Anggota DPRD Gianyar Nyambi Bertani Porang
GIANYAR, NusaBali
Anggota DPRD Gianyar Fraksi Gerindra Gusti Ngurah Kapidada manfaatkan waktu luang dengan bertani. Dia memilih komoditas unggulan, Porang.
Karena tanaman ini bnerprospek ekonomi cukup menjanjikan. Ditemui saat bertani, Ngurah Kapidada mengatakan luas lahan yang ditanami Porang sekitar 31 are. Lokasinya di Tegalan Banjar Pinda, Desa Saba, Kecamatan Blahbatuh. Dia memanfaatkan lahan non produktif atau tanah berkontur tebing.
"Dulunya ini lahan tidak produktif, hanya bisa ditumbuhi ilalang. Tapi kini saya manfaatkan untuk menanam porang, luasnya sekitar 31 are," ujar mantan Perbekel Blahbatuh ini, Rabu (25/8). Dia menyebut, memilih membudidayakan porang karena berprospek ekonomi jangka panjang yang bagus. Pemeliharaannya juga relatif simpel.
"Awalnya nanam kelapa genjah, begitu sharing sama teman dan lihat lokasi, ternyata cocok untuk tanam porang. Karakter porang itu musiman. Biasanya dari awal Agustus sampai Februari atau saat musim hujan, tumbuh dengan bagus dan menghasilkan," ujarnya.
Kapidada mengatakan tamamn Porang menghasilkan tiga hal yang bernilai ekonomi, yakni spora, umbi, dan buah katak. Nilai jual katak per kilogram berisi 250 butir, kisaran Rp 250.000. Di lahan ini, Ngurah Kapidada menanam 13.000 butir katak. Untuk satu katak itu, nantinya bisa menghasilkan lima butir katak dalam delapan bulan. Kata dia, porang merupakan bahan pokok untuk pengganti beras, bahan pokok untuk mie, obat kecantikan, dan pelekat pesawat."Prospek ke depan bagus. Apalagi ada wacana dari Presiden Jokowi bahwa porang dan sarang walet adalah produk unggulan nasional. Komoditi porang sangat menjanjikan. Karena tak memerlukan banyak air, perawatan organik dan gampang. Apalagi pabrik pengolahannya sudah ada di Madiun dan di beberapa tempat di Bali," ujarnya.
Melihat prospek porang ini, Ngurah Kapidada berharap Dinas Pertanian Gianyar agar menggencarkan sosialisasi tanaman Porang. "Harus ada subsidi atau bantuan untuk pembudidayaan. Sebab untuk memulai budidaya tanaman ini, membutuhkan biaya besar. Tapi biaya besar itu hanya saat memulai saja, setelah itu hanya menikmati hasil," ujarnya.
Kadis Pertanian Gianyar Made Raka mengatakan, saat ini budidaya porang mulai digeluti oleh sejumlah petani di Gianyar. Pihaknya sudah menyosialisasikan hingga mendampingi petani yang bertanam porang. ‘’Namun untuk subsidi hingga saat ini belum ada, masih berproses,’’ ujarnya. *nvi
Komentar