Made Puspa Target Jadi Ketua DPR, Putu Darmika Bidik Ketua Fraksi
Dua Pelajar asal Bali Terpilih Jadi Peserta Parlemen Remaja DPR RI 2021
Peserta kini telah mempersiapkan diri, antara lain memperdalam pengetahuan tentang tugas, wewenang dan fungsi DPR RI, UUD 1945 dan UU Penyiaran.
JAKARTA, NusaBali
Sebanyak 131 pelajar di Indonesia lolos seleksi menjadi peserta Parlemen Remaja 2021 yang diselenggarakan Sekretariat DPR RI. Dari 131 orang tersebut, ada dua pelajar Bali yang terpilih. Mereka adalah pelajar SMAN 2 Abiansemal, Badung Ni Made Puspaningsih dan pelajar SMAN 1 Bebandem, Karangasem Putu Darmika Susilawati.
Menurut siswi SMAN 1 Bebandem Putu Darmika, dia baru mengirimkan semua persyaratan untuk menjadi peserta Parlemen Remaja di hari penutupan pada 6 Agustus 2021 lalu. Padahal, pengumuman pendaftaran sejak bulan Juli 2021. Namun, karena banyak tugas sekolah dia baru bisa melengkapi persyaratan yang ditentukan menjelang penutupan.
“Saya tidak menyangka bisa terpilih sebagai peserta Parlemen Remaja, karena saya mengirim semua persyaratan di hari terakhir. Jadi, saya pasrah saja waktu itu. Bersyukur akhirnya, saya terpilih saat diumumkan pada 24 Agustus kemarin di website Parlemen Remaja,” ujar Putu Darmika saat NusaBali hubungi, Rabu (25/8) lalu.
Pendaftaran mulai berlangsung 21 Juli-6 Agustus melalui web Parlemen Remaja. Peserta diwajibkan membuat essai dengan tema Siaran Berkualitas, Masyarakat Cerdas. Kemudian masing-masing peserta membuat video kampanye, jika kelak menjadi Anggota DPR RI. Pelajar kelahiran Sibetan, 6 Februari 2004 ini mencari bahan di internet. Selanjutnya dia membuat esai bertajuk Melirik Esensi Siaran di Indonesia, Rating Lebih Penting? Lalu video kampanye jika terpilih sebagai Anggota DPR RI, Putu Darmika akan menjalankan tiga fungsi DPR RI yang berkaitan dengan tema diusung.
Pertama, DPR RI punya fungsi legislasi. Dia akan mengoptimalkan UU No 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran, khususnya pasal 8 ayat 2. Di mana seluruh program televisi harus melakukan pengujian menyeluruh dan intensif, sehingga meminimalisir pelanggaran. Kedua, menjalankan fungsi anggaran.
“Saya akan alokasikan dana dalam program edukasi masyarakat sehingga mereka mampu mendukung upaya siaran televisi. Lalu mengajak partisipasi remaja dengan cara mengalokasikan dana dalam merancang program siaran televisi,” papar pelajar Kelas 12 Jurusan MIPA SMAN 1 Bebandem, Kabupaten Karangasem ini.
Fungsi ketiga, melakukan pengawasan terkait regulasi dengan mengoptimalkan dan mempromosikan pusat aduan masyarakat sebagai media pelaporan hingga tingkat daerah. Kemudian melakukan pengawasan terhadap alokasi dana sehingga dana yang disalurkan tepat sasaran.
Kegiatan Parlemen Pelajar akan berlangsung pada 13-17 September 2021 secara online. Guna mengikuti itu, Putu Darmika telah menyiapkan diri. Dia bertanya kepada peserta Parlemen Remaja asal Bali sebelumnya terkait alur kegiatan. Tak ketinggalan membaca buku tentang DPR RI dan UU serta menyiapkan mental.
Anak dari pasangan I Nengah Sudariyana dan Ni Made Rening ini sendiri tertarik mengikuti Parlemen Remaja, karena ingin menambah relasi. Plus ingin mengetahui bagaimana cara pengambil keputusan dalam menetapkan sebuah UU, apakah berdasarkan kepentingan diri sendiri atau rakyat.
