Bupati Instruksikan OPD Jangan Menghambat
Terkait Rencana Jalan Tol dan Wahana Wisata di Pekutatan
Untuk mendukung rencana proyek besar jalan tol dan wahana wisata, Pemkab Jembrana akan menyiapkan SDM yang handal dan profesional.
NEGARA, NusaBali
Rencana investor membangun jalan tol Gilimanuk – Pekutatan dan rencana pembangunan wahana wisata berskala internasional di Kecamatan Pekutatan, Jembrana, dipastikan mendapat dukungan penuh Bupati Jembrana I Nengah Tamba. Untuk itu, Bupati Tamba menginstruksikan kepada jajaran OPD di Pemkab Jembrana, agar jangan menghambat rencana pembangunan tersebut.
Hal itu disampaikan Bupati Tamba usai menghadiri undangan acara pemaparan desain program strategis di Jembrana terkait rencana pembangunan jalan tol Gilimanuk – Pekutatan, yang dilaksanakan pihak investor dari PT Sumber Rhodium Perkasa di Hotel Alila, Seminyak, Kecamatan Kuta, Badung, Jumat (27/8). Selain membahas rencana pembangunan jalan tol, dalam pertemuan itu juga dibahas mengenai rencana pembangunan wahana wisata di Kecamatan Pekutatan yang diprakarsai PT Paramount.
Bupati Tamba mengatakan, dirinya dengan segenap jajaran Pemkab Jembrana pada prinsipnya sangat mendukung proyek besar di Jembrana. Dengan adanya jalan tol Gilimanuk – Pekutatan yang juga akan menjadi bagian rencana pembangunan jalan tol Gilimanuk – Mengwi, dirinya yakin akan berdampak pada peningkatan PAD di Jembrana. Apalagi bersamaan dengan rencana pembangunan jalan tol tersebut, di Kecamatan Pekutatan yang merupakan kecamatan paling timur Kabupaten Jembrana, juga akan dibangun kawasan wisata berskala internasional.
“Ini merupakan sesuatu yang sangat didambakan demi kemajuan Kabupaten Jembrana ke depannya. Saya juga telah menginstruksikan kepada jajaran OPD di Pemkab Jembrana tidak ada yang menghambat. Jika ditemukan aturan yang menghambat, segera cari solusinya dan diselesaikan sehingga bisa dipercepat. Jadi tidak ada kata tidak bisa, harus bisa. Namun tetap harus berjalan sesuai aturan yang berlaku. Proyek ini sangat-sangat kita harapkan segera terealisasi,” ujar Bupati asal Desa Kaliakah, Kecamatan Negara ini.
Di samping itu, Bupati Tamba mengatakan, ketika sudah dilaksanakan ground breaking, di Jembrana sendiri tidak tinggal diam. Meskipun proyek tersebut diprediksi mampu menyerap ribuan tenaga kerja dan bisa mengakomodir seluruh tenaga kerja dari Kabupaten Jembrana, dirinya akan berusaha menyiapkan generasi muda Jembrana sebagai tenaga kerja yang profesional.
“Jembrana tidak tinggal diam ketika proyek besar ini memasuki tahap ground breaking. Kita juga akan siapkan dari sisi SDM. Selain itu juga mengupayakan dan mengembangkan UMKM-UMKM di Jembrana. Jadi saat pengembang melaksanakan ground breaking, anak-anak Jembrana kita sekolahkan. Sehingga kira-kira begitu 3 tahun berjalan, anak-anak di Jembrana siap menjadi tenaga kerja yang bagus, handal, dan profesional. Itu menjadi salah satu fokus kita,” tandas Bupati Tamba.
Terkait rencana pembangunan wahana wisata di Kecamatan Pekutatan, Bupati Tamba mengatakan, selain wahana dengan konsep modern, dirinya menyampaikan ke pihak investor juga harus memadukan budaya khas lokal. Apalagi di Jembrana banyak memiliki budaya yang hanya dimiliki oleh Jembrana, seperti makepung dan kesenian jegog.
