Bupati Giri Prasta Terima Tumpeng Setelah Jokowi
Ada surprise dalam puncak acara HUT ke-44 PDIP di Jakarta Convention Centre (JCC), Selasa (10/1).
Dapat Pengakuan Megawati Berkat Suksesnya Terapkan PPNSB
JAKARTA, NusaBali
Bupati Badung Nyoman Giri Prasta dapat kehormatan menerima potongan tumpeng ketiga (setelah Presiden Jokowi dan Wapres Jusuf Kalla) dari Ketua Umum DPP PDIP, Megawati Soekarnoputri. Kehormatan ini diberikan, karena Bupati Giri Prasta dianggap berhasil mengimplementasikan Pola Pembangunan Nasional Semesta Berencana (PPNSB).
Dalam peringatan HUT ke-44 PDIP di JCC, Selasa kemarin, Megawati memberikan potongan tumpeng lengkap dengan lauk-pauknya. Presiden Jokowi mendapat piring pertama potongan tumpeng dari Megawati. Setelah Presiden Jokowi, potongan tumpeng diberikan kepada Wapres Jusuf Kalla, lalu Giri Prasta---Bupati Badung yang kini Ketua DPC PDIP Badung 2015-2020.
Giri Prasta yang baru resmi menjabat Bupati Badung 2016-2021 sejak 17 Februari 2016 lalu, secara khusus diberi potongan tumpeng karena dianggap berhasil terepkan PPNSB dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RJMD) Semesta Berencana 2016-2021. PPNSB (Pola Pembangunan Nasional Semesta Berencana) merupakan buah pikiran Presiden RI pertama sekaligus Proklamator Dr Ir Soekarno.
Pemkab Badung melalui kepemimpinan Bupati Giri Prasta-Wabup Ketut Suiasa berserta seluruh jajarannya, dinilai telah berhasil mengimplementasikan PPNSB dalam program-program pemerintahannya. Apa yang diprogramkan Bupati Giri Prasta mendapat pengakuan dari Megawati, Ketua Umum DPP PDIP yang notabene putri sulung Bung Karno.
Itu sebabnya, dalam puncak acara HUT ke-44 PDIP di JCC kemarin, Bupati Giri Prasta mendapatkan kesempatan bersanding dengan Presiden Jokowi dan Wapres Jusuf Kalla, untuk menerima potongan tumpeng dari Megawati (Presiden RI kelima perode 2001-2004 yang kini Ketua Umum DPP PDIP). Giri Prasta merupakan satu-satunya kepala daerah (dari PDIP) se-Indonesia yang dapat kehormatan menerima potongan tumpeng HUT PDIP langsung dari Megawati.
Giri Prasta sendiri merasakan hal ini sebagai suatu kehormatan dan penghargaan yang diberikan Ketua Umum DPP PDIP terhadap dirinya dan masyarakat Badung, karena pelaksanaan PPNSB mendapatkan pengakuan. Menurut Giri Prasta, PPNSB sudah menjadi dasar atau roh yang tertuang dalam RPJMD Semesta Berencana Badung 2016-2021, yang implementasinya telah dilaksanakan mulai APBD Perubahan 2016.
“Kami juga mengucapkan terimakasih Ibu Ketua Umum PDIP (Megawati) yang telah berkenan hadir dalam peluncuran implementasi Pola Pembangunan Nasional Semesta Berencana beberapa waktu lalu di Pusat Pemerintahan (Puspem) Kabupaten Badung,” ujar Giri Prasta di sela-sela acara HUT ke-44 PDIP di JCC, Selasa kemarin.
Ada lima bidang prioritas dalam PPNSB yang digulirkan Pemkab Badung. Pertama, bidang pangan, sandang, dan papan. Kedua, bidang kesehatan dan pendidikan. Ketiga, bidang jaminan sosial dan ketenagakerjaan. Keempat, bidang adat, budaya, dan agama. Kelima, bidang pariwisata berikut infrastruktur pendukungnya. Melalui lima bidang prioritas ini, Bupati Giri Prasta ingin mewujudkan masyarakat Badung yang berdaulat dalam bidang politik, berdikari dalam bidang ekonomi, dan berkepribadian dalam bidang budaya, sesuai ajaran Tri Sakti Soekarno.
