KESEHATAN: Nikmati Manfaat Buah Tropis
Buah tropis seperti durian, rambutan, dan nangka hanya dapat ditemukan di negara-negara Asia Tenggara.
Buah-buahan ini memiliki manfaat bagi kesehatan yang tidak bisa diremehkan. Di antaranya memiliki sifat pereda batuk dan antibiotik.
Berikut sejumlah manfaat bagi kesehatan yang dimiliki oleh buah-buahan tropis seperti dilansir dari laman kontan.id:
1. Durian
Durian dapat ditemukan di kawasan Asia Tenggara, seperti Indonesia, Thailand, Malaysia, dan Filipina. Buah ini dikenal di Asia Tenggara sebagai "raja buah". Durian juga terkenal karena baunya yang menyengat. Daging durian yang lembut kaya akan kalium, serat, zat besi, dan vitamin B. Studi menunjukkan bahwa buah ini paling baik dimakan saat matang, berkat kandungan antioksidannya yang tinggi. Studi juga menunjukkan bahwa kulit terluarnya yang berduri memiliki sifat pereda batuk dan antibiotik.
2. Rambutan
Rambutan disebut sebagai buah asli Malaysia dan Indonesia, namun kini dapat ditemukan di seluruh Asia Tenggara. Biji, kulit, dan daging buah rambutan mengandung antioksidan yang tinggi, seperti flavonoid dan polifenol, yang dapat membantu melindungi dari penyakit seperti kanker. Sekilas buah ini menyerupai bulu babi dengan kulit luar yang runcing berwarna merah. Namun, daging putihnya bertekstur lembut, dan juga kaya akan zat besi, kalsium, dan fosfor, semua mineral yang membantu membangun tulang yang kuat.
3. Buah Naga
Buah naga berasal dari Amerika Tengah, namun kini juga dibudidayakan secara masif di Vietnam. Buah naga juga ditanam di Thailand, Selandia Baru, Australia, Hawai, dan Indonesia. Buah naga adalah makanan super yang sangat bergizi, penuh dengan antioksidan seperti karotenoid, serta serat dan vitamin C. Sebuah studi tahun 2010 menemukan antioksidan dalam buah naga dapat membantu menurunkan risiko diabetes, penyakit jantung, dan tekanan darah tinggi. Kulit buah merah muda cerah juga mengandung likopen dan polifenol, yang dapat membantu mencegah kanker.
4. Manggis
Buah manggis terutama dapat ditemukan di Asia Tenggara, seperti di Kamboja, Thailand, Malaysia, dan Indonesia. Kulit buah manggis yang bewarna ungu keras yang khas, daging buahnya yang putih manis, biji pahit, dan kulit batangnya semuanya telah digunakan untuk tujuan pengobatan. Dalam pengobatan tradisional Asia, buah manggis telah digunakan untuk melawan infeksi dan menyembuhkan luka, dan konon dapat membantu segala hal mulai dari infeksi saluran kemih dan diare hingga eksim.
5. Nangka
Meskipun nangka asli India, kini nangka juga dapat ditemukan di Asia Tenggara. Buah ini juga ditanam di Afrika bagian tengah dan timur dan juga Brasil. Buah nangka kaya akan serat, yang membantu pencernaan tetap sehat. Daging buah yang manis juga memiliki sifat antioksidan, anti-inflamasi, dan antibakteri. Bijinya merupakan sumber vitamin B yang baik seperti tiamin dan riboflavin, yang membantu menjaga kesehatan kulit, rambut, dan kuku. Sedangkan bijinya bisa dimakan mentah, buahnya sendiri bisa diletakkan di atas es krim, atau dibuat keripik nangka yang renyah. Beberapa buah tropis berikutnya kebanyakan berada di wilayah tertentu. Ia juga punya banyak manfaat seperti dilansir dari laman klikdokter.com.
6. Jamblang
Bentuk, tekstur, dan rasanya mirip anggur, namun jamblang memiliki ukuran yang lebih panjang. Selain kaya akan antioksidan, buah berwarna ungu kehitaman ini mengandung asam galat yang bisa memelihara kesehatan saluran kemih.
7. Buni
Ada lagi buah yang bentuknya mirip anggur dan tomat ceri, yakni buni. Dalam satu ranting, biasanya buah tersebut ada yang berwarna ungu kehitaman, merah, dan kuning kehijauan. Antioksidan di dalam buah buni mampu memelihara kondisi organ jantung, tekanan darah, dan gula darah.
8. Gowok
Buah tropis seukuran bola bekel ini punya nama lain kupa. Kulitnya berwarna ungu gelap, tetapi daging buahnya putih dengan rasa asam segar. Gowok dipercaya bisa meredakan penyakit sekaligus membantu mencerahkan kulit.
9. Matoa
Matoa juga termasuk buah tropis di Indonesia yang mulai langka. Ukurannya sebesar rambutan, tapi berbentuk lebih lonjong dan tanpa rambut. Warnanya merah keunguan jika sudah matang, dengan daging buah yang mirip lengkeng. Saat dikonsumsi, rasanya seperti perpaduan rambutan dan kelengkeng. Manfaat matoa, yaitu mencegah radikal bebas dan menurunkan risiko penyakit kronis. Rasanya mirip lengkeng. Di sejumlah market besar, matoa dapat dijumpai.
