Ratusan Orang Menuju Pantai Matahari Terbit Diputarbalik
Minggu Sore, Akses Menuju Pantai Masih Dijaga Ketat
DENPASAR, NusaBali.com – Bukan hanya di pagi hari saja akses menuju pantai berkaitan hari Banyupinaruh dijaga ketat. Hingga sore hari, petugas gabungan juga berjaga agar masyarakat tidak menuju pantai.
Seperti yang terlihat pada Minggu sore di akses menuju Pantai Matahari Terbit dan Pantai Bangsal, Sanur Kaja, Denpasar, Minggu (29/8/2021). Saat dikunjungi, pukul 14.40 Wita Pantai Matahari Terbit terlihat lengang, dan hanya kendaraan bermuatan sembako yang diperbolehkan melintas.
Gusti Ngurah Bagus, yang merupakan Ketua Pecalang Adat Desa Sanur Kaja, mengungkapkan bahwa petugas gabungan sangat ketat melakukan penjagaan di depan pintu masuk Pantai Matahari Terbit maupun Pantai Bangsal. “Perkecualian untuk kendaraan yang bermuatan sembako, karena itu merupakan pasokan sembako yang akan menyeberang ke Nusa Penida,” terang Gusti Ngurah Bagus.
Gusti Ngurah Bagus pun mengungkapkan, bahwa penjagaan telah dilakukan dari pukul 05.00 dan berlangsung hingga 18.00 Wita. “Penjagaan sangat ketat, dilakukan oleh petugas gabungan, rinciannya dari Satgas Covid-19 setempat 10 orang, petugas kepolisian 10 orang, Satpol PP 4 orang, Dishub 8 orang, dan pecalang desa adat Sanur Kaja 5 orang,” jelasnya.
Toh begitu diakui bahwa ratusan orang yang bertujuan malukat dan juga warga yang memanfaatkan hari Minggu untuk bersantai di pantai terus beradatangan mulai pukul 06.00 hingga 11.00 siang menuju ke akses Pantai Matahari Terbit dan Pantai Bangsal.
“Kira-kira jumlah warga yang diputarbalikkan di Pantai Matahari terbit sekitar 400 orang, dan di Pantai Bangsal 500 orang. Kami yang terdiri dari petugas gabungan sempat kewalahan untuk mengarahkan warga yang berdatangan,” tuturnya.
Kemudian Gusti Ngurah Bagus pun menuturkan, bahwa tindakan yang dilakukan sudah sesuai dengan arahan Majelis Desa Adat (MDA) Bali, dan Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) pada surat edaran No.076/PHDI-Bali/VIII/2021 dan No.008/SE/MDA-ProvBali/VIII/2021 tentang pembatasan kegiatan masyarakat. “Saya harap warga dapat mengerti dan menghargai tindakan putar balik yang petugas gabungan lakukan tadi, semuanya demi terwujudnya kesehatan bersama, mengingat masih dalam masa pandemi, dan masa PPKM,” ujarnya.
Gusti Ngurah Bagus pun berpesan agar masyarakat selalu menghargai aturan yang ada, dan membatasi mobilitas di masa pandemi, dan di masa PPKM. “Karena berhubung bertepatan dengan hari suci Banyupinaruh, sebaiknya masyarakat mengutamakan kesehatan bersama terlebih dahulu. Untuk kegiatan malukat bisa dilakukan pada rumah masing-masing, tanpa mengurangi makna dari malukat itu sendiri,” ujarnya.
Gusti Ngurah Bagus pun berharap, agar pandemi segera berakhir, dan upaya pengawasan dan penjagaan yang telah dilakukan dapat turut menekan angka penularan Covid-19 di tengah masyarakat. “Mari bersama hadapi pandemi, agar kegiatan keagamaan maupun kegiatan masyarakat lainnya, dapat berjalan dengan normal kembali,” tutupnya. *rma
Komentar