Keberhasilan dan pencapaian pelaksanaan program-program dari hulu ke hilir, kata Giri Prasta, adalah berkat dukungan seluruh jajaran pemerintahan, DPRD Badung, dan peran serta seluruh masyarakat Gumi Keris. “Kami berharap ke depannya seluruh unsur dan komponen masyarakat Badung tetap bersatu padu untuk mewujudkan Kabupaten Badung yang maju, aman, dan sejahtera,” tandas Bupati asal Desa Pelaga, Kecamatan Petang, Badung yang notabene mantan Ketua DPRD Badung 2009-2014 dan 2014-2015 ini.
Sementara itu, Ketua Umum DPP PDIP Megawati memberikan sejumlah instruksi kepada kader-kader Bateng. Dua di antaranya ditujukan kepada kader PDIP yang memegang amanah jabatan politik dan pengurus partai, mulai dari tingkat pusat (DPP PDIP), tingkat provinsi (DPD PDIP), tingkat kabupaten/kota (DPC PDIP), tingkat kecamatan (POAC PDIP), hingga tingkat desa (Ranting PDIP).
Kepada kader PDIP yang duduk di DPR dan MPR, Megawati meminta mereka berhati-hati dalam mengambil keputusan politik. Mega mengingatkan bahwa posisi kader PDIP di legislatif adalah jabatan politik. Kesalahan dalam mengambil keputusan politik, tidak hanya berdampak bagi diri pribadi dan keluarga, namun juga terhadap kehidupan seluruh rakyat.
"Hati-hatilah dalam membuat keputusan-keputusan politik, baik itu berupa perkataan, tindakan, produk politik seperti kebijakan legislasi, maupun kebijakan politik anggaran," tandas Mega dalam pidato saat HUT ke-44 PDIP di JCC, Selasa kemarin.
Menurut Mega, kader PDIP yang duduk di legislatif maupun eksekutif bukan hanya dibutuhkan untuk mempertahankan kesatuan dan kebangsaan. Mereka juga dibutuhkan untuk mengambil kebijakan politik yang berpihak kepada rakyat.
Kepada kader PDIP yang berada di luar eksekutif maupun legislatif, Mega berpesan agar mereka menjadi 'Banteng Sejati'. "Kepada kader partai di seluruh Indonesia, saya instruksikan jadilah ‘Banteng Sejati’ di dalam membela keberagaman dan kebhinnekaan. Berdirilah di garda terdepan, menjadi tameng yang kokoh untuk mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia." * asa
JAKARTA, NusaBali
Bupati Badung Nyoman Giri Prasta dapat kehormatan menerima potongan tumpeng ketiga (setelah Presiden Jokowi dan Wapres Jusuf Kalla) dari Ketua Umum DPP PDIP, Megawati Soekarnoputri. Kehormatan ini diberikan, karena Bupati Giri Prasta dianggap berhasil mengimplementasikan Pola Pembangunan Nasional Semesta Berencana (PPNSB).
Dalam peringatan HUT ke-44 PDIP di JCC, Selasa kemarin, Megawati memberikan potongan tumpeng lengkap dengan lauk-pauknya. Presiden Jokowi mendapat piring pertama potongan tumpeng dari Megawati. Setelah Presiden Jokowi, potongan tumpeng diberikan kepada Wapres Jusuf Kalla, lalu Giri Prasta---Bupati Badung yang kini Ketua DPC PDIP Badung 2015-2020.
Giri Prasta yang baru resmi menjabat Bupati Badung 2016-2021 sejak 17 Februari 2016 lalu, secara khusus diberi potongan tumpeng karena dianggap berhasil terepkan PPNSB dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RJMD) Semesta Berencana 2016-2021. PPNSB (Pola Pembangunan Nasional Semesta Berencana) merupakan buah pikiran Presiden RI pertama sekaligus Proklamator Dr Ir Soekarno.
Pemkab Badung melalui kepemimpinan Bupati Giri Prasta-Wabup Ketut Suiasa berserta seluruh jajarannya, dinilai telah berhasil mengimplementasikan PPNSB dalam program-program pemerintahannya. Apa yang diprogramkan Bupati Giri Prasta mendapat pengakuan dari Megawati, Ketua Umum DPP PDIP yang notabene putri sulung Bung Karno.
