Seorang Guru Hilang Disapu Ombak di Pantai Dreamland
MANGUPURA, NusaBali
Seorang guru hilang tenggelam akibat digulung ombak di Pantai Dreamland, Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, Badung, Minggu (12/9) siang.
Hingga tadi malam, korban Fajar Alma Semesta Wisrana, 22, yang kesehariannya menjadi guru di Home Schooling Anak Pintar Bali, Jalan Pasraman Kelurahan Jimbaran, Kecamatan Kuta Selatan, Badung belum ditemukan.
Tim SAR Gabungan dari Basarnas Denpasar, Balawista, dan Sat Polair Polresta Denpasar masih terus melakukan pencarian korban Fajar Alma Semesta Wisrana. Pencarian akan dilanjutkan lagi, Senin (13/9) pagi ini.
Kasi Humas Polresta Denpasar, Iptu Ketut Sukadi, mengungkapkan saat musibah terjadi, Minggu kemarin, korban Fajar Alma Semesta Wisrana berenang di Pantai Dreamland, Desa Pecatu, bersama 3 orang muridnya dari Home Schooling Anak Pintar Bali. Guru dan murid-muridnya ini diketahui tiba di Pantai Dreamland pagi sekitar pukul 09.00 Wita.
"Awalnya, korban bersama tiga muridnya muridnya menyewa bogi board (papan surfing) ukuran kecil. Mereka belajar main surfing. Saat itu, korban tidak ikut belajar surfing. Dia hanya memantau tiga muridnya bermain surfing dari tepi pantai," jelas Iptu Sukadi saat dikonfirmasi NusaBali, Minggu petang.
Setelah ketiga muridnya selesai bermain surfing siang sekitar pukul 11.00 Wita, korban Fajar Alma Semesta Wisrana langsung mengajak mereka untuk berenang. Namun, sebelum berenang, guru asal Surabaya, Jawa Timur yang kini tinggal di Mess Home Schooling Anak Pintar kawasan Kelurahan Jimbaran mengatakan kepada tiga muridnya bahwa ombak di Pantai Dreamland sangat bagus.
Kemudian, korban Fajar Alma berenang, diikuti oleh ketiga muridnya. Namun, selanjutnya hanya korban Fajar Alma yang berenang agak jauh ke tengah laut. Sedangkan tiga muridnya pilih tetap pilih berenang di bibir pantai.
Ketika sedang asyik berenang, kata Iptu Sukadi, tiba-tiba datang ombak menggulung korban Fajar Alma. Bukan hanya itu, ketiga muridnya yang berada di bibir pantai juga ikut disapu ombak. Beruntung, tiga muridnya ini bisa menyelamatkan diri.
Sebaliknya, korban Fajar Alma terseret ombak ke tengah laut hingga akhirnya hilang tenggelam. Setelah guru mereka hilang tenggelam, tiga murdinya berlarian seraya berteriak meminta tolong. Peristiwa maut ini pada akhirnya dilaporkan ke Kantor Basarnas di Jimbaran.
Begitu menerima laporan, Tim Rescue Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar menurunkan 5 personel ke lokasi musibah di Pantai Dreamland. Mereka dilengkapi dengan Rapid Deployment Land SAR Unit, 2 unit Jetsky untuk melakukan pencarian korban.
Menurut Iptu Sukadi, personel Polair Polresta Denpasar Pos Kawasan ITDC Nusa Dua, Kecamatan Kuta Selatan, Badung yang dipimpin oleh Bripka Hasan juga turut melakukan pencarian, Minggu sore pukul 16.50 Wita. Namun, hingga tadi malam upaya pencarian belum membuahkan hasil.
“Pencarian korban akan dilanjutkan besok pagi (hari ini). Rencananya, pencarian dilakukan dengan menyisir Pantai Dreamland, Pantai Balangan (di wilayah Kelurahan Jimbaran), dan Pantai Jimbaran," papar Iptu Sukadi.
Korban Fajar Alma sendiri diketahui sudah 3 tahun bekerja sebagai guru di Home Schooling Anak Pintar Bali, Kelurahan Jimbaran, sejak 2018. Sejak saat itu pula, guru berusia 22 tahun ini tinggal di mess sekolah. Hal ini diungkapkan salah satu rekannya sesama guru, Aro, tadi malam.
Seperti halnya Fajar Alma, Aro juga mengaku tinggal di mess sekolah. Hanya saja, Aro mengaku tidak terlalu dekat dengan korban. “Dia (korban Fajar Alma) berangkat ke Pantai Dreamland dengan peserta didik. Tapi, itu di luar kegiatan sekolah,” jelas Aro saat dikonfirmasi NusaBali.
Menurut Aro, saat keluar dari mess, Minggu pagi, korban Fajar Alma tidak banyak bercerita. Korban hanya sekadar pamit kepada rekan-rekan sesama penghuni mess untuk berwisata ke Pantai Dreamland. Namun, sorenya muncul kabar buruk korban hilang tenggelam akibat digulung ombak. *pol,dar
Komentar