Indonesia Tambah Perunggu Lewat Atlet Para-Tenis Meja

Kepastian David Jacobs meraih perunggu setelah kalah di semifinal dari atlet Prancis, Mateo Boheas (2-3) 9-11, 8-11, 11-3, 11-5 dan 8-11 di Tokyo Metropolitan Gymnasium. Pelatih para-tenis meja Rima Ferdianto mengatakan, perolehan medali perunggu dari David adalah kejutan.

"Karena kami menargetkan medali perunggu dari nomor beregu, sementara tunggal putra tidak ditargetkan. Kami apresiasi capaian David yang meraih medali perunggu," kata Rima Ferdianto, dalam rilis NPC Indonesia, Sabtu (28/8).

David meraih perunggu bersama Filip Radovic (Montenegro) yang dikalahkan Patryk Chojnowski. Upacara pengalungan medali berlangsung Minggu malam (29/8). Pada Sabtu (28/8) ini sendiri, David menjalani dua pertandingan sekaligus. Paginya David berjuang keras menyingkirkan pemain China Lian Hao di perempatfinal. Beberapa jam kemudian, David tampil di semifinal melawan Boheas. Hal tersebut membuat kondisi fisik David merosot.

Penampilan atlet 44 tahun itu tidak maksimal pada semifinal Sabtu siang. Forehand top spin David tidak terlalu tajam lagi. Defense lawan juga bagus sehingga menyulitkan David menyerang.

“Penampilan David tidak bisa maksimal karena kondisi fisiknya sudah kelelahan. Fisik David cukup terkuras banyak saat bertarung habis-habisan melawan Lian Hao di babak delapan besar tadi pagi,” kata Rima Ferdianto.

“Bersyukur kita dapat medali perunggu perorangan. Semoga di nomor ganda kita bisa meraih prestasi yang lebih bagus lagi,” ucap Rima, yang juga Wasekjen NPC Indonesia ini.

Medali perunggu David Jacobs di Paralimpiade 2020 merupakan perunggu keduanya di ajang pesta olah raga antar kaum disabilitas itu.  Sebelumnya David meraih medali serupa pada Paralimpiade London 2012. Usai tunggal putra, David akan turun di ganda putra. Dia berpasangan dengan Komet Akbar.  *k22