Itu sebabnya, dalam puncak acara HUT ke-44 PDIP di JCC kemarin, Bupati Giri Prasta mendapatkan kesempatan bersanding dengan Presiden Jokowi dan Wapres Jusuf Kalla, untuk menerima potongan tumpeng dari Megawati (Presiden RI kelima perode 2001-2004 yang kini Ketua Umum DPP PDIP). Giri Prasta merupakan satu-satunya kepala daerah (dari PDIP) se-Indonesia yang dapat kehormatan menerima potongan tumpeng HUT PDIP langsung dari Megawati.
Giri Prasta sendiri merasakan hal ini sebagai suatu kehormatan dan penghargaan yang diberikan Ketua Umum DPP PDIP terhadap dirinya dan masyarakat Badung, karena pelaksanaan PPNSB mendapatkan pengakuan. Menurut Giri Prasta, PPNSB sudah menjadi dasar atau roh yang tertuang dalam RPJMD Semesta Berencana Badung 2016-2021, yang implementasinya telah dilaksanakan mulai APBD Perubahan 2016.
“Kami juga mengucapkan terimakasih Ibu Ketua Umum PDIP (Megawati) yang telah berkenan hadir dalam peluncuran implementasi Pola Pembangunan Nasional Semesta Berencana beberapa waktu lalu di Pusat Pemerintahan (Puspem) Kabupaten Badung,” ujar Giri Prasta di sela-sela acara HUT ke-44 PDIP di JCC, Selasa kemarin.
Ada lima bidang prioritas dalam PPNSB yang digulirkan Pemkab Badung. Pertama, bidang pangan, sandang, dan papan. Kedua, bidang kesehatan dan pendidikan. Ketiga, bidang jaminan sosial dan ketenagakerjaan. Keempat, bidang adat, budaya, dan agama. Kelima, bidang pariwisata berikut infrastruktur pendukungnya. Melalui lima bidang prioritas ini, Bupati Giri Prasta ingin mewujudkan masyarakat Badung yang berdaulat dalam bidang politik, berdikari dalam bidang ekonomi, dan berkepribadian dalam bidang budaya, sesuai ajaran Tri Sakti Soekarno.
Keberhasilan dan pencapaian pelaksanaan program-program dari hulu ke hilir, kata Giri Prasta, adalah berkat dukungan seluruh jajaran pemerintahan, DPRD Badung, dan peran serta seluruh masyarakat Gumi Keris. “Kami berharap ke depannya seluruh unsur dan komponen masyarakat Badung tetap bersatu padu untuk mewujudkan Kabupaten Badung yang maju, aman, dan sejahtera,” tandas Bupati asal Desa Pelaga, Kecamatan Petang, Badung yang notabene mantan Ketua DPRD Badung 2009-2014 dan 2014-2015 ini.
Sementara itu, Ketua Umum DPP PDIP Megawati memberikan sejumlah instruksi kepada kader-kader Bateng. Dua di antaranya ditujukan kepada kader PDIP yang memegang amanah jabatan politik dan pengurus partai, mulai dari tingkat pusat (DPP PDIP), tingkat provinsi (DPD PDIP), tingkat kabupaten/kota (DPC PDIP), tingkat kecamatan (POAC PDIP), hingga tingkat desa (Ranting PDIP).
Kepada kader PDIP yang duduk di DPR dan MPR, Megawati meminta mereka berhati-hati dalam mengambil keputusan politik. Mega mengingatkan bahwa posisi kader PDIP di legislatif adalah jabatan politik. Kesalahan dalam mengambil keputusan politik, tidak hanya berdampak bagi diri pribadi dan keluarga, namun juga terhadap kehidupan seluruh rakyat.
"Hati-hatilah dalam membuat keputusan-keputusan politik, baik itu berupa perkataan, tindakan, produk politik seperti kebijakan legislasi, maupun kebijakan politik anggaran," tandas Mega dalam pidato saat HUT ke-44 PDIP di JCC, Selasa kemarin.
Menurut Mega, kader PDIP yang duduk di legislatif maupun eksekutif bukan hanya dibutuhkan untuk mempertahankan kesatuan dan kebangsaan. Mereka juga dibutuhkan untuk mengambil kebijakan politik yang berpihak kepada rakyat.
Kepada kader PDIP yang berada di luar eksekutif maupun legislatif, Mega berpesan agar mereka menjadi 'Banteng Sejati'. "Kepada kader partai di seluruh Indonesia, saya instruksikan jadilah ‘Banteng Sejati’ di dalam membela keberagaman dan kebhinnekaan. Berdirilah di garda terdepan, menjadi tameng yang kokoh untuk mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia." * asa
Komentar