10. Kepel
Bagi warga Yogyakarta, buah kepel mungkin sudah tak asing lagi. Tapi, sayangnya, jumlah buah kepel di wilayah tersebut juga semakin sedikit. Sebelum dikupas, kepel mirip seperti sawo dengan ukuran yang lebih gemuk. Khasiat dari buah tropis ini, antara lain menurunkan kolesterol, mempercepat regenerasi sel, dan memelihara organ hati (liver).
11.Cempedak
Kembaran dari buah nangka ini juga tak kalah sehat dari buah tropis lainnya. Bahkan, terdapat studi yang melaporkan parasit malaria bisa diatasi dengan dengan ekstrak kulit batang cempedak. Manfaat tersebut berkat senyawa heteriflavon C di dalamnya. Tidak hanya itu, cempedak juga punya kandungan kalium yang bisa menurunkan risiko penyakit jantung dan hipertensi.
12. Menteng
Buah menteng mirip sekali dengan duku. Hal yang membedakannya adalah warna dari daging buahnya. Jika duku berwarna putih, menteng berwarna merah. Berkat kandungan kalsium di dalamnya, khasiat dari buah tropis yang satu ini adalah dapat menyehatkan mata, kulit, dan tulang.
13. Gandaria
Gandaria merupakan kembaran buah mangga. Hal yang membedakannya adalah kulit gandaria berwarna kuning oranye dengan biji berwarna keunguan. Karena kandungan airnya sangat banyak, manfaat utama dari gandaria adalah menurunkan risiko dehidrasi, dan melancarkan peredaran darah.
14. Kecapi
Kecapi mirip dengan manggis. Perbedaannya terletak pada warna yang lebih cerah, serta tanpa kelopak tambahan di kulitnya. Kecapi mengandung senyawa antibakteri. Bonusnya lagi, buah tropis yang satu ini punya indeks glikemik rendah sehingga aman dikonsumsi oleh penderita diabetes dalam jumlah secukupnya. Tertarik untuk mengonsumsi buah tropis di Indonesia yang mulai langka itu? Ada tips simpel dari “Rekomendasi rata-rata konsumsi buah dan sayur per hari adalah lima porsi. Contoh, Anda sudah mengonsumsi sayur tiga kali saat makan berat, maka buah-buahan ini boleh dijadikan camilan sebanyak dua kali sehari,” saran dr Sara Elise, M. Res. dalam laman klikdokter.com.
Durian dapat ditemukan di kawasan Asia Tenggara, seperti Indonesia, Thailand, Malaysia, dan Filipina. Buah ini dikenal di Asia Tenggara sebagai "raja buah". Durian juga terkenal karena baunya yang menyengat. Daging durian yang lembut kaya akan kalium, serat, zat besi, dan vitamin B. Studi menunjukkan bahwa buah ini paling baik dimakan saat matang, berkat kandungan antioksidannya yang tinggi. Studi juga menunjukkan bahwa kulit terluarnya yang berduri memiliki sifat pereda batuk dan antibiotik.
2. Rambutan
Rambutan disebut sebagai buah asli Malaysia dan Indonesia, namun kini dapat ditemukan di seluruh Asia Tenggara. Biji, kulit, dan daging buah rambutan mengandung antioksidan yang tinggi, seperti flavonoid dan polifenol, yang dapat membantu melindungi dari penyakit seperti kanker. Sekilas buah ini menyerupai bulu babi dengan kulit luar yang runcing berwarna merah. Namun, daging putihnya bertekstur lembut, dan juga kaya akan zat besi, kalsium, dan fosfor, semua mineral yang membantu membangun tulang yang kuat.
3. Buah Naga
Buah naga berasal dari Amerika Tengah, namun kini juga dibudidayakan secara masif di Vietnam. Buah naga juga ditanam di Thailand, Selandia Baru, Australia, Hawai, dan Indonesia. Buah naga adalah makanan super yang sangat bergizi, penuh dengan antioksidan seperti karotenoid, serta serat dan vitamin C. Sebuah studi tahun 2010 menemukan antioksidan dalam buah naga dapat membantu menurunkan risiko diabetes, penyakit jantung, dan tekanan darah tinggi. Kulit buah merah muda cerah juga mengandung likopen dan polifenol, yang dapat membantu mencegah kanker.
4. Manggis
Buah manggis terutama dapat ditemukan di Asia Tenggara, seperti di Kamboja, Thailand, Malaysia, dan Indonesia. Kulit buah manggis yang bewarna ungu keras yang khas, daging buahnya yang putih manis, biji pahit, dan kulit batangnya semuanya telah digunakan untuk tujuan pengobatan. Dalam pengobatan tradisional Asia, buah manggis telah digunakan untuk melawan infeksi dan menyembuhkan luka, dan konon dapat membantu segala hal mulai dari infeksi saluran kemih dan diare hingga eksim.
