Pangdam IX/Udayana Sebut Karena Kesalahpahaman
Kericuhan saat Tes Antigen Massal di Desa Sidetapa
SINGARAJA, NusaBali
Proses hukum atas insiden kericuhan dalam kegiatan tes antigen massal di Desa Sidetapa, Kecamatan Banjar, Buleleng, terus bergulir.
Penanganan kasus itu pun menjadi perhatian khusus dari Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Maruli Simanjuntak. Pangdam menilai aksi itu terjadi karena kesalahpahaman. Pangdam Mayjen Maruli menyampaikan, aksi pemukulan warga yang diduga dilakukan anggota TNI, tidak bisa dibenarkan. Saat ini pihaknya tengah mencari penyelesaian terbaik atas insiden tersebut. Kata dia, pemukulan yang diduga dilakukan oleh anggota TNI tidak bisa dibenarkan. "Karena di militer pun kejadian pemukulan itu tidak bisa dibenarkan. Jadi, kami mencari penyelesaian yang terbaik buat semuanya," ujarnya saat ditemui di Gedung Graha Astina Singaraja, Jumat (27/8) siang.
Mayjen Maruli menduga, kemungkinan kurangnya sosialisasi dalam kegiatan tes antigen massal tersebut, sehingga timbul kesalahpahaman. Pihak internal TNI pun telah melakukan evaluasi secara internal atas kejadian itu. "Terkait kesalahpahaman itu, kami di TNI juga mengevaluasi. Saya juga dengar masyarakat juga mengevaluasi, apa yang sudah kami kerjakan," jelas Maruli.
Pelaksanaan tes antigen massal yang dilakukan tim Kodim 1609/Buleleng pada Senin (23/8) lalu itu, atas permintaan dari kepala desa setempat. Personel TNI ditugaskan untuk melakukan tracing dan testing secara acak. Sejatinya, kegiatan serupa juga sudah dilakukan di beberapa tempat. "Ini sudah dilaksanakan di semua tempat. Namun di balik itu mungkin ada yang dilangkahi. Mungkin sosialisasinya kurang atau bagaimana," imbuh Mayjen Maruli.
Sementara itu, Wakil Bupati Buleleng Nyoman Sutjidra mengharapkan, insiden kericuhan dalam kegiatan tes antigen massal di Desa Sidetapa, bisa diselesaikan secara kekeluargaan dan kasus tersebut segera berakhir. "Terkait kasus ini, kami sudah sampaikan ke Gubernur. Dan, kami berharap kasus ini bisa diselesaikan secara kekeluargaan. Harapan kami kasus ini selesai dengan baik-baik," ujarnya.
Wabup Sutjidra pun mengaku tetap memediasi untuk penyelesaian insiden tersebut. Atas kejadian itu, masyarakat juga diminta tetap tenang. "Kami juga masih menunggu perkembangannya. Kami tetap memediasi itu, dan mudah-mudahan tidk sampai berlanjut. Kami berharap juga masyarakat tetap tenang," tandas Sutjidra. *mz
1
Komentar