitar 19,6 persen dibandingkan tanggal yang sama pada Juli 2021. "Tanggal 23 Juli keterisian bed mencapai 87,5 persen, sementara tanggal 23 Agustus mencapai 67,4 persen, ada penurunan 19,9 persen," beber Upeksa.
Dia merinci, keterisian BOR pada 23 Juli 2021 dari kapasitas 247 bed terisi 216 bed, dengan persentase 87,5 persen. Sementara, 23 Agustus 2021, kapasitas 332 keterisian 224 dengan persentase 67,4 persen. "Secara persentase ini mengalami penurunan, namun bednya ada penambahan," bebernya.
Upeksa menyebut, pasien yang dirawat di sejumlah RS, kini kebanyakan dari klaster keluarga. Kendati selama ini ada upacara, kasus dari pegawai perkantoran masuk ke klaster keluarga. "Karena pegawai yang terkonfirmasi dari kantor, mereka kan pulang kembali. Jadinya, masuk klaster keluarga," ungkapnya.
Jelas Upeksa, tiga lokasi isoter di Gianyar masih bisa menampung pasien OTG-GR (orang tanpa gejala-gejala ringan). Jika mengalami kepenuhan, maka pasien akan dikirim ke isoter yang dikoordinir Pemprov Bali. "Jika ada pasien ber-KTP luar Gianyar, maka akan dirujuk ke provinsi," jelasnya. *nvi
Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gianyar dr Ida Komang Upeksa mengatakan penurunan jumlah pasien Covid-19 masuk rumah sakit, tak lepas dari kebijakan isoter (isolasi terpusat) yang digalakkan Satgas Penanggulangan Covid-19. "Karena sebelum ada isoter, isolasi pasien Covid-19 secara mandiri, rentan menimbulkan klaster keluarga," ujarnya, Senin (23/8).
Berdasarkan data Dinas Kesehatan, BOR per Senin (23/8), turun sekitar 19,6 persen dibandingkan tanggal yang sama pada Juli 2021. "Tanggal 23 Juli keterisian bed mencapai 87,5 persen, sementara tanggal 23 Agustus mencapai 67,4 persen, ada penurunan 19,9 persen," beber Upeksa.
Dia merinci, keterisian BOR pada 23 Juli 2021 dari kapasitas 247 bed terisi 216 bed, dengan persentase 87,5 persen. Sementara, 23 Agustus 2021, kapasitas 332 keterisian 224 dengan persentase 67,4 persen. "Secara persentase ini mengalami penurunan, namun bednya ada penambahan," bebernya.
Upeksa menyebut, pasien yang dirawat di sejumlah RS, kini kebanyakan dari klaster keluarga. Kendati selama ini ada upacara, kasus dari pegawai perkantoran masuk ke klaster keluarga. "Karena pegawai yang terkonfirmasi dari kantor, mereka kan pulang kembali. Jadinya, masuk klaster keluarga," ungkapnya.
Jelas Upeksa, tiga lokasi isoter di Gianyar masih bisa menampung pasien OTG-GR (orang tanpa gejala-gejala ringan). Jika mengalami kepenuhan, maka pasien akan dikirim ke isoter yang dikoordinir Pemprov Bali. "Jika ada pasien ber-KTP luar Gianyar, maka akan dirujuk ke provinsi," jelasnya. *nvi
1
Komentar