5. Nangka
Meskipun nangka asli India, kini nangka juga dapat ditemukan di Asia Tenggara. Buah ini juga ditanam di Afrika bagian tengah dan timur dan juga Brasil. Buah nangka kaya akan serat, yang membantu pencernaan tetap sehat. Daging buah yang manis juga memiliki sifat antioksidan, anti-inflamasi, dan antibakteri. Bijinya merupakan sumber vitamin B yang baik seperti tiamin dan riboflavin, yang membantu menjaga kesehatan kulit, rambut, dan kuku. Sedangkan bijinya bisa dimakan mentah, buahnya sendiri bisa diletakkan di atas es krim, atau dibuat keripik nangka yang renyah. Beberapa buah tropis berikutnya kebanyakan berada di wilayah tertentu. Ia juga punya banyak manfaat seperti dilansir dari laman klikdokter.com.
6. Jamblang
Bentuk, tekstur, dan rasanya mirip anggur, namun jamblang memiliki ukuran yang lebih panjang. Selain kaya akan antioksidan, buah berwarna ungu kehitaman ini mengandung asam galat yang bisa memelihara kesehatan saluran kemih.
7. Buni
Ada lagi buah yang bentuknya mirip anggur dan tomat ceri, yakni buni. Dalam satu ranting, biasanya buah tersebut ada yang berwarna ungu kehitaman, merah, dan kuning kehijauan. Antioksidan di dalam buah buni mampu memelihara kondisi organ jantung, tekanan darah, dan gula darah.
8. Gowok
Buah tropis seukuran bola bekel ini punya nama lain kupa. Kulitnya berwarna ungu gelap, tetapi daging buahnya putih dengan rasa asam segar. Gowok dipercaya bisa meredakan penyakit sekaligus membantu mencerahkan kulit.
9. Matoa
Matoa juga termasuk buah tropis di Indonesia yang mulai langka. Ukurannya sebesar rambutan, tapi berbentuk lebih lonjong dan tanpa rambut. Warnanya merah keunguan jika sudah matang, dengan daging buah yang mirip lengkeng. Saat dikonsumsi, rasanya seperti perpaduan rambutan dan kelengkeng. Manfaat matoa, yaitu mencegah radikal bebas dan menurunkan risiko penyakit kronis. Rasanya mirip lengkeng. Di sejumlah market besar, matoa dapat dijumpai.
10. Kepel
Bagi warga Yogyakarta, buah kepel mungkin sudah tak asing lagi. Tapi, sayangnya, jumlah buah kepel di wilayah tersebut juga semakin sedikit. Sebelum dikupas, kepel mirip seperti sawo dengan ukuran yang lebih gemuk. Khasiat dari buah tropis ini, antara lain menurunkan kolesterol, mempercepat regenerasi sel, dan memelihara organ hati (liver).
11.Cempedak
Kembaran dari buah nangka ini juga tak kalah sehat dari buah tropis lainnya. Bahkan, terdapat studi yang melaporkan parasit malaria bisa diatasi dengan dengan ekstrak kulit batang cempedak. Manfaat tersebut berkat senyawa heteriflavon C di dalamnya. Tidak hanya itu, cempedak juga punya kandungan kalium yang bisa menurunkan risiko penyakit jantung dan hipertensi.
12. Menteng
Buah menteng mirip sekali dengan duku. Hal yang membedakannya adalah warna dari daging buahnya. Jika duku berwarna putih, menteng berwarna merah. Berkat kandungan kalsium di dalamnya, khasiat dari buah tropis yang satu ini adalah dapat menyehatkan mata, kulit, dan tulang.
13. Gandaria
Gandaria merupakan kembaran buah mangga. Hal yang membedakannya adalah kulit gandaria berwarna kuning oranye dengan biji berwarna keunguan. Karena kandungan airnya sangat banyak, manfaat utama dari gandaria adalah menurunkan risiko dehidrasi, dan melancarkan peredaran darah.
14. Kecapi
Kecapi mirip dengan manggis. Perbedaannya terletak pada warna yang lebih cerah, serta tanpa kelopak tambahan di kulitnya. Kecapi mengandung senyawa antibakteri. Bonusnya lagi, buah tropis yang satu ini punya indeks glikemik rendah sehingga aman dikonsumsi oleh penderita diabetes dalam jumlah secukupnya. Tertarik untuk mengonsumsi buah tropis di Indonesia yang mulai langka itu? Ada tips simpel dari “Rekomendasi rata-rata konsumsi buah dan sayur per hari adalah lima porsi. Contoh, Anda sudah mengonsumsi sayur tiga kali saat makan berat, maka buah-buahan ini boleh dijadikan camilan sebanyak dua kali sehari,” saran dr Sara Elise, M. Res. dalam laman klikdokter.com.
“Tidak perlu diolah macam-macam. Lebih baik cuci bersih dan langsung dimakan saja. Digoreng, dijus dan diberikan susu, atau dijadikan selai justru menambah kalori,” katanya. *
1
Komentar