Panjang 2,2 Meter seperti Mobil F1, Tangguh di Medan Tanjakan
Mobil listrik Ganesha Sakti yang diciptakan 14 mahasiswa Semester V Prodi Teknik Mesin Undiksha ini kemarin dikenalkan kepada masyarakat dengan test drive keliling kota Singaraja
Mahasiswa Prodi Teknik Mesin Undiksha Singaraja Ciptakan Mobil Listrik Ramah Lingkungan
SINGARAJA, NusaBali
Setelah beberapa kali berhasil ciptakan barang dan benda unik, mahasiswa Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) Singaraja, Buleleng kembali menciptakan sebuah mahakarya berupa mobil listrik yang ramah lingkungan. Mahakarya yang diberi nama mobil listrik ‘Ganesha Sakti (Gaski)’ ini diciptakan mahasiswa Semester V Program Studi (Prodi) Teknik Mesin Fakultas Teknik dan Kejuruan Undiksha Singaraja. Biaya pembuatan Rp 50 juta, bentuk menyerupai mobil F1, tangguh di medan tanjakan.
Mobil listrik ‘Gaski’ ini telah diperkenalkan kepada publik di Kampus Undiksha Singaraja, Selasa (10/1) sore. Keberhasilan mobil listrik mahakarya mahasiswa Semeseter V Prodi Teknik Mesin Fakultas Teknik dan Kejuruan Undiksha ini dibuktikan dengan test drive keliling kota Singaraja. Acara launching mobil listrik Gaski dihadiri langsung Kepala Prodi Teknik Mesin Fakultas Teknik dan Kejuruan Undiksha Singaraja, Dr Kadek Rihendra Dantes, serta Rektor Undiksha Singaraja Dr I Nyoman Jampel MPd.
Ada 14 mahasiswa Semester V Prodi Teknik Mesin Fakultas Teknik dan Kejuruan Undiksha yang terlibat dalam pembuatan mobil listrik Gaski ini. Dan, mobil listrik Gaski merupakan cipta karya kedua bagi mahasiswa Prodi Teknik Mesin Fakultas Teknik dan Kejuruan Undiksha Singaraja.
Sedangkan cipta karya pertamanya adalah motor listrik yang juga diikutkan dalam road show bersamaan dengan rilis mobil listrik Gaski, Selasa sore. Motor listrik tersebut dibuat oleh gabungan mahasiswa angkatan pertama dan kedua. Sementara mobil listrik Gaski dibuat oleh mahasiswa Teknik Mesin angkatan ketiga.
Ada pun 14 mahasiswa Semster V Prodi Teknik Mesin yang terlibat pembuatan mobil listrik Gaski ini disebut Tim Korawa. Mereka terbagi dalam tiga spesialisasi, masing-masing Bagian Bodi, Bagian Rangka, dan Bagian Mesin. Koordinator Bodi Tim Rangka adalah I Nengah Subada, dengan nggota Aji Brahman Saka dan Adi Ahmad Nur Fauzi. Sedangkan Koordinator Rangka Tim Korawa adalag I Nyoman Agus Adi Saputra, dengan anggota Kolid Firdaus, Dio Maharta, Insan Mutakir, dan Wayan Ariawan. Sementara Koordinator Mesin Tim Korawa adalah Muikbal Kafabi, dengan anggota I Gusti Agung Junantara, Gede Serana Jaya, M Syahrul Utama, Komang Arka, dan Ardyansyah.
Secara kasat mata, mobil listrik Gaski ini terlihat kokoh. Mobil listrik yang menyerupai mobil balap Formula 1 (F1) ini memiliki panjang 2,2 meter, lebar 1,4 meter, dan tinggi 1,5 meter. Sedangkan panjang sumbu rodanya mencapai 1,6 meter, dengan jarak terendah 0,33 meter.
Pembuatan satu mobil listrik Gaski menelan biaya sekitar Rp 50 juta. Mobil listrik ini dirancang memiliki spesifikasi mesin khusus dengan menggunakan tipe mesin Gardan Motor BLDC bertenaga 1.000 Watt, yang menggerakkan listrik dengan kecepatan maksimal 40 kilometer per jam.
Di samping itu, mobil listrik Gaski juga disempurnakan dengan model rangka Formula Student Automotive Engineering (FSAE), menggunakan baja karbon rendah ASTM A016 berdiameter 3/4 dim dan 1/2 yang didatangkan dari luar Bali. Mobil listrik ini dipercantik dengan bodi berbahan mila acrylic.
