Yes I Can Learning for Kids, Ajarkan Anak Bersosialisasi Sejak Dini
GIANYAR, NusaBali.com – Sistem pembelajaran di dunia pendidikan yang menggunakan cara daring di masa pandemi memiliki imbas minimnya bersosialisasi bagi siswa, khususnya anak-anak.
Kurangnya interaksi sosial antarsiswa ini ditengarai ikut memberikan pengaruh terhadap perilaku anak. Demikian ungkap I Dewa Ayu Dwika Puspita Dewi, founder sebuah jasa pendidikan Yes I Can Learning Center dan Yes I Can Learning for Kids. “Kemampuan untuk bersosialisasi terutama terhadap anak usia dini, dinilai penting dalam membentuk karakter dan mengasah emosi si anak tersebut,” kata Dwika.
FOTO: I Dewa Ayu Dwika Puspita Dewi .-DARMA
“Selain itu untuk mengasah empati terhadap sesama temannya juga, dan peduli terhadap lingkungan sekitarnya,” lanjut Dwika saat ditemui di Yes I Can Learning for Kids, Jalan SMKI nomor 19 Batubulan, Sukawati, Gianyar, Senin (13/9/2021) sore.
Dwika, 27, mengatakan bahwa sekolah daring atau online, membuat anak, terutama anak usia dini minim berinteraksi dan bersosialisasi dengan sesama usianya, sehingga hal tersebut dapat menghambat kemampuan bersosialisasi si anak. “Apalagi jika orangtuanya sibuk, dan tidak sempat mengajari si anak, salah satu solusinya yakni jasa pendidikan seperti ini. Yes I Can Learning for Kids selain mengajarkan bahasa Inggris, membaca, menulis dan berhitung, juga mengajarkan kemampuan anak untuk bersosialisasi sejak dini,” ujarnya.
Yes I Can Learning for Kids berdiri pada bulan Agustus 2021 lalu, dan saat ini memiliki 38 peserta didik, dengan berbagai usia. “Untuk kelas bermain paling kecil usia 2,5 tahun, dan kelas bahasa Inggris itu sampai kelas 1 SMA,” ujar Dwika.
Lulusan S2 University of Edinburg, United Kingdom, Program Studi Psikologi dan Kesehatan Mental tahun 2019 ini lebih lanjut menjelaskan manfaat bersosialisasi untuk anak-anak usia dini. Dwika menyoroti bahwa jika anak usia dini dibiasakan untuk bersosialisasi, maka nantinya anak tersebut akan mampu memahami empati, memilih dan memilah suatu sikap dan perilaku, dan juga memupuk rasa saling mengasihi terhadap teman atau orang di sekitarnya.
“Nantinya anak akan dapat memahami emosi sejak dini, dan ke depannya akan mampu menjalin suatu relasi yang positif,” ujar Dwika yang juga merupakan
alumnus Program Studi Psikologi dan Kesehatan Mental Universitas Airlangga (Unair) Surabaya tahun 2016.
Kemudian Dwika menjelaskan bahwa anak harus diperlakukan sebagai agen yang aktif. “Jangan anggap anak itu tidak mengerti atau tidak bisa, sebagai guru atau orang tua harus menganggap anak sebagai agen yang aktif,” ujarnya.
Dirinya pun turut menjelaskan terkait tantangan dalam mengajar anak usia dini yang cenderung bersifat egosentris. “Egosentris dalam arti si anak ingin mendapat perhatian penuh untuk dia, barang-barang dan mainan yang ada juga untuk dia. Maka dari itu Yes I Can Learning for Kids hadir mengajarkan anak untuk berbagi, untuk menahan diri, untuk bersabar, dan mau mengikuti intruksi yang diberikan. Sehingga diharapkan anak nantinya memiliki kemampuan bersosialisasi yang baik ke depannya,” jelasnya.
Dwika pun berpesan kepada orangtua yang sedang memiliki anak usia dini agar selalu memberikan kesempatan kepada anak mengembangkan kemampuan dan minatnya, serta mengenalkan kepada lingkungan, maupun orang-orang terdekat seperti teman bermain anak. “Yes I Can Learning for Kids bisa menjadi salah satu pilihan orang tua selain untuk mengasah sesuai kebutuhan anak, seperti kemampuan bahasa Inggris, membaca, menulis dan berhitung, anak juga akan diajarkan bagaimana untuk bersosialisasi, dan hal tersebut akan bermanfaat dan berpengaruh dalam pembentukan karakter anak di masa mendatang,” ujarnya.
Adapun jam pertemuan Yes I Can Learning for Kids untuk program membaca, menulis dan berhitung yakni 3 kali seminggu, dengan durasi 1 jam per masing-masing pertemuan. Dan untuk program bahasa Inggris yakni 2 kali seminggu, dengan durasi 1,5 jam per masing-masing pertemuan. *rma
Komentar