Demplot Pisang di Amerta Bhuana Mulai Panen
AMLAPURA, NusaBali
Demplot pisang milik Desa Amerta Bhuana, Kecamatan Selat, Karangasem, mulai mendapatkan hasil.
Demplot seluas 90 are di lokasi bekas galian C Banjar Tegeh, Desa Amerta Bhuana itu ditanami 700 batang pohon pisang dari berbagai jenis. “Kami mulai panen pisang, sehingga mulai ada pemasukan pendapatan asli desa,” kata Perbekel Amerta Bhuana I Wayan Suara Arsana dihubungi usai panen pisang di Banjar Tegeh, Desa Amerta Bhuana, Kecamatan Selat, Karangasem, Jumat (3/9).
Lahan untuk demplot merupakan milik Dadia Pura Nasih. Selama ini Pemerintah Desa Amerta Bhuana bekerjasama dengan pihak dadia. Saat panen, hasilnya dijual dan hasil penjualannya dibagi dua, separuh untuk pemilik lahan separuh untuk Pemerintah Desa Amerta Bhuana.
Wayan Suara mengatakan, hampir setiap hari bisa panen pisang, karena semuanya telah berbuah dan siap dipanen. “Tergantung permintaan, kalau ada permintaan, langsung dipanen. Sebab di sini banyak jenis pisang, yang langka juga dikembangkan,” tambahnya.
Awalnya dulu membeli bibit pisang seharga Rp 10.000 per batang. Kini pisang-pisang tersebut telah berkembang, sehingga tidak perlu lagi membeli bibit baru.
Warga yang hendak menggelar upacara, seperti ngaben, ngeroras, karya mamungkah lan nubung daging yang memerlukan jenis pisang yang langka, kebanyakan datang ke lokasi demplot. Sebab di demplot tersebut banyak pisang langka, sesuai kebutuhan upakara. “Dari pada datang ke pasar, belum tentu dapat pisang sesuai yang diinginkan, misalnya pisang mas, pisang batu, pisang ketip, dan sebagainya,” kata Wayan Suara, perbekel tiga periode, dari Banjar Sukaluwih.
Keberadaan demplot pisang di Banjar Tegeh, yang mulai tanam pada Desember 2019, itu juga dijadikan studi banding mengenai teknis menanam pisang dari beragam jenis. Juga ada yang berniat mendapatkan bibit pisang langka. Bagi yang membutuhkan bibit pisang juga bisa didapatkan di lokasi demplot.
Pihak Dinas Pertanian Karangasem juga sering datang memberikan pembinaan, terkait teknis memelihara tanaman pisang agar tetap subur dan terhindar dari hama, terutama hama busuk batang (layu fusarium), nematoda akar, kudis atau burik, lalat buah, dan hama penggulung daun.
“Bukan hanya buah pisang yang laris dijual jelang hari raya, daun pisang juga laku. Jadi dapat dua jenis barang dagangan, cara memelihara juga gampang,” ucap Wayan Suara.
Wayan Suara menyatakan, ada rencana untuk mengembangkan demplot pisang. Saat ini masih mencari lahan. *k16
1
Komentar