Para mahasiswa Semester V Prodi Teknik Mesin Undiksha Singaraja yang masuk dalam Tim Korawa menyatakan, mobil listrik Gaski hasil karya mereka berani diadu dengan mobil listrik lainnya. Selain ramah lingkungan, mobil listrik yang dikhususkan untuk satu penumpang ini juga kuat dalam tanjakan, sehingga tidak masalah di tengah situasi medan apa pun.
Koordinator Bodi Tim Korawa, I Nengah Subada, mengatakan kekuatan di medan tanjakan ini karena mobil listrik Gaski dilengkapi dengan 5 perseneling. Rinciannya, tiga perseneling maju (1-3), satu perseneling mundur, dan satu perseneling netral. Hanya saja, kalau digunakan di jalan menanjak, kecepatannya berkurang hanya dan maksimal hanya 25 kilometer per jam.
Menurut Nengah Subada, mobil listrik Gaski ini memiliki cara kerja yang sangat sederhana dan hanya mengandalkan tenaga dari Gardan Motor BLDC 1.000 Watt, yang tenaganya dapat dicharge. “Jika tenaganya sudah full, mobil listrik ini kuat untuk dibawa berkendara maksimal 2 jam dengan jarak tempuh 80-100 kilometer,” beber Nengah Subada.
Dia menyebutkan, tidak ada hambatan berarti dalam pengerjaan mobil listrik Gaski ini. Hanya saja, ke depannya Tim Korawa ingin menyempurnakan bentuk dan material mobil listrik ini, sehingga tahan terhadap segaka cuaca. “Karena desainnya masih terbuka, kami akan sempurnakan kembali bodi, material, panel, dan lainnya, agar kalau kena hujan, tidak terjadi korsleting listrik,” ujar Nengah Subada yang kemarin didampingi Koordinator Rangka Tim Korawa, I Nyoman Agus Adi Saputra dan Koordinator Mesin Tim Korawa, Muikbal Kafabi.
Setelah diperkenalkan kepada publik, Selasa kemarin, mobil listrik Gaski ini rencananya akan diikutkan dakam sejumlah kejuaraan dan kontes mobil listrik yang sedang booming di Indonesia. Produksi mobil listrik Gaski pun akan diperbanyak oleh Badan Produksi Usaha (BPU) Undiksha Singaraja, untuk keperluan dan konsumsi kampus.
Sementara itu, Kepala Prodi Teknik Mesin Fakultas Teknik dan Kejuruan Undiksha Singaraja, Dr Kadek Rihendra Dantes, mengatakan pembuatan mobil listrik Gaski ini merupakan produk hibah penelitian dari Kemenristek Dikti sebesar Rp 230 juta. Perancangannya sudah dilakukan sejak 2016.
Sebelum menjadi maha karya yang luar biasa, kata Rihendra Dantes, kelompok yang diberi nama Tim Korawa menyiapkan perancangan selama 8 bulan sejak Februari 2016 lalu. Kemudian, ada tahap pengujian selama 3 bulan. “Memang waktu yang kami perlukan lumayan lama untuk mendapatkan hasil yang maksimal. waktu terlama adalah perancangannya,” ujar Rihendra Dantes kepada NusaBali di sela-sela rilis mobil listrik Gaski di Singaraja, Selasa sore.
Sebelum dirilis, kata Rehindra Dantes, mobil listrik Gaski telah menjalani tiga tahap pengujian, masing-masing pengujian stabilitas kendaraan dengan running software, pengujian impact benturan bodi, dan pengujian beban rangka. “Sekarang mobil listrik yang ramah lingkungan ini sudah layak dan aman untuk dikendarai,” tandas Rehindra Dantes.
Sedangkan Rektor Undiksha Singaraja, Dr I Nyoman Jampel MPd, mengatakan sangat bangga dengan maha karya mobil listrik Gaski buatan para mahasiswanya. Dia pun menantang para mahasiswa Undiksha lainnya untuk dapat menciptakan mahakarya yang lebih inovatif. Dengan begitu, lulusan Undiksha Singaraja dapat dipercaya sebagai lulusan yang tidak hanya memiliki kemampuan intelektual, namun juga keterampilan untuk menciptakan hal-hal baru yang bermanfaat bagi masyarakat luas.
“Saya sangat berterimakasih kepada mahasiswa yang sudah berkarya. Ke depannya agar diikuti lagi dengan ciptaan suatu alat lainnya yang dapat bermanfaat bagi masyarakat luas. Intinya, jangan berhenti berkarya, kampus akan selalu mendukung,” tandas Rektor Nyoman Jampel. * k23
1
Komentar