Imunisasi di SDN 3 Sesetan, 112 Siswa Disuntik Vaksin Campak-Rubella
DENPASAR, NusaBali.com - Tidak hanya gencar melaksanakan vaksinasi Covid-19, pemerintah juga tetap fokus melaksanakan imunisasi (vaksinasi) lanjutan untuk anak sekolah.
Seperti yang dilaksanakan pada Selasa (14/9/2021) pagi di SD Negeri 3 Sesetan, Jalan Tukad Buaji Nomor 18, Sesetan, Denpasar Selatan.
Sebanyak 112 siswa yang merupakan siswa tingkat) (kelas) I dari tiga kelas, usia enam hingga tujuh tahun, mendapatkan suntikan vaksin campak dan rubella.
Dalam melaksanakan program ini SDN 3 Denpasar bekerjasama dengan Puskesmas 1 Denpasar Selatan. Program ini juga merupakan bagian dari pelaksanaan BIAS (Bulan Imunisasi Anak Sekolah).
“Kegiatan imunisasi ini memang rutin dilakukan setiap tahun untuk kelas 1 baru. Sekarang, walaupun dalam masa pandemi, karena itu harus menyentuh ke anak dan vaksinnya harus masuk ke anak, makanya tetap didatangi oleh puskesmas,” ujar Kepala Sekolah SDN 3 Sesetan, Ni Luh PurningsihSPdMPd, seusai kegiatan.
Sebanyak 112 siswa yang merupakan siswa tingkat) (kelas) I dari tiga kelas, usia enam hingga tujuh tahun, mendapatkan suntikan vaksin campak dan rubella.
Dalam melaksanakan program ini SDN 3 Denpasar bekerjasama dengan Puskesmas 1 Denpasar Selatan. Program ini juga merupakan bagian dari pelaksanaan BIAS (Bulan Imunisasi Anak Sekolah).
“Kegiatan imunisasi ini memang rutin dilakukan setiap tahun untuk kelas 1 baru. Sekarang, walaupun dalam masa pandemi, karena itu harus menyentuh ke anak dan vaksinnya harus masuk ke anak, makanya tetap didatangi oleh puskesmas,” ujar Kepala Sekolah SDN 3 Sesetan, Ni Luh PurningsihSPdMPd, seusai kegiatan.
Dikatakan, delapan orang siswa tidak dapat mengikuti imunisasi kali ini karena alasan kesehatan (sakit). Bagi mereka dapat menyusul mengikuti imunisasi campak-rubella dengan datang langsung ke Puskesmas terdekat.
Sementara itu untuk mengantisipasi penularan Covid-19, pihak sekolah memastikan protokol kesehatan dilakukan dengan baik. Disiapkan alat pengukur suhu tubuh, tempat mencuci tangan dengan sabun, dan setiap yang hadir wajib mengenakan masker.
Setiap lima siswa diperkenakan memasuki ruang imunisasi (aula sekolah), sementara siswa lainnya menunggu giliran di beberapa ruangan kelas menerapkan protokol jaga jarak. “Anak-anak kita atur jaraknya, dan kita selalu ikuti protokol kesehatan,” kata Purningsih.
Imunisasi campak dan rubella merupakan salah satu imunisasi yang sangat disarankan pemerintah untuk diikuti oleh anak-anak Indonesia. Penularan campak begitu cepat dan sering terjadi pada anak-anak dengan gejala awal munculnya ruam kemerahan pada permukaan kulit.
Campak atau rubeola adalah infeksi yang terjadi karena virus yang bertumbuh di sel yang berada di tenggorokan dan paru-paru. Sementara itu, campak Jerman terjadi karena virus rubella.
Tidak berbeda dengan campak, gangguan kesehatan ini juga sangat menular, dengan udara sebagai media penularannya.
Dengan mengikuti imunisasi sesuai jadwalnya, Ni Luh Purningsih berharap siswa-siswanya memiliki imunitas terhadap penyakit campak dan rubella, sehingga nantinya bisa mengikuti pembelajaran dengan baik. *adi
Komentar