Rektor Unud Lepas 1.725 Wisudawan Secara Hybrid
DENPASAR, NusaBali
Untuk yang kedelapan kalinya, Universitas Udayana (Unud) menggelar Wisuda ke-143 yang berlangsung secara hybrid kombinasi daring dan luring, Sabtu (4/9).
Pada wisuda kali ini Rektor Unud melepas 1.725 wisudawan yang terdiri dari 58 orang Doktor, 210 orang Magister, 64 Dokter Spesialis, 89 orang Profesi, Sarjana sebanyak 1.189 orang dan Diploma 115 orang.
Prosesi dipusatkan di Ruang Nusantara Gedung Agrokompleks Kampus Sudirman Denpasar dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat dan hanya dihadiri oleh Pimpinan Universitas dan Fakultas serta 16 perwakilan wisudawan. Wakil Rektor Bidang Akademik Prof. I Gede Rai Maya Temaja dalam laporannya menyampaikan terdapat 647 wisudawan yang meraih predikat Cum Laude dan 278 wisudawan penerima beasiswa dari 25 penyedia beasiswa serta 162 diantaranya adalah penerima beasiswa Bidikmisi/KIP Kuliah.
Wisuda kali ini didominasi kaum perempuan yang berjumlah 1.021 orang sedangkan laki-laki hanya 704 orang. Dari sisi IPK, rata-rata IPK perempuan 3,70 dan laki-laki 3,64. Melalui kesempatan tersebut Wakil Rektor juga mengucapkan terima kasih kepada keluarga wisudawan atas kepercayaan yang diberikan kepada Unud sebagai tempat proses pembelajaran di pendidikan tinggi. Wakil Rektor berharap wisudawan tidak hanya menguasai ilmu pengetahuan tetapi juga berkehidupan cerdas dengan tata krama yang santun dan berguna bagi masyarakat.
Sementara Rektor Unud Prof. I Nyoman Gde Antara dalam sambutannya menyampaikan ucapan selamat kepada wisudawan dan permakluman karena belum memungkinkan dilaksanakan wisuda langsung karena penerapan PPKM level 4 untuk wilayah Bali. Rektor berharap status PPKM levelnya menurun sehingga segera dapat dilaksanakan perkuliahan tatap muka terbatas. Jika terus dilaksanakan secara daring maka akan ada sesuatu yang hilang yakni interaksi dosen dengan mahasiswa. Problema bagi seorang akademisi dimana bukan hanya transfer ilmu tetapi melalui interaksi langsung dapat memberikam nilai tambah dalam budi pekerti mahasiswa. Unud siap walau tantangannya sangat berat. Untuk itu civitas akademika diminta menjadi pioner sebagai agen yang berkontribusi menurunkan jumlah pandemi, dinama terdapat dua hal yang bisa dilakukan yakni turut menggencarkan vaksinasi dan menjadi agen penerapan protokol kesehatan yang ketat. Hal ini diharapkan membantu pemerintah dan keadaan menjadi lebih baik.
Wisuda kali ini juga memiliki beberapa catatan diantaranya merupakan wisuda online yang kedelapan kalinya, pertama kali berlangsung di Ruang Nusantara dan wisuda pertama pimpinan baru Universitas Udayana. Biasanya jumlah wisudawan dibatasi kuota, namun kali ini tidak dibatasi karena banyak yang harus wisuda untuk melanjutkan pendidikan maupun melamar pekerjaan sehingga bagi yang telah memenuhi syarat diwisuda hari ini. Kedepan akan dilakukan review terhadap pelaksanaan wisuda dimana jika jumlahnya banyak dimungkinkan untuk menambah frekuensi pelaksanaan wisuda.
Kepada wisudawan, Rektor berpesan agar hubungan dengan almamater tetap terjaga dan berpartisipasi mengikuti tracer studi, dimana datanya sangat dibutuhkan dalam proses akreditasi institusi. Universitas ini milik kita sehingga perlu membangkitkan fanatisme kepada almamater.*
Wisuda kali ini didominasi kaum perempuan yang berjumlah 1.021 orang sedangkan laki-laki hanya 704 orang. Dari sisi IPK, rata-rata IPK perempuan 3,70 dan laki-laki 3,64. Melalui kesempatan tersebut Wakil Rektor juga mengucapkan terima kasih kepada keluarga wisudawan atas kepercayaan yang diberikan kepada Unud sebagai tempat proses pembelajaran di pendidikan tinggi. Wakil Rektor berharap wisudawan tidak hanya menguasai ilmu pengetahuan tetapi juga berkehidupan cerdas dengan tata krama yang santun dan berguna bagi masyarakat.
Sementara Rektor Unud Prof. I Nyoman Gde Antara dalam sambutannya menyampaikan ucapan selamat kepada wisudawan dan permakluman karena belum memungkinkan dilaksanakan wisuda langsung karena penerapan PPKM level 4 untuk wilayah Bali. Rektor berharap status PPKM levelnya menurun sehingga segera dapat dilaksanakan perkuliahan tatap muka terbatas. Jika terus dilaksanakan secara daring maka akan ada sesuatu yang hilang yakni interaksi dosen dengan mahasiswa. Problema bagi seorang akademisi dimana bukan hanya transfer ilmu tetapi melalui interaksi langsung dapat memberikam nilai tambah dalam budi pekerti mahasiswa. Unud siap walau tantangannya sangat berat. Untuk itu civitas akademika diminta menjadi pioner sebagai agen yang berkontribusi menurunkan jumlah pandemi, dinama terdapat dua hal yang bisa dilakukan yakni turut menggencarkan vaksinasi dan menjadi agen penerapan protokol kesehatan yang ketat. Hal ini diharapkan membantu pemerintah dan keadaan menjadi lebih baik.
Wisuda kali ini juga memiliki beberapa catatan diantaranya merupakan wisuda online yang kedelapan kalinya, pertama kali berlangsung di Ruang Nusantara dan wisuda pertama pimpinan baru Universitas Udayana. Biasanya jumlah wisudawan dibatasi kuota, namun kali ini tidak dibatasi karena banyak yang harus wisuda untuk melanjutkan pendidikan maupun melamar pekerjaan sehingga bagi yang telah memenuhi syarat diwisuda hari ini. Kedepan akan dilakukan review terhadap pelaksanaan wisuda dimana jika jumlahnya banyak dimungkinkan untuk menambah frekuensi pelaksanaan wisuda.
Kepada wisudawan, Rektor berpesan agar hubungan dengan almamater tetap terjaga dan berpartisipasi mengikuti tracer studi, dimana datanya sangat dibutuhkan dalam proses akreditasi institusi. Universitas ini milik kita sehingga perlu membangkitkan fanatisme kepada almamater.*
Komentar