KONI Bali Damaikan Pino Bahari dan Pertina
DENPASAR, NusaBali
Perseteruan antara Ketua Yayasan Pino Bahari Indonesia (YPBI), Pino Jeffta Udayana Bahari, 51, kontra Ketua Pegurus Provinsi (Pengprov) Persatuan Tinju Amatir Indonesia (Pertina) Bali Made Muliawan Arya alias De Gadjah, terkait rekomendasi untuk kejuaraan tinju yang rencananya digelar YPBI, berakhir damai.
Kedua kubu didamaikan melalui mediasi di Kantor KONI Bali, Rabu (25/8). Dalam mediasi kemarin, Ketua YPBI, Pino Bahari, yang notabene petinju peraih medali emas kelas menegah Asian Games Beijing 1990, hadir langsung. Sedangkan pihak Pengprov Pertina Bali diwakili Ketua Harian I Putu Gede Panca Wiadnyana. Sementara De Gadjah, Ketua Pengprov Pertina Bali yang juga Wakil Ketua DPRD Denpasar dari Fraksi Gerindra, tidak hadir karena pada saat bersamaan kegiatan penting.
Mediasi yang menghasilkan kesepakatan damai tersebut difasilitasi Ketua Umum KONI Bali, I Ketut Suwandi. Menurut Ketut Suwandi, mediasi selama 30 menit itu dilakukan untuk menyudahi komflik kedua kubu. Pada intinya, keduabelah pihak sepakat berdamai dan mencabut laporan yang sudah dilayangkan ke polisi.
"Pertina Bali komitmen mendukung kegiatan tinju. Ke depan, tertib organisasi harus dijalankan dengan baik. Termasuk siapa pun penyelenggara (kejuaraan, Red) harus mendapat rekomendasi dari induk organisasi," tandas Suwandi.
Suwandi menyebutkan, keduabelah pihak sepakat damai karena tujuan utamanya untuk kemajuan dunia tinju amatir Bali. "Ke depannya, harus kolaborasi serta saling mendukung satu sama lain dan ikuti aturan yang ada," terang mantan birokrat Pemkab Badung itu.
Sementara, Ketua Bidang Hukum dan Etika KONI Bali, Fredrik Billy, mengapresiasi langkah damai antara Pino Bahari vs Pertina Bali, dalam rangka membangun tinju di Bali. "Ke depan, harus lebih taat dengan aturan. Semua harus sesuai dengan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 16 Tahun 2013," kata Billy.
Kensi peraih medali emas PON XII 1989 yang juga menjabat Wakil Ketua Pengprov Perkemi Bali ini menegaskan, jika taat dengan aturan organisasi dan peraturan pemerintah, jelas akan dapat menghindari konflik. “Kita harap ke depan tidak terulang konflik serupa,” jelas Billy yang juga Sekretaris DPC Peradi Denpasar.
Di sisi lain, Pertina Bali mengapresiasi KONI Bali, yang berinisiatif mendamaikan perseteruan ini. "Terima kasih KONI Bali, karena sudah memfasilitasi pertemuan keduabelah pihak. Kami juga apresiasi pihak YPBI yang komitmen dengan kemajuan tinju amatir di Bali," ujar Ketua Harian Pemprov Pertina Bali, Putu Gede Panca Wiadnyana.
Sedangkan Pino Bahari selaku Ketua YPBI, mengatakan pihaknya akan membahas di internal dan berkomunikasi dengan KONI Bali, sebelum menandatangani kesepakatan damai. Menurut Pino Bahari, pertemuan di Kantor KONI Bali kemarin sifatnya baru tahap awal mediasi. Namun, intinya dia siap untuk berdamai. Hanya saja, perdamaian itu harus tanpa syarat.
"Kami sepakat damai, asalkan tidak ada syarat apa pun dari Pertina Bali, kecuali saling cabut laporan polisi," tegas Pino Bahari, petinju Indonesia terakhir yang berhasil sabet medali emas di ajang pesta olahraga multievent Asian Games ini.
Pino Bahari sendiri sebelumnya melaporkan Ketua Pertina Bali, De Gadjah, ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polda Bali, 28 Juli 2021 lalu. De Gadjah dipolisikan atas dugaan tindak pidana pencemaran nama baik melalui media cetak yang terbit 9 Juli 2021.
Dalam pemberitaan media cetak tersebut, De Gadjah mempersoalkan penyelenggaraan event sport tourism Bali Boxing Day yang digelar YPBI pimpinan Pino Bahari. Dalam pernyataannya melalui media cetak, De Gadjah sebut YPBI menggelar event tinju tanpa mengantongi izin dari Pertina Bali. Selain itu, juga dinyatakan ada petinju koma akibat cedera saat bertinju pada dua kali event Bali Boxing Day yang sudah digelar.
Usai melapor ke Polda Bali, Pino Bahari mengatakan pernyataan De Gadjah dalam pemberitaan itu merugikan nama baik yayasannya. Melalui pemberitaan koran, YPBI dianggap tidak minta rekomendasi Pertina Bali dalam menggelar event. Menurut Pino, event olahraga yang digelar yayasannya itu bukan kejuaraan tinju amatir, namun event rekreasi. Siapa saja boleh ikut mendaftar untuk memeriahkannya. Mas-yarakat pencinta tinju diajak untuk berlatih tinju. *dek
Komentar