Pasar Gianyar Dipasangi Panel Surya
Progres pengerjaan proyek Pasar Gianyar saat ini sudah menyentuh angka 85,9 persen.
GIANYAR, NusaBali
Pasar Umum Gianyar yang sedang dibangun mengadopsi konsep gedung hijau atau green building. Atap bangunan dengan dua basement dan 5 lantai ini, dipasangi Panel Surya berkapasitas 184 kWp (kilo watt peak). Daya listrik ini untuk mengcover kebutuhan kelistrikan seisi gedung. Listrik ini juga cukup untuk kebutuhan listrik ribuan pedagang.
Pelaksana Konstruksi PT Tunas Jaya Sabur Sang Putu Arsana mengatakan sejak disain perencanaan sudah diupayakan memperhatikan lingkungan dan menggunakan sumber daya secara efisien. Menurutnya, pemasangan teknologi panel surya di atap gedung bisa menjadi solusi untuk memenuhi kebutuhan listrik sekaligus mengurangi tagihan listrik PLN. "Sumber listrik gedung ini ada dua. PLN kapasitas 1,1 MW dan panel surya kapasitas 184 kWp. Untuk suplai, sistem solar panel dulu yang bekerja, kekurangannya baru dari listrik PLN," jelasnya, Jumat (3/9).
Dalam keadaan genting, pelaksana konstruksi juga sudah menyiapkan mesin genset. Sang Putu Arsana memperkirakan Pasar Gianyar, pasar pertama di Bali memakai sistem solar panel. "Kayaknya pasar ini yang pertama pakai solar panel. Memang sejak desain awal dikonsep green building," jelasnya. Pemasangan solar panel diyakini efektif mengingat pancaran sinar matahari di bumi seni Gianyar, cukup terik. Dia menyebut, sistem solar panel ini bisa bertahan sekitar 25 tahun.
Secara umum, Sang Putu Arsana menjelaskan progres pengerjaan proyek Pasar Gianyar saat ini sudah menyentuh angka 85,9 persen. Dia optimis pengerjaan akan rampung dalam sisa waktu sekitar dua bulan ini. "Pasti optimis. November ini serah terima," ujarnya. Setelah dilakukan serah terima, Kontraktor PT Tunas Jaya Sanur (TJS) masih bertanggungjawab melakukan perawatan (maintenance) selama dua tahun.
Sementara pengerjaan saat ini lebih banyak pada finishing. "Tinggal pengecatan dan pemasangan alat kelengkapan seperti lift dan eskalator," jelasnya. Akan ada delapan tangga eskalator, 6 lift, dan 8 tangga sebagai akses niaga dalam Pasar. "Kemarin, eskalatornya sudah dites runing dari bawah," ujar Sang Putu Arsana.
Sebagai upaya mitigasi kebencanaan, gedung di atas lahan seluas 1,5 hektara ini juga dilengkapi pipa hidrant. Alat ini otomatis menyala ketika ada indikasi asap kebakaran. Selain itu, ada bagian gedung yang lantainya dibuat terpisah beberapa centimeter sebagai antisipasi gempa.*nvi
Pelaksana Konstruksi PT Tunas Jaya Sabur Sang Putu Arsana mengatakan sejak disain perencanaan sudah diupayakan memperhatikan lingkungan dan menggunakan sumber daya secara efisien. Menurutnya, pemasangan teknologi panel surya di atap gedung bisa menjadi solusi untuk memenuhi kebutuhan listrik sekaligus mengurangi tagihan listrik PLN. "Sumber listrik gedung ini ada dua. PLN kapasitas 1,1 MW dan panel surya kapasitas 184 kWp. Untuk suplai, sistem solar panel dulu yang bekerja, kekurangannya baru dari listrik PLN," jelasnya, Jumat (3/9).
Dalam keadaan genting, pelaksana konstruksi juga sudah menyiapkan mesin genset. Sang Putu Arsana memperkirakan Pasar Gianyar, pasar pertama di Bali memakai sistem solar panel. "Kayaknya pasar ini yang pertama pakai solar panel. Memang sejak desain awal dikonsep green building," jelasnya. Pemasangan solar panel diyakini efektif mengingat pancaran sinar matahari di bumi seni Gianyar, cukup terik. Dia menyebut, sistem solar panel ini bisa bertahan sekitar 25 tahun.
Secara umum, Sang Putu Arsana menjelaskan progres pengerjaan proyek Pasar Gianyar saat ini sudah menyentuh angka 85,9 persen. Dia optimis pengerjaan akan rampung dalam sisa waktu sekitar dua bulan ini. "Pasti optimis. November ini serah terima," ujarnya. Setelah dilakukan serah terima, Kontraktor PT Tunas Jaya Sanur (TJS) masih bertanggungjawab melakukan perawatan (maintenance) selama dua tahun.
Sementara pengerjaan saat ini lebih banyak pada finishing. "Tinggal pengecatan dan pemasangan alat kelengkapan seperti lift dan eskalator," jelasnya. Akan ada delapan tangga eskalator, 6 lift, dan 8 tangga sebagai akses niaga dalam Pasar. "Kemarin, eskalatornya sudah dites runing dari bawah," ujar Sang Putu Arsana.
Sebagai upaya mitigasi kebencanaan, gedung di atas lahan seluas 1,5 hektara ini juga dilengkapi pipa hidrant. Alat ini otomatis menyala ketika ada indikasi asap kebakaran. Selain itu, ada bagian gedung yang lantainya dibuat terpisah beberapa centimeter sebagai antisipasi gempa.*nvi
Komentar