Pandemi Melipat-Gandakan Pengangguran Terbuka
SINGARAJA, NusaBali
Wabah pandemi Covid-19 yang sudah berumur 1,5 tahun ini, berdampak serius pada peningkatan angka pengangguran terbuka di Kabupaten Buleleng.
Data Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Buleleng tahun 2020, mencatat sebanyak 19.861 orang penduduk tergolong sebagai pengangguran terbuka. Angka tersebut meningkat dua kali lipat jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Kepala Disnaker Buleleng Ni Made Dwi Priyanti Putri Koriawan ditemui di ruang kerjanya usia membuka Job Fair daring, Rabu (25/8) kemarin mengatakan, peningkatan signifikan terjadi karena pandemi. Banyak warga saat ini menjadi pengangguran karena kena garis Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dari perusahaan yang mempekerjakan mereka.
Menurut Dwi Priyanti sebelum pandemi pada tahun 2019, jumlah pengangguran di Buleleng tak lebih dari 2 persen dari jumlah penduduk Buleleng 791.813 jiwa. “Peningkatannya sangat tinggi. Setelah pandemi, menjadi dua kali lipat,” ujar dia.
Kondisi itu terjadi karena sebagian besar penduduk Buleleng bekerja pada sektor pariwisata. Tak hanya di lokal Buleleng saja, tetapi banyak yang bekerja merantau di kabupaten lain di Bali. Dia pun mengatakan yang terpetakan kena PHK hanya yang bekerja di lokal Buleleng saja. Ada sebanyak 326 orang pekerja. Namun jika menengok pekerja asal Buleleng yang di rantauan belum dapat diverifikasi total jumlah yang di-PHK.
Pemerintah saat ini juga tak bisa berbuat banyak. Karena sektor pariwisata pun belum dapat dibuka. Hanya saja, Dwi Priyanti mengatakan, sejumlah warga Buleleng yang bekerja di luar negeri sebagai Pekerja Migran Indonesia (PMI) maupun pekerja kapal pesiar, sudah mulai diberangkatkan.
Sejak Maret 2021 lalu, Disnaker Buleleng mendata puluhan pekerja luar negeri sudah kembali bekerja. “Belum banyak sih, belum sampai seratus orang. Tetapi sudah mulai ada keberangkatan. Yang sedang persiapan juga banyak, mereka mulai mencari rekomdasi dari kami untuk buat pasport,” jelas dia.
Sementara itu dalam pembukaan job fair daring Dinas Tenaga Kerja Buleleng, melibatkan 22 perusahaan. Puluhan perusahaan itu bergerak di bidang perbankan, toko retail hingga perusahaaan pembiayaan. Dwi Priyanti berharap perusahaan itu dapat menyerap seribu lebih tenaga kerja. “Kalau bisa lebih dari itu seperti tahun sebelum pandemi setahun serapan tenaga kerja sampai 1.700 orang. Dengan situasi pandemi ini mudah-mudahan bisa lebih untuk memberi kesempatan yang belum bekerja atau yang kena PHK,” tutup dia. *k23
1
Komentar