32 SD dan SMP Dipimpin Plt Kasek
Rangkap memegang mata pelajaran terpaksa dilakukan, karena tahun ini Tabanan sudah tidak bisa lagi mengangkat guru pengabdi.
TABANAN, NusaBali
Tahun 2021, ada 29 SD dan SMP negeri di Tabanan tak dipimpin kepala sekolah (kasek) difinitif. Puluhan sekolah tersebut masih dipimpin kasek plt (pelaksana tugas).
Kondisi tersebut bagian dari akibat 148 guru di sekolah tersebut memasuki masa pensiun. Data dari Dinas Pendidikan Tabanan, 148 guru yang memasuki masa pensiun, terdiri dari 104 guru SD dan 44 guru SMP. Mereka tersebut ada yang akan memasuki masa pensiun dan sudah pensiun.
Kepala Dinas Pendidikan Tabanan Nyoman Putra mengakui tahun 2021 guru PNS di Tabanan memang banyak yang memasuki pensiun. Tak hanya di tahun 2021, tahun 2022 sampai 2023 dari data yang ada, memang banyak yang akan pensiun. "Dari data itu, kami sudah lihat, memang tahun ini (2021,Red) banyak yang memasuki pensiun. Data ini tidak bisa dipungkiri," ungkapnya, Minggu (5/9).
Karena pensiun itu, jelas dia, ke depan di Tabanan akan ada banyak sekolah kekurangan guru. Apalagi untuk SD terdata yang bakal pensiun mencapai 104 orang. Dari jumlah ini, kebanyakan yang pensiun yakni guru kelas dan guru olahraga. "Dengan kekurangan guru ini, kami inisiatifkan mata pelajaran yang sebelumnya dipegang guru sudah pensiun, kami rapelkan kepada guru lain yang berpotensi," tegasnya.
Jelas Putra, rangkap memegang mata pelajaran terpaksa dilakukan, karena tahun ini Tabanan sudah tidak bisa lagi mengangkat guru pengabdi atau honor jadi guru PNS. Namun kondisi ini sudah disampaikan langsung ke BKPSDM (Badan Kepegawaian Pengembangan Sumber Daya Manusia) Tabanan untuk ditindaklanjuti.
Dia mengharapkan, setiap ada bukaan CPNS agar ada banyak formasi guru yang dimohonkan ke pusat. Karena Dinas Pendidikan setiap tahun menguptade data guru ke BKPSDM, agar bisa ditindaklanjuti. "Mengangkat guru pengabdi sudah tidak bisa lagi, sehingga kami di sekolah memanfaatkan kondisi yang ada. Memang ada guru yang mengajar lebih dari satu. Guru yang pensiun tidak ada penggantinya, kecuali memang ada bukaan CPNS tiap tahun," beber Nyoman Putra.
Terkait dengan kekosongan jabatan kasek di sejumlah sekolah SD dan SMP, sebut Nyoman Putra, hal tersebut sudah diatasi. Sekolah yang tak memiliki kasek difinitif sudah diisi plt. Plt diambilkan dari kepala sekolah difinitif yang memimpin sekolah dengan jarak sekolah yang terdekat. "Dengan plt ini, maka masalah ini sudah bisa diatasi. Intinya, sekolah tidak boleh sampai tanpa kepala sekolah," tandas mantan Kabag Umum Setwan Tabanan ini. *des
Kondisi tersebut bagian dari akibat 148 guru di sekolah tersebut memasuki masa pensiun. Data dari Dinas Pendidikan Tabanan, 148 guru yang memasuki masa pensiun, terdiri dari 104 guru SD dan 44 guru SMP. Mereka tersebut ada yang akan memasuki masa pensiun dan sudah pensiun.
Kepala Dinas Pendidikan Tabanan Nyoman Putra mengakui tahun 2021 guru PNS di Tabanan memang banyak yang memasuki pensiun. Tak hanya di tahun 2021, tahun 2022 sampai 2023 dari data yang ada, memang banyak yang akan pensiun. "Dari data itu, kami sudah lihat, memang tahun ini (2021,Red) banyak yang memasuki pensiun. Data ini tidak bisa dipungkiri," ungkapnya, Minggu (5/9).
Karena pensiun itu, jelas dia, ke depan di Tabanan akan ada banyak sekolah kekurangan guru. Apalagi untuk SD terdata yang bakal pensiun mencapai 104 orang. Dari jumlah ini, kebanyakan yang pensiun yakni guru kelas dan guru olahraga. "Dengan kekurangan guru ini, kami inisiatifkan mata pelajaran yang sebelumnya dipegang guru sudah pensiun, kami rapelkan kepada guru lain yang berpotensi," tegasnya.
Jelas Putra, rangkap memegang mata pelajaran terpaksa dilakukan, karena tahun ini Tabanan sudah tidak bisa lagi mengangkat guru pengabdi atau honor jadi guru PNS. Namun kondisi ini sudah disampaikan langsung ke BKPSDM (Badan Kepegawaian Pengembangan Sumber Daya Manusia) Tabanan untuk ditindaklanjuti.
Dia mengharapkan, setiap ada bukaan CPNS agar ada banyak formasi guru yang dimohonkan ke pusat. Karena Dinas Pendidikan setiap tahun menguptade data guru ke BKPSDM, agar bisa ditindaklanjuti. "Mengangkat guru pengabdi sudah tidak bisa lagi, sehingga kami di sekolah memanfaatkan kondisi yang ada. Memang ada guru yang mengajar lebih dari satu. Guru yang pensiun tidak ada penggantinya, kecuali memang ada bukaan CPNS tiap tahun," beber Nyoman Putra.
Terkait dengan kekosongan jabatan kasek di sejumlah sekolah SD dan SMP, sebut Nyoman Putra, hal tersebut sudah diatasi. Sekolah yang tak memiliki kasek difinitif sudah diisi plt. Plt diambilkan dari kepala sekolah difinitif yang memimpin sekolah dengan jarak sekolah yang terdekat. "Dengan plt ini, maka masalah ini sudah bisa diatasi. Intinya, sekolah tidak boleh sampai tanpa kepala sekolah," tandas mantan Kabag Umum Setwan Tabanan ini. *des
Komentar