Kunjungan Wisatawan ke Bangli Seret
“Jangan sampai kunjungan ke Bali ramai, namun ke Bangli malah sepi”. (Ketua PHRI Bangli Putranata).
BANGLI, NusaBali
Kunjungan wisatawan ke Bangli pasca keramaian tahun baru 2017, kini mulai seret. Pengakuan kalangan pengelola usaha wisata di Bangli, penurunan jumlah kunjungan wisatawan sudah terasa setelah beberapa hari masa liburan tahun baru.
Contohnya, dua objek wisata kondang yang dimiliki Bangli, yakni kawasan Penelokan Kintamani dan Desa Wisata Pengelipuran di Kelurahan Kubu, Kecamatan Bangli. Di kawasan Penelokan Kintamani, jumlah pengunjung diperkirakan sekitar 1.000 orang/hari. Sedangkan pada musim ramai jelang dan puncak perayaan tahun baru, pengunjung sampai 3.000 orang wisatawan. “Sekarang memang sedang sepi,” ujar Ketua PHRI Bangli I Ketut Putranata, Kamis (12/1).
Dikatakan Putranata, seretnya kunjungan ini merupakan siklus rutin setiap tahun. Biasanya kunjungan wisatawan akan membaik atau meningkat setelah memasuki Februari 2017 depan. Walau siklus tahunan, tetap saja kelesuan kunjungan tersebut memunculkan keluhan, baik dari pengusaha jasa wisata dan warga. “Karena pasti berdampak pada penghasilan yang terus berkurang,” lanjut Putranata, pengusaha wisata di kawasan Penelokan, Kintamani.
Hal yang serupa diakui pengelola desa wisata Pengelipuran. “Pengunjung sekarang sekitar 150 orang per hari,” ujar I Nengah Moneng, pengelola Desa Wisata Pengelipuran.
Sebelumnya jumlah pengunjung ke objek ini lebih dari 150 orang/hari. Malah pada puncak tahun perayaan tahun baru jumlah pengunjung sampai 5.000 orang. “ Namun hanya satu hari saja,” papar Moneng.
Dikatakan Moneng, fenomena sepi kunjungan pasca tahun baru sudah biasa dirasakan warga Pengelipuran. “Memang demikian,” kata Moneng.
Meski kunjungan turis menurun, namun kalangan pengusaha wisata mengaku tetap berkerja dan menangani objek seperti biasa.
”Keamanan dan keramahan tetap kami upayakan, agar wisatawan tetap tertarik berkunjung ke Bangli,” tambah Putranata. Upaya yang sama diharapkan bisa dilakukan pemerintah, sehingga jika kunjungan wisatawan ramai ke Bali, khususnya di Bangli. “Jangan sampai kunjungan ke Bali ramai, namun ke Bangli sepi,” harap Putranata.
Kepala Dinas Pariwisata dan Budaya Bangli I Wayan Adnyana, tak berhasil diminta konfirmasi terkait melesunya kunjungan wisatawan ke Bangli. Ponselnya menunjukkan sinyal aktif, namun tak ada respon saat dihubungi. *k17
Kunjungan wisatawan ke Bangli pasca keramaian tahun baru 2017, kini mulai seret. Pengakuan kalangan pengelola usaha wisata di Bangli, penurunan jumlah kunjungan wisatawan sudah terasa setelah beberapa hari masa liburan tahun baru.
Contohnya, dua objek wisata kondang yang dimiliki Bangli, yakni kawasan Penelokan Kintamani dan Desa Wisata Pengelipuran di Kelurahan Kubu, Kecamatan Bangli. Di kawasan Penelokan Kintamani, jumlah pengunjung diperkirakan sekitar 1.000 orang/hari. Sedangkan pada musim ramai jelang dan puncak perayaan tahun baru, pengunjung sampai 3.000 orang wisatawan. “Sekarang memang sedang sepi,” ujar Ketua PHRI Bangli I Ketut Putranata, Kamis (12/1).
Dikatakan Putranata, seretnya kunjungan ini merupakan siklus rutin setiap tahun. Biasanya kunjungan wisatawan akan membaik atau meningkat setelah memasuki Februari 2017 depan. Walau siklus tahunan, tetap saja kelesuan kunjungan tersebut memunculkan keluhan, baik dari pengusaha jasa wisata dan warga. “Karena pasti berdampak pada penghasilan yang terus berkurang,” lanjut Putranata, pengusaha wisata di kawasan Penelokan, Kintamani.
Hal yang serupa diakui pengelola desa wisata Pengelipuran. “Pengunjung sekarang sekitar 150 orang per hari,” ujar I Nengah Moneng, pengelola Desa Wisata Pengelipuran.
Sebelumnya jumlah pengunjung ke objek ini lebih dari 150 orang/hari. Malah pada puncak tahun perayaan tahun baru jumlah pengunjung sampai 5.000 orang. “ Namun hanya satu hari saja,” papar Moneng.
Dikatakan Moneng, fenomena sepi kunjungan pasca tahun baru sudah biasa dirasakan warga Pengelipuran. “Memang demikian,” kata Moneng.
Meski kunjungan turis menurun, namun kalangan pengusaha wisata mengaku tetap berkerja dan menangani objek seperti biasa.
”Keamanan dan keramahan tetap kami upayakan, agar wisatawan tetap tertarik berkunjung ke Bangli,” tambah Putranata. Upaya yang sama diharapkan bisa dilakukan pemerintah, sehingga jika kunjungan wisatawan ramai ke Bali, khususnya di Bangli. “Jangan sampai kunjungan ke Bali ramai, namun ke Bangli sepi,” harap Putranata.
Kepala Dinas Pariwisata dan Budaya Bangli I Wayan Adnyana, tak berhasil diminta konfirmasi terkait melesunya kunjungan wisatawan ke Bangli. Ponselnya menunjukkan sinyal aktif, namun tak ada respon saat dihubungi. *k17
1
Komentar