Putu Diarmika menargetkan saat kegiatan berlangsung nanti menjadi Ketua Fraksi agar dapat memiliki peranan penting. “Saya juga berharap menjadi peserta terbaik,” ucap Putu Darmika.
Sementara peserta Parlemen Remaja lainnya, Ni Made Puspaningsih menargetkan bisa menjadi Ketua DPR RI. “Karena saya ingin tahu bagaimana rasanya menjadi Ketua DPR RI. Selama ini, saya hanya sebatas sebagai Ketua OSIS. Dengan begitu, saya bisa membandingkan posisi keduanya. Bila tidak menjadi Ketua DPR RI, menjadi Ketua Fraksi juga boleh karena dapat menambah wawasan pula,” papar anak kedua dari dua bersaudara ini.
Demi mencapai impiannya, pelajar Kelas XII Jurusan MIPA SMAN 2 Abiansemal ini telah mempersiapkan diri dengan baik. Antara lain, memperdalam pengetahuan tentang tugas, wewenang dan fungsi DPR RI. Lalu mempelajari UUD 1945 dan UU yang berkaitan dengan tema Siaran Berkualitas Untuk Masyarakat Cerdas.
Made Puspa sendiri tertarik mengikuti Parlemen Remaja, karena menyukai pembahasan politik dan memiliki rasa peduli terhadap keadaan negeri saat ini. “Dan tentunya, saya sangat tertarik untuk mendapatkan pengetahuan tentang bagaimana rasanya menjadi seorang Anggota DPR RI serta ingin mengharumkan nama sekolah,” terang anak dari pasangan I Nyoman Oka Sujana dan Ni Nyoman Suartini ini.
Made Puspa pun, sangat bersyukur terpilih sebagai salah satu peserta Parlemen Remaja. Made Puspa mengaku, awalnya dia sempat pesimis mengikuti Parlemen Remaja. Lantaran peserta lain bagus-bagus. “Astungkara, ternyata saya terpilih. Bahagia dan terharu, karena perjuangan saya membuat esai dan video kampanye tidak sia-sia,” jelas Made Puspa.
Esai dan video kampanye yang dibuat Made Puspa tentang keadaan siaran saat ini dan cara-cara mewujudkan siaran yang berkualitas untuk masyarakat cerdas. “Tentunya berpedoman dengan UU No 32 Tahun 2002,” kata pelajar kelahiran Tingas, Mekar Bhuana, 25 September 2003 ini. *k22
Menurut siswi SMAN 1 Bebandem Putu Darmika, dia baru mengirimkan semua persyaratan untuk menjadi peserta Parlemen Remaja di hari penutupan pada 6 Agustus 2021 lalu. Padahal, pengumuman pendaftaran sejak bulan Juli 2021. Namun, karena banyak tugas sekolah dia baru bisa melengkapi persyaratan yang ditentukan menjelang penutupan.
“Saya tidak menyangka bisa terpilih sebagai peserta Parlemen Remaja, karena saya mengirim semua persyaratan di hari terakhir. Jadi, saya pasrah saja waktu itu. Bersyukur akhirnya, saya terpilih saat diumumkan pada 24 Agustus kemarin di website Parlemen Remaja,” ujar Putu Darmika saat NusaBali hubungi, Rabu (25/8) lalu.
Pendaftaran mulai berlangsung 21 Juli-6 Agustus melalui web Parlemen Remaja. Peserta diwajibkan membuat essai dengan tema Siaran Berkualitas, Masyarakat Cerdas. Kemudian masing-masing peserta membuat video kampanye, jika kelak menjadi Anggota DPR RI. Pelajar kelahiran Sibetan, 6 Februari 2004 ini mencari bahan di internet. Selanjutnya dia membuat esai bertajuk Melirik Esensi Siaran di Indonesia, Rating Lebih Penting? Lalu video kampanye jika terpilih sebagai Anggota DPR RI, Putu Darmika akan menjalankan tiga fungsi DPR RI yang berkaitan dengan tema diusung.
