DLH Matangkan Kebun Raya Gianyar
Pemkab Gianyar melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Gianyar, kini makin mematangkan perwujudan kebun raya pada lahan 9,7 hektare lebih di Banjar Pilan, Desa Kerta, Kecamatan Payangan, Gianyar.
GIANYAR, NusaBali
Sesuai rencana, soft opening kebun raya yang diberi nama ‘Kebun Raya Gianyar’ (KRG) ini akan dilakukan 17 Juli 2017.
‘’Kini kami sedang menata taman dan menanam beberapa jenis tanaman untuk taman,’’ jelas Kepala DLH Gianyar, I Wayan Kujus Pawitra usai penanaman tanaman di kebun raya setempat, Rabu (11/1).
Untuk diketahui, Banjar Pilan, Desa Kerta, Payangan, Gianyar terletak sekitar 30 km arah utara kawasan wisata Ubud. Lokasi ini berada di berbatasan wilayah Payangan,Gianyar – Kintamani, Bangli ini terkenal berhawa sejuk. Status lahan kebun raya ini adalah tanah atau hutan adat milik Banjar Pilan, Desa Kerta.
Pihak DLH Gianyar sejak beberapa hari terakhir menerjunkan puluhan petugas pertamanan untuk menanam beberapa jenis tanaman hias. Kujus Pawitra menjelaskan, sesuai master plan, KRG ini terdiri dari tujuh zona. Yakni, zona penerima kunjungan berupa gerbang, loket, dan pusat informasi. Zona pengelola yakni perkantoran dan pembibitan, restoran, dan area servis. Zona koleksi tanaman, Zona tematik tentang ragam hayati, zona rekreasi atau hiburan, Zona konservasi atau pelestarian, dan Badan air.
Secara tematik, lanjut Kujus Pawitra, KRG dipadukan dengan keragaman flora dan fauna yang telah ada di kawasaan Hutan Pilan. Dalam zona koleksi, KRG juga dilengkapi koleksi tumbuhan langka yang banyak digunakan untuk kepentingan upacara keagamaan di Bali. ‘’Untuk penguatan kualitas materi dan terwujudnya kebun raya sesuai target, Bupati Gianyar telah menjalin kerjasama dengan LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia),’’ jelasnya, didampingi Kabid Pengendalian Kerusakan dan Pencemaran Lingkungan Ida Ayu Rusmarini.
Selain kerjasama dengan LIPI, kata Kujus Pawitra, KRG diwujudkan dengan kerjasama Desa Pakraman Pilan. Kerjasama itu selain menyangkut pemanfaatan lahan milik desa adat juga sistem pengelolaan kedepan. Ia mengakui, fungsi utama KRG sebagai wahana konservasi sumber daya hayati dan resapan air, serta wahana pengembangan ilmu pengetahuan ke depan. KRG juga akan menjadi salah satu alternatif objek wisata di Kabupaten Gianyar. ‘’Dengan demikian, kebun raya ini secara langsung akan berdampak sosial dan ekonomi kepada masyarakat sekitar dan Gianyar umumnya,’’ jelasnya. lsa
Sesuai rencana, soft opening kebun raya yang diberi nama ‘Kebun Raya Gianyar’ (KRG) ini akan dilakukan 17 Juli 2017.
‘’Kini kami sedang menata taman dan menanam beberapa jenis tanaman untuk taman,’’ jelas Kepala DLH Gianyar, I Wayan Kujus Pawitra usai penanaman tanaman di kebun raya setempat, Rabu (11/1).
Untuk diketahui, Banjar Pilan, Desa Kerta, Payangan, Gianyar terletak sekitar 30 km arah utara kawasan wisata Ubud. Lokasi ini berada di berbatasan wilayah Payangan,Gianyar – Kintamani, Bangli ini terkenal berhawa sejuk. Status lahan kebun raya ini adalah tanah atau hutan adat milik Banjar Pilan, Desa Kerta.
Pihak DLH Gianyar sejak beberapa hari terakhir menerjunkan puluhan petugas pertamanan untuk menanam beberapa jenis tanaman hias. Kujus Pawitra menjelaskan, sesuai master plan, KRG ini terdiri dari tujuh zona. Yakni, zona penerima kunjungan berupa gerbang, loket, dan pusat informasi. Zona pengelola yakni perkantoran dan pembibitan, restoran, dan area servis. Zona koleksi tanaman, Zona tematik tentang ragam hayati, zona rekreasi atau hiburan, Zona konservasi atau pelestarian, dan Badan air.
Secara tematik, lanjut Kujus Pawitra, KRG dipadukan dengan keragaman flora dan fauna yang telah ada di kawasaan Hutan Pilan. Dalam zona koleksi, KRG juga dilengkapi koleksi tumbuhan langka yang banyak digunakan untuk kepentingan upacara keagamaan di Bali. ‘’Untuk penguatan kualitas materi dan terwujudnya kebun raya sesuai target, Bupati Gianyar telah menjalin kerjasama dengan LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia),’’ jelasnya, didampingi Kabid Pengendalian Kerusakan dan Pencemaran Lingkungan Ida Ayu Rusmarini.
Selain kerjasama dengan LIPI, kata Kujus Pawitra, KRG diwujudkan dengan kerjasama Desa Pakraman Pilan. Kerjasama itu selain menyangkut pemanfaatan lahan milik desa adat juga sistem pengelolaan kedepan. Ia mengakui, fungsi utama KRG sebagai wahana konservasi sumber daya hayati dan resapan air, serta wahana pengembangan ilmu pengetahuan ke depan. KRG juga akan menjadi salah satu alternatif objek wisata di Kabupaten Gianyar. ‘’Dengan demikian, kebun raya ini secara langsung akan berdampak sosial dan ekonomi kepada masyarakat sekitar dan Gianyar umumnya,’’ jelasnya. lsa
1
Komentar