PPKM, Sampah di Kota Semarapura 26 Truk/Hari
Peningkatan volume sampah ini terjadi sejak awal PPKM, terutama saat PPKM darurat.
SEMARAPURA, NusaBali
Volume sampah di Kabupaten Klungkung, khususnya Kota Semarapura, meningkat signifikan saat Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Karena sebagian besar aktivitas masyarakat di rumah sehingga memicu peningkatan sampah dari rumah tangga.
Dalam sehari, volume sampah di Kota Semarapura, Klungkung, termasuk Pasar Semarapura dan Pasar Galiran,
kisaran 25 - 27 truk atau rata-rata 26 truk/hari. Tiap truk mengangkut 1,5 - 2 ton sampah. ‘’Peningkatan volume sampah ini terjadi sejak awal PPKM, terutama saat PPKM darurat, volume sampah meningkat menjadi 25 - 27 truk per hari,’’ terang Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan (DLHP) Klungkung I Ketut Suadnyana.," ujar Suadnyana.
Namun, lanjut dia, setelah PPKM Darurat usai maka aktivitas masyarakat mulai dilonggarkan. Aktivitas non esensial juga dilonggarkan sehingga volume sampah berangsur-angsur normal. Setidaknya, saat ini volume sampah di Kota Semarapura menurun jadi 19 - 20 truk/hari, sebagaimana sebelum pandemi. "Sekarang mulai kembali normal, mungkin pas awal PPKM volume sampah meningkat karena kebanyakan masyarakat beraktivitas di rumah," kata pejabat asal Desa Antiga, Kecamatan Manggis, Karangasem ini.
Suadnyana mengklaim, meskipun sempat terjadi peningkatan volume sampah, namun bisa dikelola dan dimanfaatkan dengan baik. Antara lain, melalui program Tempat Olah Sampah Setempat (TOSS). Untuk sampah organik diolah menjadi pupuk, dan sampah plastik diolah menjadi pelet bahan bakar listrik, serta dikerjasamakan dengan pihak ketiga. "Kami juga bekerjasama dengan Asosiasi Pengusaha Sampah Indonesia (APSI)," ujar mantan Kabag Humas dan Protokol Setda Klungkung ini.
Suadnyana mengajak masyarakat untuk bersama-sama menjaga kebersihan lingkungan. Salah satunya tidak membuang sampah sembarangan. Pemkab Klungkung hanya melayani pengangkutan sampah yang sudah dipilah sesuai jadwal yang ditentukan. Pihaknya juga mengedukasi masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan. Antara lain, lewat aneka lukisan mural di TOSS Center, Banjar Karangdadi, Desa Kusamba, Kecamatan Dawan, Klungkung. *wan
Dalam sehari, volume sampah di Kota Semarapura, Klungkung, termasuk Pasar Semarapura dan Pasar Galiran,
kisaran 25 - 27 truk atau rata-rata 26 truk/hari. Tiap truk mengangkut 1,5 - 2 ton sampah. ‘’Peningkatan volume sampah ini terjadi sejak awal PPKM, terutama saat PPKM darurat, volume sampah meningkat menjadi 25 - 27 truk per hari,’’ terang Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan (DLHP) Klungkung I Ketut Suadnyana.," ujar Suadnyana.
Namun, lanjut dia, setelah PPKM Darurat usai maka aktivitas masyarakat mulai dilonggarkan. Aktivitas non esensial juga dilonggarkan sehingga volume sampah berangsur-angsur normal. Setidaknya, saat ini volume sampah di Kota Semarapura menurun jadi 19 - 20 truk/hari, sebagaimana sebelum pandemi. "Sekarang mulai kembali normal, mungkin pas awal PPKM volume sampah meningkat karena kebanyakan masyarakat beraktivitas di rumah," kata pejabat asal Desa Antiga, Kecamatan Manggis, Karangasem ini.
Suadnyana mengklaim, meskipun sempat terjadi peningkatan volume sampah, namun bisa dikelola dan dimanfaatkan dengan baik. Antara lain, melalui program Tempat Olah Sampah Setempat (TOSS). Untuk sampah organik diolah menjadi pupuk, dan sampah plastik diolah menjadi pelet bahan bakar listrik, serta dikerjasamakan dengan pihak ketiga. "Kami juga bekerjasama dengan Asosiasi Pengusaha Sampah Indonesia (APSI)," ujar mantan Kabag Humas dan Protokol Setda Klungkung ini.
Suadnyana mengajak masyarakat untuk bersama-sama menjaga kebersihan lingkungan. Salah satunya tidak membuang sampah sembarangan. Pemkab Klungkung hanya melayani pengangkutan sampah yang sudah dipilah sesuai jadwal yang ditentukan. Pihaknya juga mengedukasi masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan. Antara lain, lewat aneka lukisan mural di TOSS Center, Banjar Karangdadi, Desa Kusamba, Kecamatan Dawan, Klungkung. *wan
Komentar