Pangelukatan Tutup, Kecuali Nunas Tirta
Cegah Kerumunan Saat Banyu Pinaruh di Bangli
BANGLI, NusaBali
Umat Hindu Bali akan merayakan Hari Suci Saraswati pada Saniscara Watugunung, Sabtu (28/8) besok.
Majelis Desa Adat (MDA) Bangli mengingatkan kembali agar krama mengikuti aturan pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM). Antara lain, krama tidak diperkenankan melakukan panglukatan Banyu Pinaruh ke tempat malukat, seperti perayaan pada kondisi normal.
Tempat malukat juga ditutup, kecuali untuk umat yang nunas (mohon) tirta. Bendesa Madya MDA Bangli Jro Ketut Kayana mengatakan kaitanya dengan Hari Saraswati maupun Banyu Pinaruh, sehari setelah Saraswati, krama atau masyarakat agar mengikuti aturan yang berlaku, baik SE Gubernur maupun edaran PHDI dan MDA Provinsi Bali. Para bendesa juga agar bertanggung jawab untuk mengarahkan kramanya agar tak melawan aturan. "Kami sudah pertegas lewat zoom meeting. Semua Bendesa melaksanakan kegiatan mengacu aturan berlaku," jelasnya Kamis (26/8).
Jika kondisi normal, saat Banyu Pinaruh banyak tempat panglukatan dipadati pamedek. Namun dalam situasi pandemi ini, semua aktivitas dibatasi. Jika tidak dibatasi maka masyarakat diprediksi akan membeludak dan berkerumun.
Jro Kayana juga menyampaikan Pura Taman Pecampuhan Sala di Desa Adat Sala, juga ditutup sementara. "Bila dibuka, khawatirnya pamedek akan membeludak. Sedangkan yang hendak nunas tirta tetap diizinkan, namun tidak bersama banyak orang," sebut Bendesa Adat Sala ini.
Dia berharap semua pihak mengikuti aturan yang berlaku. Jangan sampai, kegiatan adat selalu disalahkan dan disebut menjadi penyebab peningkatan kasus Covid-19. "Saat ini, mari bersama-sama melaksanakan aturan dengan harapan pandemi cepat berlalu," tegasnya. *esa
Komentar