Denpasar Siap Gelar Pembelajaran Tatap Muka
Tunggu Petunjuk dari Pusat, Maksimal Siswa 50 Persen
Kesiapan untuk melakukan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) ini mulai dari sarana prasarana penunjang Prokes hingga vaksinasi Covid-19.
DENPASAR, NusaBali
Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kota Denpasar sudah siap melakukan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) untuk jenjang SMP di Kota Denpasar. Untuk saat ini, Disdikpora tinggal menunggu petunjuk dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI.
Adapun kesiapan untuk melakukan PTM ini mulai dari sarana prasarana penunjang protokol kesehatan (Prokes), hingga vaksinasi Covid-19. Kini Denpasar tinggal menunggu arahan dari pusat terkait pelaksanaan PTM ini. Apabila pusat mengizinkan, maka Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Kota Denpasar akan langsung menggelar uji coba PTM.
“Untuk kesiapan, SMP di Denpasar semua sudah siap. Untuk guru sudah divaksin semua, sementara untuk siswa masih sedang berjalan untuk dosis kedua,” kata Kabid Pendidikan SMP Disdikpora Kota Denpasar, AA Gede Wiratama yang dihubungi, Rabu (25/8). Meskipun dari pusat ada instruksi untuk melakukan pembelajaran tatap muka, namun pihaknya tak serta merta langsung menggelar PTM.
Akan tetapi akan dilakukan uji coba terlebih dahulu yang kemudian dibarengi dengan evaluasi. Jika dalam evaluasi tersebut hasilnya layak, maka PTM akan digelar untuk semua SMP. Untuk uji coba PTM ini, pihaknya akan menerapkan pada sekolah yang desa/kelurahannya memiliki tingkat penyebaran dan kematian terkonfirmasi Covid-19 paling rendah. “Begitu ada petunjuk dari pusat untuk PTM, kami akan uji coba pada desa/kelurahan yang rate-nya paling rendah. Setelah itu kami lakukan evaluasi, barulah kemudian mulai PTM ini,” ungkapnya.
Teknis PTM ini akan menghadirkan 50 persen siswa dan digelar secara bergantian. Bagi siswa yang tidak mendapat giliran ikut PTM, akan mengikuti pembelajaran dengan sistem online atau daring. Siswa yang ikut PTM ini juga harus mendapat persetujuan dari orangtua. “Hanya separuh siswa hadir ke sekolah untuk tatap muka dengan protokol kesehatan ketat. Sementara setengahnya lagi mengikuti pembelajaran daring lewat zoom dengan guru yang sama,” ujarnya.
Selain itu, sebelum pembelajaran tatap muka dimulai pihaknya akan melakukan pengecekan imunitas siswa. “Setelah vaksin kedua mencapai 100 persen, kami akan cek imunitas siswa secara sampling. Kalau imunitasnya tinggi, akan kami laksanakan tatap muka tentu dengan sistem separuh di sekolah dan separuh di rumah dengan zoom dan dengan guru yang sama juga,” kata Agung Wiratama.
Untuk saat ini, remaja usia 12-17 tahun yang sudah divaksinasi pertama di Kota Denpasar sebanyak 72.829 orang atau 106,8 persen. Sementara untuk dosis kedua yang sudah divaksinasi sebanyak 51.789 orang atau 76,0 persen. *mis
Adapun kesiapan untuk melakukan PTM ini mulai dari sarana prasarana penunjang protokol kesehatan (Prokes), hingga vaksinasi Covid-19. Kini Denpasar tinggal menunggu arahan dari pusat terkait pelaksanaan PTM ini. Apabila pusat mengizinkan, maka Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Kota Denpasar akan langsung menggelar uji coba PTM.
“Untuk kesiapan, SMP di Denpasar semua sudah siap. Untuk guru sudah divaksin semua, sementara untuk siswa masih sedang berjalan untuk dosis kedua,” kata Kabid Pendidikan SMP Disdikpora Kota Denpasar, AA Gede Wiratama yang dihubungi, Rabu (25/8). Meskipun dari pusat ada instruksi untuk melakukan pembelajaran tatap muka, namun pihaknya tak serta merta langsung menggelar PTM.
Akan tetapi akan dilakukan uji coba terlebih dahulu yang kemudian dibarengi dengan evaluasi. Jika dalam evaluasi tersebut hasilnya layak, maka PTM akan digelar untuk semua SMP. Untuk uji coba PTM ini, pihaknya akan menerapkan pada sekolah yang desa/kelurahannya memiliki tingkat penyebaran dan kematian terkonfirmasi Covid-19 paling rendah. “Begitu ada petunjuk dari pusat untuk PTM, kami akan uji coba pada desa/kelurahan yang rate-nya paling rendah. Setelah itu kami lakukan evaluasi, barulah kemudian mulai PTM ini,” ungkapnya.
Teknis PTM ini akan menghadirkan 50 persen siswa dan digelar secara bergantian. Bagi siswa yang tidak mendapat giliran ikut PTM, akan mengikuti pembelajaran dengan sistem online atau daring. Siswa yang ikut PTM ini juga harus mendapat persetujuan dari orangtua. “Hanya separuh siswa hadir ke sekolah untuk tatap muka dengan protokol kesehatan ketat. Sementara setengahnya lagi mengikuti pembelajaran daring lewat zoom dengan guru yang sama,” ujarnya.
Selain itu, sebelum pembelajaran tatap muka dimulai pihaknya akan melakukan pengecekan imunitas siswa. “Setelah vaksin kedua mencapai 100 persen, kami akan cek imunitas siswa secara sampling. Kalau imunitasnya tinggi, akan kami laksanakan tatap muka tentu dengan sistem separuh di sekolah dan separuh di rumah dengan zoom dan dengan guru yang sama juga,” kata Agung Wiratama.
Untuk saat ini, remaja usia 12-17 tahun yang sudah divaksinasi pertama di Kota Denpasar sebanyak 72.829 orang atau 106,8 persen. Sementara untuk dosis kedua yang sudah divaksinasi sebanyak 51.789 orang atau 76,0 persen. *mis
1
Komentar