Subak Aseman Rencana Dibuatkan Pompa Hidram
Sawah Tadah Hujan di Seltim Luasnya Mencapai 1.000 Ha
TABANAN, NusaBali
Petani Subak Aseman di Kecamatan Selemadeg Timur (Seltim), Tabanan, sebentar lagi akan bisa bercocok tanam tanpa memikirkan ketersediaan air.
Sebab selama ini Subak Aseman yang dikenal dengan sawah tadah hujan akan dibuatkan pompa hidram. Dandim Tabanan Letkol Inf Ferry Adianto bersama Wakil Bupati Tabanan I Made Edi Wirawan sudah meninjau sejumlah sumber air. Hasilnya, ada tiga titik sumber air di Desa Gunung Salak, Kecamatan Selemadeg Timur yang berpotensi dinaikkan.
Wakil Bupati Tabanan I Made Edi Wirawan mengatakan, sesuai dengan arah pemerintahan ke depan bersama Bupati Tabanan Komang Gede Sanjaya, bidang pertanian akan menjadi prioritas perhatian. Untuk itu, supaya mengetahui kondisi riil di lapangan, dia bersama dengan Dandim Tabanan turun langsung memantau kondisi pertanian.
“Hasil dari pantauan, ternyata banyak pertanian kita di Tabanan mengandalkan sawah tadah hujan,” ujar Wabup Edi di sela-sela memantau sumber air di Kecamatan Selemadeg Timur, Jumat (3/9).
Kata dia khusus di Kecamatan Selemadeg Timur sawah tadah hujan luasnya mencapai 1.000 hektare. Dari jumlah tersebut 220 ha telah diatasi dengan bantuan pompa hidram. Sementara sisanya sekitar 700 ha ini yang akan dicarikan solusi.
Salah satunya kembali dibuatkan pompa hidram yang akan bekerjasama dengan Kodim Tabanan lewat program Pangdam IX/Udayana.
“Kami sama-sama sudah turun mencari lokasi titik air sehingga segera akan dirancang kembali membuatkan pompa hidram,” imbuh Wabup Edi.
Menurut Wabup Edi, titik sumber air yang berpotensi untuk dinaikkan sudah ditemukan di wilayah Gunung Salak. Ada tiga titik sumber air yang bisa digunakan untuk membuat pompa hidram membantu pengairan di Subak Aseman. “Lokasinya ini ada di tengah-tengah, sehingga mudah-mudahan 700 hektare yang belum teraliri air bisa segera dibantu dengan pembangunan pompa hidram,” beber Wabup Edi.
Menurutnya sumber air yang dimanfaatkan untuk pompa hidram tersebut adalah air buangan. Dalam artian air yang tidak dimanfaatkan oleh masyarakat dan terbuang ke laut. “Dari tiga titik sumber air yang kami pantau ini, memang sangat berpotensi untuk dibuatkan pompa hidram, meskipun musim kemarau aliran air masih kuat,” tandas Wabup Edi, pejabat asal Desa Beraban, Kecamatan Kediri.
Dandim Tabanan Letkol Inf Ferry Adianto menegaskan, di Tabanan sudah ada enam lokasi pompa hidram yang dibuat. “Khusus yang di Subak Aseman ini, sudah ada titik sumber air yang berpotensi dibuatkan pompa hidram. Mudah-mudahan nanti bisa mengairi sawah tadah hujan yang ada,” tegasnya.
Dia pun berharap dengan kolaborasi pemerintah daerah di Tabanan pembuatan pompa hidram bisa segera terwujud untuk Subak Aseman. “Mudah-mudahan program dari Bapak Panglima bisa kita teruskan,” imbuh Letkol Ferry Adianto.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Tabanan I Nyoman Budana menyebutkan, di Subak Aseman memang kawasan persawahan yang kekurangan air. Bukan berarti hanya mengandalkan hujan saja, sumber air ada mengalir, tetapi debitnya kecil terutama saat musim kemarau. “Kondisi tersebut membuat petani hanya bisa menanam padi setahun sekali, tidak bisa dua kali, selebihnya kita arahkan ke palawija,” tegas Nyoman Budana.
Menurut Nyoman Budana, mengenai pembangunan pompa hidram tersebut, sebelumnya Dinas Pertanian Tabanan sudah diajak berkoordinasi dengan Kodim Tabanan untuk perjuangan membantu petani. Untuk itu, pihaknya sangat mendukung dengan terwujudkannya kembali pompa hidram yang akan mengairi Subak Aseman tersebut.
“Kami mendukung, sebelumnya kami sudah diajak koordinasi dan mengikuti perjuangan program Bapak Panglima untuk membantu petani di Tabanan,” tandas Nyoman Budana. *des
Komentar