Pertama, DPR RI punya fungsi legislasi. Dia akan mengoptimalkan UU No 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran, khususnya pasal 8 ayat 2. Di mana seluruh program televisi harus melakukan pengujian menyeluruh dan intensif, sehingga meminimalisir pelanggaran. Kedua, menjalankan fungsi anggaran.
“Saya akan alokasikan dana dalam program edukasi masyarakat sehingga mereka mampu mendukung upaya siaran televisi. Lalu mengajak partisipasi remaja dengan cara mengalokasikan dana dalam merancang program siaran televisi,” papar pelajar Kelas 12 Jurusan MIPA SMAN 1 Bebandem, Kabupaten Karangasem ini.
Fungsi ketiga, melakukan pengawasan terkait regulasi dengan mengoptimalkan dan mempromosikan pusat aduan masyarakat sebagai media pelaporan hingga tingkat daerah. Kemudian melakukan pengawasan terhadap alokasi dana sehingga dana yang disalurkan tepat sasaran.
Kegiatan Parlemen Pelajar akan berlangsung pada 13-17 September 2021 secara online. Guna mengikuti itu, Putu Darmika telah menyiapkan diri. Dia bertanya kepada peserta Parlemen Remaja asal Bali sebelumnya terkait alur kegiatan. Tak ketinggalan membaca buku tentang DPR RI dan UU serta menyiapkan mental.
Anak dari pasangan I Nengah Sudariyana dan Ni Made Rening ini sendiri tertarik mengikuti Parlemen Remaja, karena ingin menambah relasi. Plus ingin mengetahui bagaimana cara pengambil keputusan dalam menetapkan sebuah UU, apakah berdasarkan kepentingan diri sendiri atau rakyat.
Putu Diarmika menargetkan saat kegiatan berlangsung nanti menjadi Ketua Fraksi agar dapat memiliki peranan penting. “Saya juga berharap menjadi peserta terbaik,” ucap Putu Darmika.
Sementara peserta Parlemen Remaja lainnya, Ni Made Puspaningsih menargetkan bisa menjadi Ketua DPR RI. “Karena saya ingin tahu bagaimana rasanya menjadi Ketua DPR RI. Selama ini, saya hanya sebatas sebagai Ketua OSIS. Dengan begitu, saya bisa membandingkan posisi keduanya. Bila tidak menjadi Ketua DPR RI, menjadi Ketua Fraksi juga boleh karena dapat menambah wawasan pula,” papar anak kedua dari dua bersaudara ini.
Demi mencapai impiannya, pelajar Kelas XII Jurusan MIPA SMAN 2 Abiansemal ini telah mempersiapkan diri dengan baik. Antara lain, memperdalam pengetahuan tentang tugas, wewenang dan fungsi DPR RI. Lalu mempelajari UUD 1945 dan UU yang berkaitan dengan tema Siaran Berkualitas Untuk Masyarakat Cerdas.
Made Puspa sendiri tertarik mengikuti Parlemen Remaja, karena menyukai pembahasan politik dan memiliki rasa peduli terhadap keadaan negeri saat ini. “Dan tentunya, saya sangat tertarik untuk mendapatkan pengetahuan tentang bagaimana rasanya menjadi seorang Anggota DPR RI serta ingin mengharumkan nama sekolah,” terang anak dari pasangan I Nyoman Oka Sujana dan Ni Nyoman Suartini ini.
Made Puspa pun, sangat bersyukur terpilih sebagai salah satu peserta Parlemen Remaja. Made Puspa mengaku, awalnya dia sempat pesimis mengikuti Parlemen Remaja. Lantaran peserta lain bagus-bagus. “Astungkara, ternyata saya terpilih. Bahagia dan terharu, karena perjuangan saya membuat esai dan video kampanye tidak sia-sia,” jelas Made Puspa.
Esai dan video kampanye yang dibuat Made Puspa tentang keadaan siaran saat ini dan cara-cara mewujudkan siaran yang berkualitas untuk masyarakat cerdas. “Tentunya berpedoman dengan UU No 32 Tahun 2002,” kata pelajar kelahiran Tingas, Mekar Bhuana, 25 September 2003 ini. *k22
Komentar