Pantai Kuta Kembali Alami Abrasi
Setelah Dihantam Gelombang Tinggi
MANGUPURA, NusaBali
Gelombang tinggi yang melanda Pantai Kuta dalam beberapa hari terakhir mengakibatkan beberapa titik pantai berpasir putih itu mengalami abrasi. Adapun titik terparah berada di depan Setra Asem Celagi dan di depan kantor Satgas Pantai Kuta.
Bendesa Ada Kuta I Wayan Wasista mengatakan, abrasi di Pantai Kuta itu akibat gelombang tinggi dalam beberapa hari terakhir. Lokasi terparah berada di titik yang sebelumnya sudah pernah ditata oleh Dinas PUPR Badung. Ada dua titik yang cukup parah, yakni di depan kantor Satgas dan juga setra. “Di dua titik itu lumayan abrasinya,” kata Wasista, Minggu (29/8).
Saat ini, lanjut Wasista, kondisi gelombang masih cukup tinggi, sehingga dikhawatirkan akan kembali terjadi abrasi. “Kami akan segera sampaikan ke dinas terkait, agar segera dilakukan penataan,” tandasnya.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Satuan Non Vertikal Tertentu (SNVT) Pelaksana Jaringan Sumber Air (PJSA) Balai Wilayah Sungan (BWS) Bali-Penida Made Denny Setya Wijaya, menegaskan akan menindaklanjuti persoalan tersebut. Bahkan di tahun ini, tahapannya direncanakan sudah masuk proses desain. Program penataan tersebut bernama Bali Beach Conservation Project (BBCP) Phase II, yang paket penananganannya menyentuh tiga pantai tujuan wisata, yakni Pantai Seminyak, Legian, dan Kuta. “Jadi program ini berbarengan dengan yang di Nusa Dua. Selain itu, ada juga di Candidasa,” katanya dikonfirmasi via ponsel.
“Untuk pekerjaan BBCP Phase II Konstruksi Paket 2 (Kuta, Legian, Seminyak), kami sudah lakukan pengambilan data. Kami sudah survei, lakukan pengukuran asimetri, termasuk yang lain-lain juga sudah diidentifikasi. Misalnya bangunan-bangunan apa saja yang diperlukan, seperti agar pasirnya tidak banyak bergerak bangunan apa yang diperlukan,” imbuhnya.
Ditanya soal sumber anggaran, Denny membenarkan bahwa itu adalah dari Japan International Cooperation Agency (JICA). Diperkirakan, dari ketiga paket pekerjaan itu yang membutuhkan anggaran tertinggi adalah bentang Pantai Candidasa. Itu kemudian disusul oleh BBCP Phase II Konstruksi Paket 2 (Kuta, Legian, Seminyak), dan terakhir adalah proyek konservasi Pantai Nusa Dua-Tanjung Benoa. “Candidasa karna luasnya cukup panjang, jadi itu yang paling besar. Selain itu, kalau yang dua lainnya itu kan sifatnya adaptasi, karena sebelumnya sudah pernah disentuh, dan setelah dimonitor dan dianalisa maka dilakukan penyempurnaan lagi,” ujarnya sembari mengaku belum bisa memperkirakan besaran anggaran dibutuhkan sebelum desain terselesaikan. *dar
1
Komentar