“Saya ingin nanti selain konsep wisata berskala internasional dengan berbagai item di dalamnya, juga diisi dengan wisata budaya khas Jembrana. Seperti terdapat spot untuk pementasan kesenian jegog dan spot untuk makepung. Itu memiliki nilai jual pariwisata yang sangat tinggi, karena itu merupakan just only one (satu-satunya) yang hanya dimiliki oleh Kabupaten Jembrana,” tutur Bupati Tamba. *ode
Hal itu disampaikan Bupati Tamba usai menghadiri undangan acara pemaparan desain program strategis di Jembrana terkait rencana pembangunan jalan tol Gilimanuk – Pekutatan, yang dilaksanakan pihak investor dari PT Sumber Rhodium Perkasa di Hotel Alila, Seminyak, Kecamatan Kuta, Badung, Jumat (27/8). Selain membahas rencana pembangunan jalan tol, dalam pertemuan itu juga dibahas mengenai rencana pembangunan wahana wisata di Kecamatan Pekutatan yang diprakarsai PT Paramount.
Bupati Tamba mengatakan, dirinya dengan segenap jajaran Pemkab Jembrana pada prinsipnya sangat mendukung proyek besar di Jembrana. Dengan adanya jalan tol Gilimanuk – Pekutatan yang juga akan menjadi bagian rencana pembangunan jalan tol Gilimanuk – Mengwi, dirinya yakin akan berdampak pada peningkatan PAD di Jembrana. Apalagi bersamaan dengan rencana pembangunan jalan tol tersebut, di Kecamatan Pekutatan yang merupakan kecamatan paling timur Kabupaten Jembrana, juga akan dibangun kawasan wisata berskala internasional.
“Ini merupakan sesuatu yang sangat didambakan demi kemajuan Kabupaten Jembrana ke depannya. Saya juga telah menginstruksikan kepada jajaran OPD di Pemkab Jembrana tidak ada yang menghambat. Jika ditemukan aturan yang menghambat, segera cari solusinya dan diselesaikan sehingga bisa dipercepat. Jadi tidak ada kata tidak bisa, harus bisa. Namun tetap harus berjalan sesuai aturan yang berlaku. Proyek ini sangat-sangat kita harapkan segera terealisasi,” ujar Bupati asal Desa Kaliakah, Kecamatan Negara ini.
Di samping itu, Bupati Tamba mengatakan, ketika sudah dilaksanakan ground breaking, di Jembrana sendiri tidak tinggal diam. Meskipun proyek tersebut diprediksi mampu menyerap ribuan tenaga kerja dan bisa mengakomodir seluruh tenaga kerja dari Kabupaten Jembrana, dirinya akan berusaha menyiapkan generasi muda Jembrana sebagai tenaga kerja yang profesional.
“Jembrana tidak tinggal diam ketika proyek besar ini memasuki tahap ground breaking. Kita juga akan siapkan dari sisi SDM. Selain itu juga mengupayakan dan mengembangkan UMKM-UMKM di Jembrana. Jadi saat pengembang melaksanakan ground breaking, anak-anak Jembrana kita sekolahkan. Sehingga kira-kira begitu 3 tahun berjalan, anak-anak di Jembrana siap menjadi tenaga kerja yang bagus, handal, dan profesional. Itu menjadi salah satu fokus kita,” tandas Bupati Tamba.
Terkait rencana pembangunan wahana wisata di Kecamatan Pekutatan, Bupati Tamba mengatakan, selain wahana dengan konsep modern, dirinya menyampaikan ke pihak investor juga harus memadukan budaya khas lokal. Apalagi di Jembrana banyak memiliki budaya yang hanya dimiliki oleh Jembrana, seperti makepung dan kesenian jegog.
“Saya ingin nanti selain konsep wisata berskala internasional dengan berbagai item di dalamnya, juga diisi dengan wisata budaya khas Jembrana. Seperti terdapat spot untuk pementasan kesenian jegog dan spot untuk makepung. Itu memiliki nilai jual pariwisata yang sangat tinggi, karena itu merupakan just only one (satu-satunya) yang hanya dimiliki oleh Kabupaten Jembrana,” tutur Bupati Tamba. *ode
Komentar